Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya di kantor Off segerah pulang kerumah, dia butuh istirahat setelah bekerja seharian, hari ini banyak sekali metting dan pertemuan yang dia hadiri, di tambah lagi berkas-berkas yang harus di periksa dan ditandatanganinya.
Dia sudah berendam santai dalam bathtubnya, sunggu tenang untuk merelaxkan pikiran dan tubuhnya setelah seharian bekerja. namun ada sesuatu yang mengganggu pikiran Off, entahlah Off hanya merasa ada melupakan sesuatu, tapi apa?. Off mencoba berpikir, apa dia lupa menandatangini kontrak kerja sama? atau lupa merevisi laporan? atau lupa makan? tidak. tidak mungkin, dia sudah melakukan semua itu, dia punya sekretaris hebat seperti Singto yang begitu apik mengatur jadwal kerjanya setiap hari, jadi tidak mungkin dia melupakan semua itu. Off menggeleng, kemudia dia memilih menutup matanya agar lebih merasa tenang lagi.
dan seketika itu juga, banyangan wajah Gun muncul dalam benaknya, dan seperskian detik kemudian Off membuka matanya, kini dia sadar, ternyata perasaan mengganggu itu adalah dia melupakan Gun. dimana anak itu, dia tidak melihatnya sejak dia pulang tadi.
Mahklumlah, selama ini Of tinggal sendirian, sehingga dia tidak terbiasa mencari penghuni rumah lainnya ketika pulang kerja. secepat kilat Off keluar dari bathtub, memakai handuk kemudian dia keluar kamar mencari Gun, dia mengelilingi seluruh rumahnya, tidak ada orang di rumah itu, selain dirinya sendiri. Off berjalan menuju telepon rumah, membuka buku telpon, mencari nama Tuan Chakan, memencet beberapa digit angka pada telpon sesuai dengan angka yang terterah pada buku telpon, dan beberapa detik kemudian telpon tersambung.tidak butuh waktu lama telpon di sebrang sana di jawab.
"halo..?" jawab seseorang. suara perempuan
"dimana Gun?" tanya Off tanpa basa-basi. hmm jangankan berpikir Off untuk basa-basi, buat nyebut hallo dan bilang dialah yang menelpon saja tidak! tolong jangan berharap banyak pada Off Jumpol.
"ini siapa?" tanya suara itu lagi, pertanyaannya membuat Off jengah. dia tidak suka bertele-tele
"dimana Gun?" Off mengulang pertanyaannya. orang di sebrang sana terdiam beberapa detik kemudia menjawab
"Gun tidak ada, dia sudah tidak tinggal disini lagi" jawab suara itu pelan.
dan TUT..... telpon di tutup Off tanpa berkata apa-apa lagi.
Off agak berlari menuju kamarnya, memakai pakaian dengan cepat, dan kemudian mengemudi dengan cepat juga. begitu mobinya membaur bersama bnyaknya kendaraan dijalanan kota, Off berpikir kembali
"kemana aku harus mencari bocah itu?" tanyanya pada dirinya sendiri. jelas saja Off kebingunan, dia tidak mengenal Gun, dia hanya tahu namanya Gun, selain itu Off tidak tahu apa-apa lagi.
Off melirik jam tangannya, sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam, kemana bocah seperti Gun akan pergi di jam seperti ini. Off berpikir keras, kemudian dia menelpon Tay juga Singto. ketiganya ada dalam satu panggilan.
"tumben kau menelponku lebih dulu" kata Tay begitu menjawab telpon Off
"iya, tidak biasanya kau begini, ada apa Off?" tanya Singto membenarkan perkataan Tay. yah jika sudah tidak dikantor Singto akan bersikap biasa pada Off, karena Singto juga merupakan sohibnya Off. mereka bertiga dulu satu sekolah menengah hingga lulus perguruan tinggi. jadi pasti sudah tahukan sedekat apa hubungan mereka.
"tempat tongkrongan buat anak SMA" kata Off. meski Off terdengar seperti tidak bertanya, tapi Tay dan Singto sudah tahu, bahwa Off tengah bertanya pada mereka
"buat apa kau menanyakan tempat tonggrongan untuk anak kecil?" tanya Tay benar-benar heran
"jangan-jangan sekarang selerahmu brondong SMA yah?" goda Tay membuat Off makin jengah
KAMU SEDANG MEMBACA
K E Y B O A R D [offgun]
FanfictionJika saja dalam kehidupannya Off memilki tombol-tombol seperti yang ada pada keyboard, maka pria itu akan dengan senang hati menekan tombol DELETE untuk menghapus semua kenangan buruk dalam ingatan Gun atau CTRL+Z untuk kembali ke masa lalu dan memp...