three

2.5K 226 12
                                    

"Nana, nanti kau tidur dikamarku saja ya?"

Jeno mengenggam tangan Nana, memberikan puppy eyes terbaiknya agar Nana menyetujui permintaannya.

"Baiklah! Nanti akan aku katakan pada Bubu!"

Nana tersenyum lalu mengangguk lucu.

"Tidak boleh! Nana tidur bersamaku!" Mark kemudian datang lalu menarik tangan Nana ke arahnya. Membuat Jeno kesal, berdiri dan berusaha meraih tangan Nana.

Bukan lagi fokus untuk menarik Nana, Mark dan Jeno malah saling dorong-mendorong. Sungchan yang melihat itu tersenyum lebar lalu diam-diam menarik Nana masuk ke dalam kamarnya. Tidak lupa ia menguncinya.

"Hyung tidur bersamaku saja ya?"

Nana kemudian tersenyum manis lalu mengangguk. Keduanya berbagi satu kasur yang sama, dengan Sungchan yang sedikit mendempet pada Nana.

Baru saja ingin terlelap ke alam mimpi, suara teriakan membahana membuat keduanya tetap terjaga.

"EOMMAAA!! NANA HILANG!"

"NANA KAU DIMANA?!"

"APPAAAAA NANA HILANG!!"

Nana mengerjap-ngerjap lalu menatap Sungchan. Dirinya tidak hilang. Dia ada disini. Lalu kenapa Mark dan Jeno berteriak seperti itu?

"Uchan.. kenapa Nana dibilang hilang?"

Sungchan hanya menggeleng lemah lalu kembali memeluk Nana layaknya guling. Ia tidak mau diganggu dan sekarang ia sudah sangat mengantuk. Masa bodoh dengan kedua kakak gila nya itu. Hari ini, ia hanya ingin tidur bersama Nana saja. Titik.

"Hyung, tidur saja. Kata Bubu, aku punya pelukan yang hangat. Sini, dekatkan wajahmu di dadaku."

Nana hanya menurut dan mengikuti instruksi Sungchan, rasanya memang sangat nyaman. Bahkan berhasil membuat keduanya terlelap kurang dari lima menit. Lain halnya dengan Jaehyun yang melihat dan mendengar seluruh kejadian itu dari cctv hanya mengurut pelipisnya. Sepertinya Jaehyun akan bekerja keras dua kali lipat mulai sekarang. Ketiga anak lelakinya mulai kompetitif.

Bukan tanpa alasan Jaehyun memasang cctv pada setiap kamar anaknya. Itu sebagai antisipasi untuk hal-hal yang tidak diinginkan apalagi di usia labil sekarang ini. Lain halnya dengan Taeyong yang sibuk menenangkan Mark dan Jeno di ruang tamu.

"Nana sudah tidur di kamar Sungchan. Jadi, kalian berdua segera tidur juga."

Jaehyun dengan cekatan menarik telinga kedua anaknya saat sadar Mark dan Jeno berdiri, akan menggedor kamar Sungchan hingga adiknya itu terbangun.

"Tidur atau tidak ada basket dalam sebulan ini?"

Mark dan Jeno hanya mendesah pasrah. Mereka berjalan menuju kamar masing-masing sambil menghentakkan kaki, memberi kode bahwa mereka sedang kesal.

"Ayo kita tidur juga, chagiya."

***

Pagi harinya, keluarga Jung selalu berkumpul untuk sarapan pagi. Berhubung ini masih masa liburan dan bertepatan di hari Minggu, Jaehyun juga ikut membantu Taeyong menyiapkan sarapan. Sudah ada Nana dan ketiga anaknya yang duduk di kursi masing-masing.

Mark dan Jeno terang-terangan memberikan tatapan permusuhan pada Sungchan yang duduk di samping Nana. Namun Sungchan tidak begitu peka dan mengabaikan tingkah aneh kedua kakaknya.

Iya. Meskipun Jeno dan Mark bersatu untuk memusuhinya, Sungchan punya Jaehyun dan Taeyong yang akan memihaknya. Itulah keistimewaan hak bungsunya.

"Nana, bagaimana tidurmu semalam? Apa nyenyak?" Taeyong duduk di tempatnya lalu bertanya pada Nana yang hanya mengamati sejak tadi.

"Nyenyak bubu! Sungchan memeluk Nana semalaman jadi rasanya sangaaaat nyaman!"

Mark dan Jeno serempak bangkit berdiri dan memukul meja, membuat kedua orang dewasa disana terkejut bukan main.

"Nana, bukannya semalam kau sudah berjanji untuk tidur denganku?"

Rajukan manja dari Jeno membuat Taeyong memutar kedua bola matanya. Jeno benar-benar persis duplikat dari Jung Jaehyun.

"T-tapi kemarin Jeno bertengkar dengan Mark hyung... Nana takut."

Mark menoleh bersamaan dengan Jeno, keduanya langsung saja merangkul dan memeluk satu sama lain.

"TIDAK! LIHAT! KAMI TIDAK BERTENGKAR NANAA!"

"Mark, Jeno, duduk."

Nada menyeramkan yang keluar dari Taeyong berhasil membuat kedua anaknya itu kembali duduk dengan perasaan yang campur aduk.

"Tidak usah berebutan. Mulai nanti malam Nana akan tidur di kamarnya. Kamar pribadinya. Dan kalian bertiga jangan coba-coba untuk membujuk Nana membukakan pintu atau memelas untuk tidur bersama!"

Tapi itu bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan dari anak-anak Jung.

***

Karena Jaehyun dan Taeyong harus membereskan meja makan yang kotor seusai sarapan, Nana beserta ketiga anak Jung itu berkumpul di kamar Mark untuk bermain sesuatu. Namun yang mereka lakukan bukanlah bermain, melainkan berunding.

"Jadi, begini. Dalam satu minggu ada 7 hari. Senin, Selasa dan Rabu akan menjadi waktuku untuk tidur dengan Nana, Kamis dan Jumat akan menjadi waktu Jeno bersama Nana, dan Sabtu untuk Sungchan. Minggu adalah waktu untuk Nana sendiri atau Nana sendiri yang boleh memilih satu di antara kita. Bagaimana?"

Jeno menggeleng dan berkacak pinggang.

"Itu tidak adil, hyung! Jangan membodohiku! Kita hanya berbeda satu tahun. Kenapa kau mendapat 3 hari dan aku hanya 2 hari?"

"Aku bahkan hanya satu hari!"

Sungchan menyahut kesal sebelum kembali dibungkam oleh teriakan kedua kakaknya.

"Diam kau pengkhianat!"

Nana ikut tersentak kecil saat mendengar kalimat tersebut. Dalam hatinya ia terus-terusan bertanya, apa yang menjadi alasan kakak-adik ini selalu bertengkar?

"Jeno, aku lebih tua darimu. Makanya aku harus mendapat sesuatu yang lebih dari milikmu!"

"Baiklah. Kau 3 hari, aku 2 hari, Sungchan 1 hari."

"Tidak bisa begitu hyung! Kenapa aku hanya satu hari? Itu tidak cukup! Kita bisa membaginya 2 hari-2 hari-2 hari."

Jeno menunjuk Sungchan dengan telunjuknya lalu berseru, "diam atau jatahmu ku ambil!"

Nana hanya mengerjap-ngerjap lucu sambil memerhatikan setiap wajah dari darah Jung itu.

***

CUT!

a/n :
lama banget ya aku baru up lagi 😆😆 balik ngingetin kalo ini slow update yaa, tapi kalo ga ada kesibukan semoga bisa up cepettt-! Btw mau tauu dong, kalian ship siapa disinii? Markmin? Nomin? Atau Sungmin?

a/n :lama banget ya aku baru up lagi 😆😆 balik ngingetin kalo ini slow update yaa, tapi kalo ga ada kesibukan semoga bisa up cepettt-! Btw mau tauu dong, kalian ship siapa disinii? Markmin? Nomin? Atau Sungmin?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang