16. Dejavu

486 102 26
                                    

Haris
Dandan yang cantik
Biar gak malu-maluin

Pesan dari Haris tadi membuat minat Retta keparty menurun. Gadis itu beralih pada makeupnya melanjutkan acara dandannya yang tadi sempat terhenti "Lo mau dateng ke party gak sih ?"

"Dateng lah, kenapa ? Lo mau nebeng ?"

"Enggak, Haris mau jemput gue. Terus kenapa lo masih santai kayak gitu ? Bukannya siap-siap" oceh Retta.

"Cowok mah sat set sat set, sepuluh menit aja selesai. Emang cewek. Nunggu cewek dandan tuh bisa disambi bikin skripsi tau gak ?"

"Protes aja kerjaan lo than, mending bantuin naikin resleting dress gue"

"Mana ? Sini gue bantuin" ucap Ethan begitu semangat.

"Otak lo emang diset jadi mesum ya than. Beginian aja lo semangat"

Ethan hanya terkekeh, dia mulai mendekati Retta, dia menyibakan rambut blonde milik Retta kedepan. Menampilkan pundak Retta yang putih mulus.

"Coba than lihat gue" pinta Retta, lelaki itu langsung melihat wajah cantik Retta.

"Make up gue aneh gak sih ? Terus malam ini gue cantik gak ?"

"Duh Retta, pertanyaan lo aneh. Sekarang gue balik tanya sama lo. Kapan lo jelek ?"

Kalau boleh jujur banyak yang lebih cantik dari Retta, tetapi menurut Ethan cantiknya Retta itu beda tidak membosankan mau dipandnag seberapa lamapun kecantikannya akan selalu candu. Retta tipe wanita, tanpa riasanpun akan cantik. Atau bisa disebut cantik natural.

"Cantik banget Retta" sambung Ethan.

Pipi Retta sedikit merona, dibuat salah tingkah oleh saudaranya. Tetapi salah tingkahnya tidak boleh lama-lama, karena ada panggilan masuk. Siapa lagi kalau bukan Haris.

"Iya, yaudah aku turun kebawah. Aku udah selesai kok make up nya" ponsel Retta segera direbut oleh Ethan.

"Lo cowok bukan sih ? Kalau mau jemput cewek tuh kesini, jemput tepat depan pintu. Jangan malah nyuruh Retta turun kebawah sendirian. Cupu !" Ethan memutus panggilan tadi secara sepihak. Retta hanya bisa menghela nafas panjang, sepertinya tidak ada harapan agar Haris dan Ethan berdamai.

.

.

.

.

.

Retta seperti orang hilang, selama acara berlangsung Retta tidak boleh jauh-jauh dari Haris, apalagi dekat-dekat dengam mahasiswa yang lain terutama mahasiswa laki-laki. Tapi sekarang Haris malah menghilang, bilangnya ingin kekamar kecil tapi sudah lima belas menit lebih lelaki itu tak kunjung kembali.

Gadis itu mengedarkan pandangannya kestiap sudut, berharap ada salah satu orang yang dia kenal. Dunia sangat sempit, yang Retta temukan ialah Ethan yang masih sibuk mencelupkan potongan buah pada lelehan coklat yang dibuat seperti air pancuran. Retta menghampirinya.

"Hai, Bocil" celetuk Retta.

Ethan menatap Retta, mulutnya penuh dengan buah. "Hai tante" balasnya.

"Karina mana ?"

"Lagi ketoilet, kenapa ?"

"Kok bisa bareng gitu ya ?"

"Bareng sama siapa ?"

"Haris juga ketoilet"

"Emang lagi musim beser sih" Ethan mencoba untuk berfikir positif. Tidak halnya dengan Retta.

RETHAN |  Heeseung X Ryujin [√ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang