Part 4: The McDonough Brothers

1.9K 106 2
                                    

~Naomi Jones POV~

        Aku sedang mengecek email masuk yang kemungkinan besar adalah pasien ku. Aku sekarang menjadi seorang psikolog. Entah apa alasannya. Tapi aku memutuskan menjadi psikolog. Saat aku melihat, ada sebuah email yang membuatku tertantang. Email dari seorang wanita yang sepertinya seumuran mom. Wanita itu menjelaskan tentang anak-anaknya. Yep, lebih dari 1 pasien.

           Disitu, wanita itu menuliskan bahwa ketiga anak laki-lakinya sangat berbeda. Mereka memang tidak berkelahi satu sama lain, tapi mereka selalu membuat masalah disekolah dan tempat lain. Intinya mereka usil. Tetapi satu hal terjadi sehingga mereka menjadi menjaga jarak satu sama lain dan wanita itu menuliskan anak sulungnya menjadi pendiam dan sendiri namun seing menyakiti diri sendiri. Anak keduanya mengalami depresi ringan yang menyebabkan emosinya meledak-ledak tanpa diprediksi. Anak ketiganya tidak mendapatkan keluhan apapun. Disini dia hanya menuliskan ketakutan. Itu karena kakak-kakaknya yang menjadi seperti ini. Well, kurasa aku mengambil kasus ini sekarang. Sisanya akan kutangani setelah ini.

-------------------------------------------------------

          Aku menghentikan rangeroverku -yang dulu punya Niall- dilapangan parkir Heathrow. Aku akan ke Orlando, Florida. Itu adalah tempat tinggal wanita itu. Mungkin bisa dibilang aku sukses dengan pekerjaan ini. Aku kadang mendapatkan job diluar negeri seperti ini. Dan hampir semua pasien ku sembuh. Aku juga ada surat yang menyatakan aku profesional. Aku psikolog berstandar internasional. Jadi wajar aku masuk daftar 10 psikolog yang mendunia. Lagipula, aku juga menjadi motivator di sekolah-sekolah yang mengadakan seminar. Kebanyakan masih di Inggris dan Amerika. Walau kadang, Irlandia dan Skotlandia mengundangku.

           Baiklah, kembali ke cerita. Aku memasuki lobby bandara dan check-in. Saat hendak meninggalkan lobby menuju kedalam, seseorang menepuk pundak ku. Aku menoleh. "Greg? Ah, kau membuatku terkejut." gerutu ku. "Haha, maafkan aku Naomi." ujar Greg. Tentu saja, kakaknya Niall.

"Sedang apa kau disini?" tanya ku.

"Aku akan ke Madrid. Ada dinas kesana." jawab Greg.

"Ah, tugas keluar negeri."

"Kau sendiri?"

"Aku? Aku akan ke Orlando. Seperti kau, dinas ke luar negeri."

"Pasien mu ada disana?"

"Ya, begitulah. Aku mengambilnya karena masalahnya lumayan serius."

"Oh. Kurasa Niall bangga padamu."

            Aku hanya diam. Nama itu. Nama orang yang sangat aku rindukan. "Ya. Aku harap begitu." jawabku tersenyum, pahit. "Kurasa kau akan menjadi adik iparku kalau dia masih hidup?" goda Greg. Ah, dia tahu aku masih mencintai Niall. Pipiku merona. "Ah, kau ini. Jangan menggoda ku terus!" gerutu ku kesal. Greg hanya tertawa. Dasar, kakak dan adik sama saja!!!

"Maaf maaf. Sebaiknya kita harus segera berpisah. Jaga mobil rangerover itu baik-baik! Mengerti?" tanya Greg.

"Tentu saja. Itukan dari Niall."

"Good girl, kalau begiu sampai nanti!"

"Sampai nanti!"

                     Aku dan Greg segera berpisah. Well, aku memikirkan kalimat Greg. Kurasa kau akan menjadi adik iparku kalau dia masih hidup. Sungguh, tak bisa dihilangkan dari otakku. Apalagi aku menyetujui kalimat itu.

--------------------------------------------------------

~Author POV~

           Naomi melangkahkan kakiknya di lobby bandara intenasional Orlando. Naomi melihat papan namanya. Lalu menghampiri orang itu. "McDonough family?" tanya Naomi. "Iya. Mrs. McDonough menunggu di Starbucks. "Siapa kau?" tanya Naomi. "Aku supir keluarga McDonough. Mari ikuti aku!" ajak sang supir. Naomi hanya mengangguk.

In Case [Sequel of Between Me And The Boys]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang