sixteen

1.8K 200 19
                                    

Yuta menggendong Nana dengan satu tangannya sementara tangan lainnya memastikan mobilnya sudah terkunci dengan baik. Ia berjalan masuk ke dalam rumah Taeyong ditemani celotehan Nana yang tak ada habisnya.

"Kita akan ketemu Bubu dan Ayah?"

"Iya sayang, di dalam juga ada Mama (Winwin)."

Mama (Winwin), Papa (Yuta)
Bubu (Taeyong), Ayah (Jaehyun)

"Berarti ada Mark hyung, Jenou, dan Uchanie!"

Yuta melengos sebentar sebelum mengangguk kecil sembari tersenyum dan menghujamkan banyak ciuman pada wajah Nana.

"Eoh hyung!"

"Mamaa!!"

Winwin berlari kecil menuju suami dan anaknya yang batang hidungnya sudah nampak di daun pintu. Nana sedikit meronta ingin turun dari pelukan Yuta untuk menghampiri Winwin.

"Anak Mama, harum sekali?"

Nana terkekeh geli saat Winwin mulai memberinya banyak ciuman layaknya Yuta di depan mobil.

"Taeyong hyung dan yang lain sudah menunggu di dalam, ayo masuk hyung."

Yuta tersenyum kecil dan menyempatkan diri untuk mengecup dahi Winwin sebelum merangkul sang pasangan menuju dapur rumah tersebut.

Di meja makan sudah ada keluarga Jung yang duduk menanti. Ada tiga anak Jung yang sudah tersenyum manis dengan perasaan membuncah melihat Nana datang dan melambai pada ketiganya.

"Astaga Nanaa, Bubu rindu sekali!"

Taeyong menggendong Nana dan membawanya berputar putar di udara. Tawa bahagia muncul dari si kecil begitu saja.

"Silakan duduk hyung."

Jaehyun membungkuk dan memberi gestur hormat pada Yuta untuk duduk berhadapan dengannya.

"Terima kasih."

"Sayang, ayo makan dulu. Ini sudah lewat jam makan malam."

Taeyong yang tadinya masih sibuk bermain dengan Nana langsung membawa anak itu ke meja makan. Mendudukkan dirinya di samping Winwin dan Yuta.

"Selamat makan!"

Taeyong dan Yuta bercerita tentang kampus mereka dulu, disusuli suara ribut tidak jelas dari Mark, Jeno dan Sungchan yang berebutan memberi daging di piring Nana.

"Bibi, makan yang banyak ya."

Sungchan menyodorkan potongan daging ke piring Winwin disambut senyuman manis dari Winwin.

"Terima kasih, Sungchanie."

Yuta hanya melirik kecil si bungsu Jung yang terlihat sangat mengagumi Winwin. Bagaimana tatapan matanya yang berbinar dengan senyuman yang tak pernah pudar. Yuta menyadari semuanya.

"Bagaimana keadaan kantormu, Yuta? Semua baik-baik saja?"

Yuta menoleh ke arah Taeyong dan mengangguk kecil.

"Ya, semuanya baik. Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya saja ada beberapa masalah internal antar karyawan. Itu masalah sepele tapi selalu membuatku pulang terlambat."

Winwin yang mendengar nada sebal dari Yuta lantas memegangi paha sang suami dengan sesekali menepuknya, memberi ketenangan melalui sentuhan tangannya.

"Beruntung Winwin mengurusmu dengan baik."

Yang disebut namanya hanya bisa tersipu malu. Disaat keempat orang dewasa di meja makan saling bertukar cerita, terdapat tiga orang anak yang sibuk saling cekikikan sambil curi-curi lirik dengan Nana.

NANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang