Warning: Long Chapt
Tay menepuk lembut pundak Off yang masih setiah berdiri didepan ruang perawatan Gun, pria itu menatap senduh pada tubuh mungil yang kini terbaring tenang didalam sana.
"istirahat dulu Off" ucap Tay begitu Off menoleh padanya. Off mengangguk, sekali lagi dia mengusap pipinya yang basah karena air mata lalu mengikuti Tay untuk duduk di bangku tunggu.
Off diam saja, saat tangan Singto bergerak melap wajah tampannya dengan sapu tangan, berusaha menghilangkan noda darah bekas pukulan New beberapa jam lalu.
"aku akan melawan ayah" ucap Off setelah lama terdiam.
"Off, kau yakin?" tanya Tay
Off menoleh pada Tay "dia Gun saja aku sudah mencintainya, dan sekarang aku tahu dia juga Nathanku, aku tidak akan melepaskannya lagi Tay, tidak akan pernah lagi!" tegas Off diakhir kalimatnya, dia sungguh-sunggu dengan itu.
untuk saat ini Tay cukup ragu dengan keputusan Off untuk melawan ayahnya meski sang ayah jelas-jelas menargetkan Gun. Tay hanya takut lagi-lagi Gun harus terluka karena keputusan Off, terlebih kondisi keadaan Gun yang kurang stabil seperti sekarang ini.
ada keheningan panjang setelah itu, Off, Tay maupun Singto sama-sama diam, tenggelam dalam pikiran masing-masing, sampai akhirnya suara pintu terbuka membuyarkan semua lamunan mereka.
itu New, pria yang membuka pintu ruang perawatan kamar Gun. matanya dengan tajam menatap pada Off, tersirat sejuta kebencian disana, ingin rasanya dia kembali menghajar wajah itu hingga hancur, namun sayang sore tadi mereka telah mendapat peringatan dari pihak Rumah Sakit agar tidak lagi membuat keributan karena itu menganggu pasien lainnya.
"New ada apa? apa Nathan bangun?" tanya Off dengan cepat berdiri menghampiri New
New diam saja, malas sekali dia menjawab pertanyaan Off, sungguh dia muak melihat Off yang tidak pulang juga sejak siang tadi.
New berjalan kearah Tay lalu duduk didekat pria itu "phi Tay dan phi Singto pulang saja, ini sudah malam, kalian pasti lelah sejak tadi menemani Gun disini" ucap New. Off diabaikan begitu saja, seakan-akan dia tidak ada disana.
"tidak apa New kami baik-baik saja" jawab Singto.
"iya New, kami okey" tambah Tay. jujur saja sebenarnya mereka memang lelah, tapi bagaimana lagi Off kekeh ingin tetap menemani Gun, keduanya terpaksa ikut menemani disana.
"phi, aku tahu kalian lelah, pulanglah, lagi pula disini ada phi Krist juga, Gun juga sudah tidur" sanggah New
"tapi...."
"pulanglah phi, aku akan menelpon segerah jika terjadi sesuatu disini!" ucap New sembari melirik tajam pada Off. yang dilirik hanya dia bisa berdiri diam
"dan bawah teman lain itu juga, jangan membuat Gun makin trauma jika melihatnya disini!" kali ini New enggan melihat kearah Off.
"aku ingin disini New" jawab Off dengan suara pelan
New tidak menjawab, menolehpun tidak "bawahlah dia phi, aku muak melihat wajah sok merasa bersalahnya, paling itu cuman akting untuk menyelamatkan pamornya" ucap New pada Tay dan Singto.
Tay dan Singto kebingunan, entah mereka harus menuruti New atau mengasihani Off? otak masih berpikir keras, namun suara terjatuh dari dalam ruangan Gun menginterupsi mereka berempat. Off yang paling dekat denga pintu segerah membuka pintu dan masuk kedalam sembari memanggil nama Nathan.
disana, dibawah tempat tidur Gun meringkuk kesakitan, dia baru saja terjatuh dari tempat tidur, sejak 2 hari lalu Krist memang memutuskan untuk tidak lagi mengikat tangan Gun pada ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
K E Y B O A R D [offgun]
FanfictionJika saja dalam kehidupannya Off memilki tombol-tombol seperti yang ada pada keyboard, maka pria itu akan dengan senang hati menekan tombol DELETE untuk menghapus semua kenangan buruk dalam ingatan Gun atau CTRL+Z untuk kembali ke masa lalu dan memp...