SEMINGGU sudah berlalu semenjak kejadian tersebut,suasana semakin suram di tambah beberapa hari lalu erios harus di rujuk ke rumah sakit yang memiliki teknologi cocok dengan tubuh erios yang masih rapuh yaitu di rusia.walau awalnya erios akan di rujuk ke Jerman tetapi Jack memiliki teman di Rusia yang mau menjadi dokter pribadi untuk erios.
Sedangkan Levi, hidupnya hancur, dunianya berhenti. Sehari setelah kejadian Levi tersadar dan langsung menanyakan putra sulungnya tanpa memperdulikan perutnya yang sudah rata,ia terus memarahi Eren karena tidak mau memberitahu keadaan erios.
Dan sekarang Levi tidak mau bertemu dengan siapapun apalagi Eren sebelum lelaki itu memberitahu dimana erios dan seperti apa keadaannya.
Eren hanya bisa pasrah di balik pintu kamar Levi, diam hanya bisa diam di depan kamar tersebut. Dia terlihat buruk, rambutnya semakin panjang,tubuhnya semakin kurus,wajahnya semakin pucat.
"Sayang biarkan aku masuk..."
"..."
Levi hanya diam ketika Eren frustasi menunggunya di luar. Ini memang bukan salahnya Eren tetapi Levi hanya ingin tau keadaan putra sulungnya.
"Sayang aku mohon..."
".."
"Kamu tau ini lebih sakit dari pada kamu pukul,sayang..."
"Sayang aku minta maaf,izinkan aku masuk"
Levi hanya diam sambil menahan tangisnya,ia masih trauma apa yang terjadi tangannya terkadang bergetar hebat karena ketakutannya. Ia terus saja mengingat kejadian tersebut.
Lalu tak lama Eren membuka pintu dan mengintip,"sayang..."
Dengan cepat Levi menghapus air matanya dan membelakangi Eren.eren hanya bisa melihat keadaan Levi. Sekarang ia masih tidak tau harus berbuat apa. Dia juga harus menyusul erios ke Rusia untuk melihat keadaan disana untungnya ada Armin yang mau menjaganya jika tidak mungkin ia harus meniggalkan levi disini.
"Sayang..."gumamnya sambil mendekati ranjang Levi.
Eren langsung tau bahwa Levi menangis terlihat dari getaran tubuhnya,walau hanya terlihat dari belakang Eren tentu tau bahwa kekasih di hadapannya ini sangat ketakutan setelah kejadian itu.
"Sayang"ujarnya sambil menggenggam jari levi.
Levi tak bisa membendung air matanya lagi dan langsung menangis pecah. Padahal Levi sangat sedih sekarang tetapi di mata Eren berbeda,ia seperti melihat bayi yang menangis ketika tidak di beri makan oleh ibunya.
Levi lalu berbalik sambil menangis membuat eren ikut sedih dan duduk di pinggir tempat tidur Levi,lalu memeluknya erat.
"Hiks hiks"
"Maafkan aku sayang..."ujar Eren sambil mengecup kening Levi dan mengelus rambut Levi.
"Biarkan aku bertemu dengan erios"tangisnya sambil memeluk Eren.
"Erios masih belum bisa di jenguk kamu harus tahan sedikit lagi, setidaknya setelah jahitan kamu mengering"tutur Eren.
"Kamu bohong Eren,biarkan aku bertemu Erios, katakan seperti apa keadaannya,kau bahkan menyembunyikan nya dari ibu kandungnya!"kesalnya.
"Sayang..."
"Aku mohon hiks,biarkan aku bertemu Erios,Eren!!"tangisnya sambil memukul Eren.
"Kamu tenang dulu sayang..."ujar Eren sambil memeluk Levi erat sehingga Levi hanya bisa menangis dan tidak bisa bergerak lagi.
Eren menyadari satu hal,tetapi ia tidak bisa membicarakannya sekarang apalagi Levi yang masih shock ketika anak sulungnya tidak ada di sampingnya. Eren bisa melihat pakaian levi basah di bagian dada itu artinya puting Levi mengeluarkan ASI. sedangkan bayi mungil mereka masih belum bisa di keluarkan dari inkubator.
Tentu jelas bayi yang seharusnya di lahirkan dua bulan lagi malah harus di keluarkan sebelum dua bulan tersebut.
Jika erios mirip Eren maka bayi mungil ini mirip Levi,ia memiliki rambut hitam legam seperti Levi dan bentuk wajahnya juga sama persis tetapi bola matanya masih belum di ketahui karena bayi tersebut enggan membuka matanya.
"Kamu harus kuat,kalo kamu sedih erios ikut sedih kamu tau erios itu copy-an dari kamu,kalo seluruh tubuhnya mirip aku maka sifatnya sama seperti kamu,jadi kamu gak boleh nangis lagi"ujar Eren sambil menghapus air mata Levi.
Levi hanya dia sambil memeluk Eren tetapi air matanya masih tetap turun. Sejak ia terbangun dari komanya ia masih tidak pernah melihat bayi mungilnya.
"Levi,kamu tau gak?"ujar Eren berusaha membuat laki laki itu untuk berbicara.
Ia hanya menggeleng.
"Bayi kita itu mirip kamu, bibirnya, rambutnya bahkan bentuk wajahnya mirip kamu, kulitnya juga mirip kamu-"
Lalu Levi terduduk melepaskan pelukannya,"Eren.."
"Ada apa?ada yang sakit?kenapa?"ujar Eren panik.
"Perut aku rata hiks hiks"tangisnya.
Eren cengo melihat Levi menangis,"sayang..."
"Bayinya ninggalin kita lagi hiks,aku gak mau hiks"tangisnya.
"Sayang,hey dengarkan aku dulu"ujar Eren sambil memegang kedua pipi Levi.
"Bayi kita pergi lagi..."
"Sayang bayi kita baik baik aja..."
Mendengar itu Levi berhenti menangis,"benarkah?"
"Tentu saja,kamu berhasil melahirkannya,"senyum Eren.
"Hiks hiks"tangisnya dan memeluk Eren.
Ia terlalu banyak memikirkan erios sampai lupa sama perutnya sendiri.apa ia terlalu lama memikirkannya erios bahkan ini sudah lewat dari seminggu dan dia baru sadar apalagi disadarkan oleh Eren.
"Terus bayinya mana?"
"Bayinya masih kecil jadi masih di dalam inkubator,kamu mau lihat?"
Levi hanya mengangguk.
Eren membawa kursi roda dan mendudukkan Levi dan membawanya keluar.selama di perjalan Levi di sapa sama bawahan Eren.
"Eren"
"Iya sayang "
"Sasha bagiamana?"gumamnya.
"Sasha udah nenang di sana"
Levi hanya terdiam.
Levi mengingat saat mereka terjatuh ke dalam sungai,saat levi berusaha bernafas dan berusaha melihat kearah erios. Hal pertama yang ia lihat adalah Sasha yang tersenyum kepadanya sambil melindungi erios. dan hal terakhir yang ia bisa lihat dari gerakan bibir Sasha adalah "maafkan aku..."
"Kita sampai"ujar Eren dan membawa masuk Levi ke dalam ruangan tersebut.
Hal pertama yang levi lihat,ada banyak bayi yang sedang tertidur dan beberapa bayi yang berada di inkubator.
"Silahkan tuan"ujar perawat tersebut mempersilakan mereka untuk keruangan khusus bayi Levi dan Eren.
Saat Levi melihat bayi mungil yang menghisap jempolnya di dalam kotak kaca persegi panjang membuatnya menangis. Menangis melihat keadaan bayinya.
"Maafkan mommy...."tangisnya pecah.
Eren hanya tersenyum dan mengecup kening Levi dan mengelus punggung Levi. Eren tau bahwa levi merasa bersalah karena lagi lagi ia gagal melahirkan bayinya untuk kesekian kalinya.
Eren berjongkok di hadapan Levi,"kamu gak boleh nangis lagi,cukup untuk hari ini"ujarnya sambil menghapuskan air mata Levi.
"Eren aku gagal lagi hiks..."
"Gak sayang,kamu gak gagal tapi kami berhasil menyelamatkannya dari kecelakaan itu,kamu bertahan untuk melahirkannya dan masih bertahan untukku dan erios sudah membuat kamu senang"ujar Eren sambil mengelus rambut Levi.
"Eren hiks"
"Sssst malu sama baby kita, mommy kok nangis"senyum Levi.
Levi tersenyum ketika Eren berusaha membuatnya tersenyum dengan jarinya yang menarik pipinya untuk tersenyum.
"Kamu adalah ibu yang hebat untuk baby dan erios"senyum Eren.
To be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SON (-ERERI)
Fanfictionereri guys(ʃƪ^3^) Rank 1 in #dll [05/03/22] Rank 1 in #ereri [23/03/22] Rank 1 in #levi [07/04/22] Rank 1 in #aot [05/05/22] Start [19/01/22] Finish [09/04/22]