~Author POV~
Segerombolan orang berdiri didepan rumah bergaya klasik. Mereka hanya menatap rumah besar itu. Salah satu dari mereka, menelan ludah dengan susah payah. Membayangkan hal mengerikan dalam hidupnya terjadi. Bukan tentang hantu. Bahkan rumah itu bukan rumah hantu. Tapi rumah yanh tak ia tinggali bersama kleuarganya selama 11 tahun.
"Are you ready, Liam?" tanya Niall menoleh kearah Liam yang berada disebelahnya.
"I don't know, Niall." jawab Liam gusar.
"Ayolah, bro! I know that you can do it!" ucap Louis menyemangati Liam.
Liam yang tadinya menunduk, menatap rumahnya lagi. Tidak banyak berubah. Hanya catnya saja. Putih. Dulu, rumah ini berwarna krem. "Aku tahu ini berat, Liam. Tapi, kau harus melakukannya. Tidak mungkin kau menelantarkan perusahan keluargamu. Dan membuat orang tuamu lebih menderita lagi, jika sewaktu-waktu, harus memberikan perusahaan keluargamu untuk orang lain." ucap Naomi.
Semua yang ada disitu mengangguk. "Oh iya, pendapatku, semua perempuan sebaiknya kembali kerumah Naomi. Terkecuali, Naomi." ucap Zayn. "Kenapa begitu?" tanya Perrie.
"Lebih baik, kalian dirumah. Bisa-bisa orang tua Liam bingung dan makin terkejut. Karena kita bergerombol. Biar kami dan Naomi yang disini." jawab Zayn lagi.
"Aku ingin menemani Liam."sambung Sophia.
"Biar Sophia menemaniku." ujar Liam.
"Baiklah. Kalau begitu, kami kembali ke rumah mu, Naomi." ujar Eleanor.
"Aku titip Elisa dan anak-anaknya ya!" pinta Naomi.
Eleanor, Lala, dan Perrie mengangguk. Lalu mereka meninggalkan rumah Liam. "Baiklah. Ayo kita ketuk pintu itu!" ajak Louis. Mereka mengangguk berbarengan. Kecuali Liam. Mereka memasuki halaman rumah dan teras. Tak lama, pintu terbuka.
"Hi, Nicola." sapa Naomi.
Nicola, kakak pertama Liam, yang semula senyum, kini menjadi tegang setelah melihat orang-orang yang berada di belakang Naomi. "Apa-apaan ini, Naomi?" tanyanya kaku. "I can explain it, but first, can we get in?" balas Naomi.
"Siapa yang dat- Oh, Naomi rupanya. Sayang, kenapa tidak disuruh masuk?" tanya seorang pria bersuara baritone.
"Hai, Jack." sapa Naomi.
Nicola masih terdiam. Jack Dallas, adalah suami Nicola. Nicola juga sudah punya 2 orang anak. Jill dan Liam. Mereka masing-masing berumur 6 dan 3 tahun. Jack memang belum tahu soal Liam. Karena Jack, bertemu Nicola saat 2 tahun setelah kejadian itu. Dan mereka menikah, setahun setelah bertemu. Mungkin Jack tahu, tapi dia tidak mengetahui fisik Liam yang sekarang.
Jack menatap istrinya aneh. Dia memandangi seseorang yang berada dibelakang Naomi. "Maaf, tapi, kalian siapa?" tanya Jack yang baru menyadari kalau Naomi, tidak sendirian.
"Kami-" ucapan Louis terpotong.
"Biarkan kami masuk? Kami akan menjelaskan semuanya." sambung Liam. Memberanikan dirinya.
"Apa yang akan kau jelaskan?" tanya Nicola.
"Please, Nicola. Aku mohon, izinkan aku menjelaskan semuanya." mohon Liam.
"11 tahun, Liam. Kenapa kau baru kembali, huh? Kenapa?" tegur Nicola dengan suara getir.
"Nicola, kami akan menjelaskan semua. Kumohon, jangan membuat Liam tidak berdaya dengan pertanyaanmu yang beruntun." pinta Naomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Case [Sequel of Between Me And The Boys]
FanfictionPeristiwa kecelakaan yang terjadi kepada Niall Horan, Zayn Malik, Harry Styles, Liam Payne, dan Louis Tomlinson, membuat semua orang yang mengenal mereka merasa kehilangan. Terutama Naomi Jones. 11 tahun berlalu semenjak kejadian itu, Naomi terus m...