~Naomi Jones POV~
Giselle sudah tidur. Dan kini aku sedang diruang tengah rumahku bersama Luke Hemmings. Lelaki yang aku temui saat sedang berkencan dengan Niall. Itu adalah pertemuan pertama, sekaligus terakhir kami. Dan setelah 11 tahun, aku bisa bertemu dengannya lagi. "Bagaimana kabarmu?" tanya ku, memulai percakapan. Jujur, keheningan ini sudah terjadi lebih dari 10 menit yang lalu. Dan aku bosan.
"Aku baik. Bagaimana denganmu?" balas Luke.
"Aku baik." jawabku singkat.
"Senang mendengarnya."
"Luke, kau sudah tahu tentang mereka?"
"Aku sudah tahu sejak awal."
"Maaf aku tidak memberitahumu. Aku tidak tahu keberadaan mu. Jadi aku tidak memberitahumu."
"Tidak apa Naomi."
"Kau pengusaha sekarang?"
"Oh, ini dari orangtua ku."
"Maksud mu?"
"Banyak yang terjadi selama 11 tahun. Setelah aku mendengar berita itu, aku putuskan kembali ke Australia dengan segenap tabunganku. Kau mungkin berfikir orangtua ku tahu bahwa aku menghilang, tapi tidak. Selama ini aku terus menghubungi mereka disana. "
"Kalau seperti itu, kenapa kau tidak pulang sehabis kejadian yang menimpa dirimu dan teman-teman mu?"
"Aku tak mungkin membiarkan teman-teman ku hilang. Kalau aku pulang kesana setelah kejadian itu, orangtua mereka akan bertanya dimana mereka. Walaupun akhirnya, saat aku pulang dulu, mereka tahu semuanya."
"Aku mengerti perasaan itu."
"Naomi, aku ingin mengatakan sesuatu."
"Apa? Katakan saja!"
"Firasat ku mengatakan, kecelakaan mereka karena sabotase."
"Aku juga berpikir begitu. Rem blong? Sungguh tak mungkin dengan sendirinya. Aku hanya bingung, siapa pelakunya."
"Si gila Taylor Lautner."
"Taylor? Apa kau yakin?"
"Kenapa kau bingung?"
"Taylor tidak mengetahui kepergian ku ke Paris bersama The Boys. Jadi tidak mungkin jika dia yang-"
"Naomi, berfikirlah! Dia mempunyai segudang anak buah. Jadi mungkin saja itu terjadi."
Aku hanya dia. Luke benar. Dia lebih mengenal seluk beluk kejahatan Taylor. Oh Tuhan, rasanya ingin aku membalas dendam pada Taylor. Ingin aku lenyapkan dia dari bumi yang terlalu indah untuknya ini. Kurasakan hangat dalam tangan ku. Luke memegang tanganku. "Jangan khawatir, aku akan menyari tahu sendiri kebenarannya." ucap Luke.
"Tak semudah itu Luke. Kasus mereka sudah ditutup. Tidak mungkin bisa. Polisi juga sudah menyerah." jawabku.
"Urusan kasus itu, kita serahkan kepada detektif andalan ku. Akan kuurus semuanya. Kau hanya siapkan berkas-berkasnya. Apa kau mempunyainya?"
"Sepertinya."
"Siapkan malam ini juga. Besok pagi, akan aku ambil berkas-berkas itu."
"Baiklah Luke."
"Sebaiknya aku pulang. Sudah hampir jam 1 malam. Kasihan supirku, dia menunggu diluar sendirian."
"Kau bersama supir?"
"Iya. Aku ke London karena ada urusan bisnis."
"Oh, baiklah. Terimakasih telah menolong Giselle, dan semua ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
In Case [Sequel of Between Me And The Boys]
FanfictionPeristiwa kecelakaan yang terjadi kepada Niall Horan, Zayn Malik, Harry Styles, Liam Payne, dan Louis Tomlinson, membuat semua orang yang mengenal mereka merasa kehilangan. Terutama Naomi Jones. 11 tahun berlalu semenjak kejadian itu, Naomi terus m...