Chapter 1 : Seo Joo Hyun

2.2K 201 62
                                    

Author PoV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author PoV

Seo Joo Hyun, gadis itu baru saja selesai memakai seragam sekolahnya. Ia mematut dirinya di cermin seraya merapihkan poni dan juga rambut pendeknya yang diikat seperti ekor kuda.
"Kau seperti gadis cupu, padahal kau adalah preman sekolah," kata Seohyun pada dirinya di cermin, ia tertawa sambil melonggarkan dasi dan juga membuka satu kancing bagian atasnya.

Seohyun berdecap ketika mendengar ponselnya berdering nyaring. Ada satu panggilan masuk dari Gwen Yeo Mi, sahabatnya.
"Kau mengganggu saja, ada apa?" tanya Seohyun.

Di seberang sana, Yeomi terkekeh pelan.
"Kau bisa menjemputku, Joohyunie? Appa tidak bisa mengantarku ke sekolah, dia mendadak harus pergi pagi-pagi sekali."

Seohyun memasang ekspresi hendak muntah ketika Yeomi memanggilnya Joohyunie ia memang paling tidak suka dipanggil seperti itu, tapi Yeomi selalu menggodanya.
"Jangan panggil aku dengan nama itu, eoh!! Menjijikkan."

"Astaga, padahal itu namamu sendiri."

"Kau yakin ingin aku jemput? Tahu sendiri kan, aku selalu menggunakan apa ke sekolah?" tanya Seohyun sambil menyampirkan tas gendongnya di pundak kiri, kemudian keluar dari kamar.

Yeomi menghela napas. "Iya, aku tahu. Bawa helm dua, jangan lupa."

Gadis Seo itu tersenyum miring. "Arraseo, Princess Yeomi tunggu saja di sana, ya?"

"Yak!!! Aku hanya ingin mengingatkanmu, jika aku hanya punya nyawa satu."

Seohyun tertawa, tampaknya Yeomi peka dengan nada suaranya tadi.
"Tapi aku punya nyawa tujuh," ujar Seohyun.

"Kau gila."

"Itulah memang."

Setelah berkata seperti itu, Seohyun memutuskan panggilannya sepihak. Ia berlari kecil menuruni tangga kamarnya menuju ke ruang makan, di mana pastinya, semua anggota keluarganya sudah berkumpul di sana.
"Ini, Sayang. Buah apel cocok untuk program dietmu," kata Nyonya Seo pada putri sulungnya, Seo Yoon Ah.

Seohyun memutar bola matanya ketika ia sampai di ruang makan. Semua anggota keluarganya sedang menyantap sarapan, tanpa menunggunya. Ah, ini sudah biasa.
"Kau sudah kurus, mau semakin kurus, eoh? Bisa-bisa hanya tersisa tulang," celetuk Seohyun yang langsung mendapat perhatian semua orang yang ada di sana.

Tuan Seo dan Nyonya Seo menatap Seohyun penuh peringatan, sementara Yoona hanya tersenyum kecil kemudian berdeham.
"Tuntutan peran, berat badanku harus berada di angka empat puluh delapan kilogram untuk peran drama terbaruku," kata Yoona.

"Seohyun, jangan bicara seperti itu," kata Nyonya Seo.

Seohyun menaikkan sebelah alisnya, ia mengambil dua buah roti isi kemudian menatap Yoona.
"Kau menyiksa diri sendiri," ucap Seohyun sambil menggigit rotinya.

Sweet LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang