08

10.6K 927 63
                                    


⚠️18+

EREN menariknya kasar dan membawanya masuk ke dalam kamar dan langsung membanting tubuh Levi di tempat tidur.

"Kau gila!!"teriak Levi.

"Ya aku gila"

Levi memberontak,"dia masih anak anak,kenapa kau begitu kejam!"

"Diam"

Eren merobek pakaian Levi hingga kancing berjatuhan dilantai.

Levi memberontak,"kembalikan anakku!!"

"Dia anakku"ketusnya dingin.

"Tapi aku yang melahirkannya!"

Selama ini Levi berpikir bahwa hidup anaknya akan dimanja dan hidup enak tetapi melihat kelakukan Eren membuatnya tidak yakin meninggalkan anaknya berlama lama di rumah tawanan ini.

"Lepasin!!!"teriaknya memberontak.

"Kenapa hmm?"ujarnya sambil menyeringai.

"K-kau..."gumamnya ingin menangis membuat eren terdiam.

"Kau sudah membuat ku gila,tolong jangan membuatku semakin gila..."

Eren terdiam mendengar itu, sebelumnya ingin menyantap Levi seketika ia merasa kesal mendengar ucapan Levi barusan.

"Apa maksudmu?"ujarnya dingin.

"Lepasin!!"teriaknya sambil berusaha melepaskan tangan eren dari pergelangan tangannya.

Eren semakin mempererat genggaman tangannya,"siapa yang membuatmu gila?hah!"kesalnya.

"L-lepasin"

Eren tidak peduli,mencium bibir ranum itu dengan ganas,bermain di mulut Levi tanpa henti sambil memperhatikan mata Levi yang tertutup dengan cairan bening menetes dari sudut matanya.

Eren mulai menjamah setiap inci tubuh Levi dengan bibir yang masih menempel.levi hanya bisa pasrah dengan memberontak akan membuat lelaki di hadapannya semakin kasar seakan akan dengan memberontak membuat nafsunya semakin tinggi.

"Mulai panas sayang?"gunanya sambil berbisik di telinga levi sambil menjilat dengan nikmat.

"H-hentikan..."

Eren mengangkat tubuh Levi dan memangkunya sambil menghisap puting renum tersebut.

"Eugh..."

Eren menyeringai,"lihatlah wajah merah mu ini"ujarnya sambil meraih pipi milik Levi.

Levi hanya terdiam,dia bukan malu ataupun menikmati percintaan ini tetapi ia cemas tidak bisa melupakan putra tunggalnya menangis sambil memanggilnya,rasanya sangat menyakitkan.

"Akh..."

Eren semakin lihai memainkan puting Levi dengan perlahan jarinya menyusup masuk ke dalam lubangnya melewati punggungnya dengan lembut jari jari itu turun hingga ke belahannya dan memasukinya.

"Ughh.."Levi menahan desahannya sambil mengigit jarinya.

Eren perlahan melepas celana piyama tersebut dan memperlihatkan buntalan kecil di balik celana dalam berwarna hitam,Eren semakin memperdalam jari jarinya ke dalam lubang tersebut hingga buntalan itu semakin membesar.

"Akh.."

Eren semakin panas mendengar desahan Levi dan mulai menerjang Levi di tempat tidur, menarik paksa celana dalam Levi hingga lelaki itu telanjang tanpa sehelai benang pun di tubuhnya.

"Akhhhh..."desahnya ketika sesuatu yang besar menerobos masuk ke dalam lubangnya.

"Agh..."desah Eren dengan suara beratnya sambil merasakan kenikmatan tiada Tara.

MY SON (-ERERI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang