Cieee pada nungguin😌
LEVI terbangun dan tidak melihat eren,lalu melihat pakaiannya sudah berganti dengan baju kaos oversize berwarna putih dan celana sangat pendek bahkan tidak terlihat karena tertutup baju kaosnya.
Levi berjalan keluar dari kamar dan turun ke lantai satu melihat lelaki tampan itu sedang berada di dapur. Tentu saja ia berjalan menuju lelaki tersebut.
"Duduk"ujar Eren tanpa menatap Levi dan fokus memasak.
Levi duduk rapi tanpa sepatah katapun ia berterima kasih karena Eren datang tepat waktu tapi di sisi lain ia masih marah ketika mengingat semuanya.
Begitu juga eren ia masih diam dan terus melanjutkan masaknya,ia sadar setelah menelpon Mikasa perut buncit Levi seharusnya ia sudah sadar ketika melihat perut tersebut tetapi itu tidak terbesit di pikirannya.
Eren membawa semangkuk sup dan susu panas,Levi hanya melihat tanpa menyentuh makan tersebut.
"Makan sekarang"ujar eren dingin.
Levi masih belum membuka mulut untuk berbicara pada Eren,ia memilih memakan supnya sampai habis dan meminum susu hambar tersebut.
"Uhuk! Uhuk!"Levi terbatuk dan langsung berlari membuat Eren ikut panik dan mengejar Levi.
Levi memuntahkan semua yang baru ia makan,padahal Levi baru merasakan lega ketika tidak merasakan mual lagi tetapi sekarang ia kembali mual bahkan memuntahkan semuanya.
"Udah gapapa"ujar Eren sambil mengelus punggung Levi dengan lembut.
"Hiks hiks"Levi tidak tahan lagi dengan mual dan pusing di kepalanya,jika ia mual itu artinya pusing di kepalanya bertambah.
Eren memeluk Levi,"jangan nangis,udah gapapa"ujar Eren sambil membersihkan air mata Levi dan membersihkan bibir Levi yang berantakan.
"Huek.."
Levi memuntahkan nya tepat di baju Eren,namun Eren masih setia mengelus punggung Levi. Levi menangis merasa bersalah dan berusaha membersihkan muntahnya dari baju Eren.
"Biar aku aja,"Eren melepas pakaiannya dan bertelanjang dada di depan Levi.
"Hiks hiks"tangis Levi menunduk ia antara merasa bersalah dan marah.
"Levi tatap aku"ujar Eren sambil memegang kedua pipi levi untuk menatapnya.
"Jangan takut,aku gak akan mengulang kembali masa lalu itu,aku gak akan nyakitin kamu lagi,aku gak akan bisa nyakitin kamu lagi,jadi jangan simpan apapun itu apalagi tentang anak kita..."jelasnya.
Levi mengalihkan pandangannya kearah samping,"lepasin..."
Eren melepaskan tangannya,"yaudah kamu bisa pukul aku sebanyak banyaknya setelah itu apapun yang kamu inginkan aku turuti apapun itu,lalu kita akan menyusul erios kamu tau kan erios gak akan bisa lama lama tanpa kamu"ujar Eren sambil tersenyum.
Levi langsung menghampiri Eren dan memukul Eren sekuat tenaga melampiaskan semua emosinya pada Eren sambil menangis,jujur ia tidak bisa membenci Eren itu sama saja ia membenci erios betapa miripnya mereka bahkan melihat erios,Levi tidak bisa berbuat apa apa karena wajah anak itu sangat mirip dengan Eren.
"Kamu jahat hiks"tangisnya dan masih memukul dada Eren.
Semoga ini berakhir dengan cepat karena ia tidak bisa berpisah dengan erios terlalu lama bahkan sekarang ia sangat merindukan erios putra kecilnya yang sebentar lagi akan menjadi kakak untuk adik kecilnya.
"Pukul lebih kuat lagi sayang"ujar Eren sambil menahan sakit,Levi bukan lelaki lemah bahkan nyatanya Eren merasakan sakit di dadanya.
"Hiks hiks"tangis Levi dan memeluk Eren ia benar benar merindukan Eren,Apalagi saat mengandung rasa rindunya begitu dalam hingga sulit mengutarakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SON (-ERERI)
Fanfictionereri guys(ʃƪ^3^) Rank 1 in #dll [05/03/22] Rank 1 in #ereri [23/03/22] Rank 1 in #levi [07/04/22] Rank 1 in #aot [05/05/22] Start [19/01/22] Finish [09/04/22]