29 || SABITA

8.5K 916 245
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"Kamu tunggu disini, sebentar lagi teman kamu bakal datang," kata Sabita. Dia sudah jengah menahan Gizzan. Dia menelpon salah satu teman Gizzan. Cadmus. Dia menyuruh Cadmus untuk datang ke sini, dia tidak boleh menahan Gizzan lebih lama disini. Sabita takutnya ada tetangga yang melihat mereka berdua dan melaporkannya pada bundanya.

Sedari tadi Gizzan tak berhenti meracau. Ucapan Gizzan semuanya sangat-sangat ngawur namun Sabita terhibur akan itu.

"Sabita?"

"Apa?"

Gizzan menatap intens Sabita. "Siapa cowok yang ada di foto ini?"

Sabita bergeming, ia menundukkan kepalanya sebelum menjawab. "Kamu, Vigar."

"Yang pelukan sama aku, yang ada di postingan aku, itu kamu. Aku harap kamu ingat jawaban aku."

Gizzan tercenung sesaat. Sabita menghela napasnya, Gizzan dipengaruhi oleh alkohol. Sabita yakin, Gizzan tak mungkin mengingat apa yang di ucapkan malam ini. Sabita mengangkat kepalanya untuk melihat Gizzan, dia tersenyum simpul.

Kata orang jawaban orang mabuk itu jujur. Apakah dia harus menanyakan ini? Mumpung Gizzan mabuk, dia berharap jawaban yang akan ia dapatkan jawaban yang selalu ia nantikan.

"Vigar?" Panggil Sabita. Gizzan dengan mata sayunya, membalas tatapan Sabita.

"Hm?"

"Kamu suka sama aku?" Pertanyaan ini buat hubungan yang mereka jalani sekarang. Sabita mendapati satu cara untuk membuat Gizzan mengingatnya yaitu, membuat Gizzan mencintainya dalam hubungan ini. Mungkin terdengar agak aneh, tapi Sabita yakin jika Gizzan mencintainya di hubungan yang sekarang maka waktu yang akan mereka habiskan akan lebih lama dari 21 hari.

Terdiam, Gizzan terdiam. Wajahnya yang kembali datar, membuat Sabita gugup, Sabita berkali-kali mengedipkan matanya, berkali-kali juga ia menelan salivanya. Sabita menunduk, dia sudah siap dengan jawaban Gizzan. Jika jawaban Gizzan tidak sesuai dengan ekspektasinya, mungkin Sabita akan berhenti untuk memperjuangkan GIzzan. Tinggal 10 hari lagi hubungan mereka akan berakhir kalau Gizzan tak menyukainya dan tak mengingatnya.

Dia menarik napasnya saat Gizzan tiba-tiba memeluknya. Gizzan menaruh dagunya di atas kepala Sabita, cowok itu mengelus rambut Sabita yang terurai.

"Gue nggak suka lo."

Bahu Sabita melemas, dia semakin membenamkan wajahnya di dada cowok itu. Sesak rasanya.

"Tapi gue cinta sama lo."

Sabita tercengang mendengar pernyataan Gizzan. Jantungnya berdegup lebih kencang, dia diam-diam tersenyum. Bahagia rasanya ketika mendengar pernyataan ini. Dia kira Gizzan tak akan mempunyai perasaan padanya di hubungan ini.

SABITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang