07

10.5K 988 18
                                    

LEVI terbangun dan mengucek matanya,ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 00.01 malam.lalu kembali melihat ke sekelilingnya tidak ada siapapun.

Levi menatap botol infusnya,"ini membuatku mengantuk"ujarnya sambil melepas infus di tangannya.

Levi haus,tiba tiba tenggorokannya gatal sebenarnya ia ingin memakan makanan manis,tapi mengingat ini bukan rumahnya ia mengurungkan niat tersebut.

Levi berjalan dengan tertatih-tatih,bagian bawahnya masih terasa sakit di tambah tubuhnya yang sangat letih rasanya Levi ingin merenggangkan otot tubuhnya tapi jika melakukan itu sekarang tubuhnya semakin sakit.

"Dimana dapur?"

Ia masih bingung,bagaimana tidak mansion ini bukan miliknya tetapi terasa tidak asing bagi Levi,seakan akan ia pernah melihat ini semua namun samar-samar.

Seluruh ruangan lampu di padamkan kecuali luar beberapa pengawal yang sedang melakukan tugas malam,Levi tidak takut sama sekali.

"Kamu ngapain"

Bruk!

Mendengar suara seseorang membuatnya terjatuh karena terkejut,tubuhnya seketika lemas mendengar suara yang begitu dingin tersebut.

Tiba tiba lampu hidup dan memperlihatkan lelaki dengan rambut yang diikat sambil memegang remote all in one atau remote serba guna,remote itu berbentuk smartphone layar sentuh bisa untuk menutup jendela,mematikan lampu,kompor,AC,lift, eskalator,mengunci pintu,membuka gerbang dll.

"Apa yang kamu lakukan gelap gelap seperti ini"ujarnya dingin.

Levi terdiam dan berusaha untuk kembali berdiri,namun sayangnya kepalanya pusing dan sulit menopang tubuhnya yang melemah.

"Merepotkan"ujarnya dengan nada datar namun mengandung kekesalannya.

Eren mengendong tubuh Levi dengan bridal style dan membawanya duduk di sofa,Levi masih diam tidak membicarakan Eren.

"Kenapa"tanya Eren.

Levi hanya menunduk.

"Jawab"

Levi menatapnya.

"Atau kau mau kabur?"

Levi menggeleng.

"Jangan diam saja,bicara!"ia benar benar kesal seakan akan sedang berbicara dengan boneka yang hanya bis menggeleng dan mengangguk.

"Haus"

"CK,bilang dari tadi"kesalnya dan berjalan menuju dapur.

Eren menyentuh tombol untuk memanaskan air,dan kembali menatap Levi yang memainkan carinya sambil menunduk.

Tak lama terdengar suara yang membuktikan air sudah hangat,Eren membawa air di dalam gelas menuju  Levi.

"Minum"

Levi meminumnya dan kembali meletakan gelas di atas meja di hadapannya.

"Udah?"

Dia mengangguk.

Eren mengendongnya kembali, membawa levi ke dalam kamar sebelum sampai kamar Levi sudah tertidur di gendongannya,Eren sama sekali tidak peduli.

Setelah menidurkan Levi di tempat tidur,tiba tiba ujung toxedo yang ia pakai di genggam levi,Eren menatapnya dan kembali menatap wajah Levi yang seketika khawatir.

"Jangan..."

Eren terdiam mendengar gumaman tersebut.

"Jangan bawa anakku..."lagi lagi Levi bergumam dengan air mata menetes dari sudut mananya.

MY SON (-ERERI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang