Bonus Chapter 04 : Photograph

867 104 119
                                    

Seokwoo menyerahkan cup es krim yang baru saja ia beli pada Seohyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokwoo menyerahkan cup es krim yang baru saja ia beli pada Seohyun. Saat ini, mereka sedang berada di sebuah area danau. Sebuah tempat segar yang baru pertama kali Seohyun kunjungi.

Di sini, ada banyak pepohonan rindang sehingga tidak menjadi masalah ketika orang-orang berkunjung saat terik sekalipun.

Tersadar dari lamunannya, Seohyun menerima cup es krim tersebut. Ia tersenyum kecil, menggeser tubuhnya agar Seokwoo bisa duduk di sampingnya.

"Kau ingin bercerita?" tanya Seokwoo, pria itu sudah paham dengan gelagat Seohyun yang lain dari biasanya.

"Sesuatu terjadi saat malam di mana kau menginap di tempat orang tuamu?" tanyanya lagi, sambil membenarkan anak rambut Seohyun yang sedikit berantakan karena tertiup angin.

Seohyun mengangguk pelan. "Begitulah."

Ada senyuman tipis di bibir Seokwoo, kemudian bersandar di kepala bangku. "Tentang Cho Kyuhyun?"

Mendengar nama itu, Seohyun menoleh. Ia tak bisa mengelak jika Kyuhyun bukan sebab tentang keributan yang ada di pikirannya.

Seokwoo menghela napas, tatapannya ia fokuskan pada Seohyun. "Aku akan mendengarkannya."

Seohyun memainkan jari-jarinya, menatap cup es krim yang belum ia sentuh sama sekali.

"Aku bingung," gumam Seohyun.

"Do you still love him?" tanya Seokwoo.

Tatapan Seohyun terarah pada Seokwoo, ia membasahi bibirnya sebelum mengalihkan fokusnya lagi.

"But I feel peace without him."

Gadis itu tak menyangkal rupanya, dan Seokwoo memaklumi. Tidak mudah melupakan seseorang yang pernah kau cintai meskipun dia pernah membuatmu patah. Ya, Seohyun seperti kebanyakan orang di luar sana.

Seokwoo juga sama. Ia tetap bertahan dengan perasaan yang sama, sekalipun ia tahu jika hatinya akan benar-benar menjadi kepingan jika bertahan lebih lama. Hanya sepersekian orang yang berhasil menggunakan logika saat jatuh cinta, sisanya tetap berpegang teguh pada perasaan yang mereka rasa.

"And then, if I have any chance to turn back ... I wouldn't to fall with him."

Tangan Seokwoo melipat di bawah dada, ia menghela napasnya untuk ke sekian kali. "Sometimes, love is so complicated. Saat kau sakit hati, kau akan berpihak pada logika. Berkata jika kau akan benar-benar melupakan semua tentangnya, kau bahkan sekilas membencinya tapi—ketika kau bertemu dengannya ... hati akan menarikmu untuk berpihak padanya lagi."

Sweet LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang