Part 22: He is Gone Forever

1.4K 90 8
                                    

~Author's POV ~

Gundukan tanah itu masih segar dan basah. Liam, Harry, Louis, Niall, dan Naomi mengitarinya. Raut wajah mereka begitu memancarkan kesedihan. Beberapa kerabat telah meninggalkan area itu.

"Kita kehilangannya." gumam Liam.

"Dan ini sungguhan." sambung Naomi.

Semuanya hanya diam. Tangan Niall melingkar dibahunya. Mencoba memberikan kekuatan. Kedua kalianya dia kehilangan sahabatnya itu. Dan kali ini sungguhan.

"Zayn sudah tenang disana. Jangan menangis lagi. Itu hanya memberatkan dia untuk kesana." ucap Niall menenangkan.

Naomi hanya menangis. Area pemakaman ini adalah pemakaman khusus yang sesuai agama Zayn. Ya, muslim.

"Kau benar." gumam Naomi.

Niall mengusap air mata Naomi dan tersenyum lembut. "Karena bukan hanya kau yang kehilangannya. Tapi kami juga." ucap Niall yang mulai berkaca-kaca.

Louis berusaha menahan tangis. "Aku akan menunggu dimobil." ucap Louis yang langsung keluar dari pemakaman.

"Sebaiknya kita juga pergi." usul Liam.

Naomi dan Niall mengangguk. Sementara Harry hanya menatap kosong gundukan tanah itu.

"Aku menyusul dengan taksi. Kalian duluan saja!" ujar Harry yang langsung berjongkok.

"Harry-" ucapan Naomi terpotong.

"Aku ingin bersama Zayn. Untuk sekarang." gumam Harry cepat.

Liam, Naomi, dan Niall saling memandang. Lalu mereka mengangguk. "Hati-hati dijalan."pesan Naomi sambil memegang pundak Harry.

"Zayn, kami pulang dulu ya? Besok aku akan kesini." ucap Naomi.

"Kami akan mengunjungimu rutin. Jadi kau tidak terlalu kesepian." sambung Niall.

"Kami akan merindukanmu, mate." ucap Liam.

Setelah, mereka keluar pemakaman untuk menemui Louis. Mereka tahu, Louis terpukul atas kepergian Zayn.

Ya, yang kalian tahu, itu adalah makam Zayn Malik. Dia meninggal akibat kecelakaan yang merenggut dirinya. Itu terjadi pada tanggal 25 Maret kemarin. Saat itu, Zayn sedang bersama Perrie untuk jalan-jalan. Namun, hal romantis berubah menjadi bencana ketika sebuah mobil menabrak mobil mereka dari belakang saat keadaan lampu merah dan mobil Zayn berada dibaris paling depan. Itu menyebabkan mobil Zayn maju kedepan dan tertabrak mobil lain dari arah kanan. Zayn yang berada di kursi pengemudi, tertabrak duluan. Dan meninggal ditempat.

Sementara Perrie, dia mengalami koma dan sampai saat ini dia belum sadar. Kondisinya parah. Dengan tangan kiri yang patah, leher memakai penyangga. Wajah dan tubuhnya dipenuhi luka lebam. Dan pasti luka dalam yang serius.

Entah bagaimana rekasinya jika tahu kalau lelaki yang dicintai sudah tidak ada. Seandainya dia sadar. Dokter mengatakan, kemungkinan untuk Perrie bangun dari tidurnya adalah kecil. Besar peluangnya adalah Perrie tidak akan bangun. Seperti mayat hidup. Pun, dibantu dengan alat.

Cobaan ini tentu sangat berat. Kedua kekasih ini sudah berjuang lebih dari 11 tahun untuk bersama. Namun pada akhirnya, mereka terpisah -lagi- oleh maut yang sesungguhnya. Tidak seperti Sophia dan Liam yang berakhir bahagia. Dengan kondisi seperti ini pula. Tapi yang lain yakin, Zayn dan Perrie akan bersama selamanya disana.

-------------------------

~Harry Styles's POV~

Aku masih menatap makam Zayn yang berada didepan ku. Tak percaya rasanya kalau sahabat ku yang satu ini benar-benar tiada. Rasanya baru kemarin aku bersamanya untuk menemaniku memesan tuksedo.

In Case [Sequel of Between Me And The Boys]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang