~Naomi Jones POV~
Sudah seminggu aku tak menanggapi telepon dari mereka. Untuk apa? Itu tak ada gunanya. Selama seminggu pula aku sibuk mengurus Riley. Yang kondisinya semakin membaik. Connor juga mungkin sudab bisa menerima kenyataan kalau Taylor melarikan diri dari penggerebekan itu. Kondisi mereka benar-benar membaik. Dan kurasa, sudah saatnya aku kembali ke London. Mungkin aku harus menenangkan diri dulu disuatu tempat.
Aku mendengar ketukan pintu kamar tamu yang aku tempati selama seminggu lebih. "Nona Jones, ada tamu yang mencari anda." ujar orang itu. Yang tak lain adalah pelayan dirumah keluarga McDonough.
"Siapa?" tanya ku. Takut-takut itu Luke atau mereka
"Seorang wanita. Seumuran dengan anda." ujar pelayan itu.
"Suruh dia masuk."
"Baik."
Sambil menunggu tamu ku, aku bersyukur. Setidaknya bukan laki-laki. Aku berfikiran itu Demi. Aku sempat memberikan alamat rumah ini padanya sebelum aku pergi dari lokasi bersama Connor dan Toby. Tak lama, ketukan terdengar. Aku menghampiri dan membukanya. "Lala?" tanya ku terkejut. Lala hanya tersenyum. "Hai." sapanya. Aku segera memeluknya. "Ayo masuk!" ujar ku. Dia mengangguk.
Dia duduk ditepi kasurku. "Bagaimana kau tahu aku disini?" tanya ku bingung. Dia hanya diam. Menggigit bibirnya. "Ada yang kau sembunyikan?" tanya ku. Well, aku juga menyembunyikan sesuatu. Harry masih hidup. "Aku tahu dari Luke." jawabnya lirih. Mata ku membelalak. Luke? "Kau mengenal Luke?" tanya ku kaget. Dia mengangguk ragu. "Calon suami yang dijodohkan orang tua ku adalah Harry. Harru Styles, sahabat mu." lanjutnya.
Aku terbengong. Hebat. Rahasia apalagi yang aku tak tahu? "Jadi-Tunggu, bukankah dia adalah-" omongan ku terpotong. "Memang. Dan itu adalah samaran. Begitu pun dengan sahabatmu yang lain." potong Lala dengan agak takut.Aku kaget dan bingung bukan main. Samaran? Maksudnya mereka menyamar selama ini? Selama 11 tahun? "Aku ingin bertemu mereka. Sekarang!" ujar ku yang segera mengambil handbag ku. Lala hanya mengikuti ku dari belakang. Saat sampai dilorong kamar Toby, Connor, dan Riley, aku bertemu Connor dan Toby. "Kau mau kemana?" tanya Connor. "Aku ada urusan mendadak. Connor, Toby, terapi Riley hari ini ditunda. Tolong jaga Riley sebentar, dan pastikan dia makan dan minum obatnya! Sesuai waktu dan dosis, serta jumlahnya!" jawab ku dengan tegas. Connor dan Toby hanya mengangguk. "Lala, ayo!" ajak ku. Lala hanya mengangguk, dan mengikuti ku.
-------------------------------------------------------
~Author POV~
Pandangan Naomi kosong. Melihat lima orang yang tak dirinya lihat selama 11 tahun belakangan. Mereka hanya menatap Naomi khawatir. "Kenapa?" gumam Naomi tak percaya. "Maafkan kami princess." ucap Louis penuh dengan penyesalan. "Ya, segampang itu keluar dari mulutmu Lou?" tanya Naomi dengan tajam. Mungkin sekaligus menjadi tamparan untuk mereka semua yang tahu tentang hal ini. "Jelaskan kenapa ini semua terjadi?" tanya Naomi kemudian. Liam, memutuskan untuk angkat bicara.
11 tahun yang lalu,
Paris, 12 am
5 pemuda mencoba membetulkan mesin mobil yang mereka sewa di lahan parkir. Dan setelah hampir setengah jam mereka berhasil. "Coba cek semuanya, apa aman atau tidak?" tanya Liam. "Kau ini cerewet sekali Liam. Tenang saja! Semua aman!" balas Louis jengkel. "Tapi sepertinya apa yang dikatakan Liam benar. Untuk pertama kali aku mohon kau cek semuanya Lou, sampai rem!" sambung Harry.
"Baiklah, akan aku cek!" balas Louis akhirnya.
5 menit berlalu dan Louis sudah selesai. "Sudah selesai, tunggu, dimana Niall dan Zayn?" tanya Louis bingung. "Cemilan." jawab Harry tengah cuek dengan iPhonenya. Tak lama, lelaki berambut blonde dan hitam datang dengan membawa setumpuk cemilan dan minuman dingin. "Banyak sekali." gumam Liam. "Tenang, aku yang bayar!" ujar Niall. Dengan dompet yang masih di mulutnya. "Baiklah, kita berangkat!" ujar Louis. "Let's go!!" balas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Case [Sequel of Between Me And The Boys]
FanfictionPeristiwa kecelakaan yang terjadi kepada Niall Horan, Zayn Malik, Harry Styles, Liam Payne, dan Louis Tomlinson, membuat semua orang yang mengenal mereka merasa kehilangan. Terutama Naomi Jones. 11 tahun berlalu semenjak kejadian itu, Naomi terus m...