Long chapter dan sedikit 🔞
Sama seperti pagi yang lainnya sejak kepindahannya ke Tokyo, Off tak pernah lupa memberi makan Jingle, kucing peliharaannya. kucing ras maine coon itu yang selalu menemaninya beberapa bulan terakhir ini.
Off masih asik bermain bersama Jingle saat ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk, disana tertera nama ayahnya sebagai penelpon
"pagi yah.." sapa Off terdengak cuek seperti biasanya.
disebrang sana Tuan Sompob terdengar menghela napas "bagaimana kabarmu, hm?" tanya sang ayah dengan nada lebih lembut
"baik ayah" jawab Off singkat "ada apa ayah menelponku?" tanyanya lagi
"ahh tidak, ayah hanya tiba-tiba teringat dirimu" jawab Ayahnya lalu disambung dengan kekehan yang terdengar terpaksa.
"ayah katakan saja apa yang kau inginkan?" tanya Off terdengar dingin
Ayahnya kembali menghembuskan napas panjang "hmm.. malam ini yah?" tanya Ayahnya. Off tampak bingung dengan pertanyaan ayahnya barusan, hingga tidak ada jawaban yang dia berikan.
"malam ini yang ke-25 kan? kau masih menunggunya? sampai kapan putraku? tidakkah kau berpikir dia sudah memilih yang lain saat ini?" lanjut ayah. entah dari mana ayahnya tahu bahwa malam ini adalah malam special, malam dimana Nathannya genap berusia 25 tahun. mengingat tentang Nathan, Off punya terlalu banyak kisah dan perubahan dalam hidupnya. sejak kelahiran Nathan, hingga kepergian Nathan untuk yang kedua kalinya. Off melalui semua itu. Off yang bodoh, Off yang polos, Off yang berwibawa, Off yang ceroboh, Off yang gila kekuasaan, Off yang rapuh, hingga berakhir pada Off yang hancur. semuanya sudah Off lalui karena Nathan. cinta pertamanya.
Bahkan sejak kepergian Nathan yang kedua, kehidupan Off kembali mengalami banyak perubahan yang tidak bisa Off kendalikan. Off pernah menjalani kehidupan seperti zombie diawal-awal masa kegalauannya saat Nathan memilih untuk meninggalkannya. namun Off akhirnya kembali bangkit saat dirinya menerima kabar rahasia dari Win. kabar itu mengatakan pada Off bahwa Nathannya baik-baiknya, dia bahkan sudah bersekolah disebuah sekolah terbaik di Korsel. Nathan juga sudah terbiasa memanggil Earth dan Mix sebagai Papa dan Pipi barunya, intinya kehidupan keluarga bahagia yang selalu Nathan rinduhkan, kini sudah Ia dapatkan disana. Off ikut bahagia mendengarnya, namun tetap saja ada rasa cemburu dalam hatinya, dia ingin Nathannya, ada disisinya, berbahagia karena dirinya dan hidup bersamanya. sayang itu semua hanya mimpi.
awalnya Win sering berbagi cerita pada Off tentang perkembangan Nathan, hingga akhirnya diketahui Earth dan berakhir dengan Win yang dipulangkan paksa ke Thailand, dan membuat Off kembali buta akan kabar tentang Nathan. beberapa kali Off pernah meminta Tay atau Singto untuk berkunjung ke Seoul untuk mencari Nathan, tapi tetap saja, tidak ada yang bisa menemukan Nathan disana, paling mereka hanya bisa bertemu Earth, dan Earth sebagai ayah angkat yang sah, tidak pernah mengijinkan orang Thailand manapun untuk bertemu putranya.
bukan hanya kehidupannya tentang Nathan yang banyak berubah, hubungannya dengan sang ayahpun banyak yang berubah, untunglah berubah kearah yang baik. entah apa yang membuat ayahnya luluh, hanya saja Tuan Sompob dengan sendirinya menerima Off sebagai putranya, dirinya bahkan menemani sang putra yang menggalau tak karuan, mencoba menjalankan perannya sebagai seorang Ayah, yang selama ini tidak pernah Ia lakukan dengan benar. ternyata menjadi ayah dari seorang Off Jumpol tidaklah buruk. Off anak yang baik, anak mana yang masih mau menerima ayah brengsek sepertinya? hanya Off yang masih mau membuka lebar-lebar kedua tangannya, meski disaat Off juga sama merasa menjadi orang paling buruk sealam semesta. Off Jumpol memberinya kesempatan itu.
Jujur saja kalau bukan karena Nathan, Off sebenarnya tidak ingin menerima ayahnya kembali. Off takut karma akan berlaku, Off masih menginginkan Nathan untuk menerimanya kembali jika diberi kesempatan, karena itu meski setengah hati, Off merelahkan ayah durhaka itu memeluknya sembari menyebutnya sebagai putra ayah. tapi meski begitu, Off tidak akan berbohong, bahwa dirinya nyaman saat bersama ayahnya. rasa yang tidak pernah dia rasakan sejak kecil, rasa yang dia rinduhkan, perasaan aman dan hangat pada dekapan seseorang yang menyebut dirinya ayah tanpa sedikit paksaan. semuanya murni kasih sayang, anak mana yang akan menolak itu, terlebih Off memang haus kasih sayang orang tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
K E Y B O A R D [offgun]
Fiksi PenggemarJika saja dalam kehidupannya Off memilki tombol-tombol seperti yang ada pada keyboard, maka pria itu akan dengan senang hati menekan tombol DELETE untuk menghapus semua kenangan buruk dalam ingatan Gun atau CTRL+Z untuk kembali ke masa lalu dan memp...