7 || SABITA

10.7K 957 21
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sabita terbelalak mendengar pernyataan Gizzan. Sabita tidak salah dengar 'kan? Tetapi kenapa Gizzan ingin berpacaran dengannya selama dua puluh satu hari? Sabita penasaran.

"Selama 21 hari, lo milik gue, dan gu e milik lo. Tapi walaupun gue milik lo, lo gak berhak ngatur-ngatur gue." Gizzan kembali bersuara. Lalu kemudian dia kembali ke kamarnya dan mengambil selembar kertas yang sudah ia buat tadi malam, dan memberikannya kepada Sabita.

Walau kebingungan Sabita tetap menerimanya. Ia membaca semua point-poin penting yang tertera di kertas itu.

PERJANJIAN ANTARA:

SABITA & GIZZAN

1. TIDAK BOLEH TERBAWA PERASAAN SELAMA 21 HARI (BAPER)

2. TIDAK BOLEH ATAU MEMBAWA ORANG KETIGA DI PERJANJIAN INI.

3. SETELAH 21 HARI BERAKHIR JADILAH SEPERTI DULU, PURA-PURA TAK MENGENAL SATU SAMA LAIN.

Surat perjanjian ini dibuat dengan keadaan sadar dan disetujui kedua belah pihak. Sekian.

Sebenarnya ini adalah kesempatan emas buat Sabita. Sabita menatap Gizzan sekejap, ia menggigit bibirnya. Sabita bimbang.

"Kenapa lo gak mau tanda tangan?" celetuk Gizzan.

Sabita dengan kikuk menggeleng, lalu mengambil pulpen yang ada diatas meja.

Ia menandatangani surat perjanjian itu. Sebenarnya Sabita ragu, tetapi juga ini adalah kesempatan buat dia.

Karena selama dua puluh satu hari ini dia akan dekat dengan Gizzan, siapa tahu nanti Gizzan akan mengingat nya. Doakan saja dulu.

Gizzan membungkuk untuk mengambil surat perjanjian itu yang tergeletak di atas meja. Tersenyum tipis, karena ini akan mudah buat dia. Dua puluh satu hari bersama Sabita, not bad lah.

"Oke, kita deal. Tantangan ini dimulai besok."

Dan penderitaan Gizzan juga dimulai besok.

Sabita menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia berdiri dan mendekati Gizzan. Sabita menunduk dia tak tahu harus bicara bagaimana.

Gizzan mengangkat satu alisnya. Cewek ini kenapa?

"Apa?"

Dengan ragu Sabita menuliskan beberapa kata di note yang sedari tadi ia genggam.

Maaf, tapi Aku boleh nginap disini gak? Satu malam aja.

SABITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang