Off merasa keheranan mendapati perubahan sikap Gun. anak itu terkenal aktif luar biasa, tapi sudah semingguan ini dia lebih banyak diam, sendirian, menolak nonton drakor, bahkan beberapa kali Off pernah memergokinya sedang menangis sendirian di gazebo dekat kolam renang, di sudut kamarnya, bahkan di pinggir kolam air mancur.
dan malam ini Off tidak tahan lagi, dengan sengajah Off pulang lebih cepat, ah bukan sengaja juga, memang karena Off tidak ada kerjaan, tahulah perusahaan sedang dalam masalah, sekarang saja di perusahaan sebesar GMM corp hanya ada satu proyek, lagi pula proyek itu jangka panjang, jadi tidak terlalu diburu, alias GMM corp kurang kerjaan sekarang, biasanya para karyawan sering merasa kewalahan mengurusi proyek yang terus datang tanpa henti, tapi awal tahun ini mereka bisa sedikit beristirahat. sial emang sih buat yang punya perusahaan. bayangin deh berapa persen penurunan pendapatan perusahaan tahun ini? sial, memikirkan itu, Off rasanya ingin memPHK separuh tenaga kerjanya. untung saja beberapa usaha Off yang lain masih berjalan normal, dan beberapa sahamnya yang tersebar di banyak perusahaan lainpun tidak dicuri, ataukah belum?.
"haruskah aku menjual mansion ini?" tanya Off seraya duduk bersisahan dengan Gun yang tengah merendam kakinya kekolam.
Gun menoleh dengan terkejut. yah ampun sefrustasi itukah Off sampai berniat menjual mansion ini? eh tapi kalau dijual kayaknya bisa buat modal bangun perusahaan baru, sekalian beli saham deh. pasalnya mansion Off memang sangat besar, dari lahan hingga kebangunannya yang megah.
Gun masih diam menatap Off "apa Tuan akan bangkrut?" tanya Gun pelan
"tidak juga, hanya sedang kepikiran saja" jawab Off kini ikutan merendam kakinya ke dalam air
"GMM adalah perusahaan keluarga yang diwariskan secara turun temurun, jika bukan karenaku, mungkin sekarang ayahku yang masih memimpin perusahaan itu, dan GMM tidak akan seburuk saat ini. aku gagal" ucap Off dengan wajah sedih, dia tidak sedang akting, pria dewasa itu sungguh merasa bersalah, baru kali ini dia gagal, meskipun entah kesalahan apa yang dia lakukan, tapi karena saat ini GMM sedang di era nya, Off benar-benar merasa bersalah.
"memangnya ayah Tuan Off kemana?" tanya Gun penasaran, benar juga, 7 bulan sudah dia tinggal bersama Off, namun tidak satupun keluarga Off yang dia ketahui.
Off terdiam sebentar sebelum menjawab Gun
"dia pergi" jawabnya singkat
"Kemana?" Tanya Gun ingin tahu
Off tidak segarah menjawab yang meyebabkan keheningan yang mencekam, Gun sadar, sepertinya dia salah bertanya, atau harusnya tidak bertanya sama sekali
"Aku tidak tau...." Off menggeleng lemah "Tapi dia bilang dia pergi karena aku" lanjutnya. Matanya menatap lurus kedepan, ada genangan air mata yang tersimpan di pelupuk matanya, siap untuk tumpah.
Dengan cepat Gun mengenggam tangannya, mengusap lembut punggung tangannya, menyalurkan semua kehangatan yang dimiliki anak itu.
"Tidak apa Tuan, tidak apa..... Gun disini" ucap Gun memberi sedikit dorongan, agar Off tidak benar-benar merasa buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
K E Y B O A R D [offgun]
FanfictionJika saja dalam kehidupannya Off memilki tombol-tombol seperti yang ada pada keyboard, maka pria itu akan dengan senang hati menekan tombol DELETE untuk menghapus semua kenangan buruk dalam ingatan Gun atau CTRL+Z untuk kembali ke masa lalu dan memp...