Epilog

807 103 61
                                    

Apakah kalian kangen Rethan ?
Kalau kangen ramein ygy














Retta menghela nafasnya kasar, memejamkan matanya beberapa detik. Dia menatap sekitarnya tak enak karena tidak sengaja menjatuhkan sendok. Padahal suaminya sedang sibuk berunding dengan clien nya. Retta sudah biasa jika sang suami ada meeting dengan clien diluar, dirinya selalu diajak, walaupun Retta hanya bisa diam memperhatikan mereka saja.

Retta tersenyum kikuk "Maaf, tadi saya tidak sengaja"

Mereka hanya tersenyum memakluminya.

Retta menundukan badannya untuk mengambil sendok yang tadi jatuh, tanpa sepengetahuan Retta, Ethan memegangi ujung meja yang runcing agar tidak mengenai kepala sang istri. Padahal Ethan masih berargumen dengan partnernya, tapi love langue as act of service tetap bekerja.

Menyadari perilaku Ethan tadi, Wanita dengan dress hitam itu sedikit mendongak menatap Ethan yang tersenyum manis padanya.

Ah, lagi-lagi Retta merasakan jatuh cinta pada orang yang sama.

"Saya lebih prefer pada planning A pak, karena planning B akan banyak menanggung kerugian jika salah satu projectnya gagal. Sedangkan planning A walaupun memakan waktu yang sedikit lebih lama, tapi jika ada kerugian tidak akan terlalu besar" pendapat dari Ethan .

Reyhan mengangguk mensetujuinya "Saya juga dari awal lebih memilih planning A. Tapi balik lagi dengan tuan Watanabe. Jika tuan memilih planning B kita tidak bisa memkasa"

"Setelah saya fikir-fikir saya setuju dengan pendapat kalian. Kalau gitu kita putuskan, mulai bulan depan kita harus merealisasikan planing A"

Setelah menemukan titik temu dari meeting tadi, mereka semua melakukan makan malam bersama. Tak lama ada beberapa waiters yang membawa kue tart dengan ukuran cukup besar dan satu bucket bunga lily of the valey, bunga tadi mempunyai filosofi yang bermakana kembalinya kebahagiaan, kerendahan hati, kesucian yang sempurna. Bunga tadi jarang ditemui di Indonesia mengingat harga bunga tadi cukup mahal, tak usah heran ini pemberian dari Reyhan anak tunggal kaya raya.

"Selamat malam semuanya. Tadi pak Reyhan memberi tau pada kita, kalau pak Ethan dan juga ibu Retta hari ini merayakan hari jadi pernikahan yang ke-3. Happy anniversarry ya pak Ethan dan juga bu Retta" ucapnya.

Ethan maupun Retta cukup kaget, keduanya menatap Reyhan, temannya itu penuh dengan kejutan.

"Hehehehe kaget ya ? Tiup lilinnya dong" suruh Reyhan.

Ethan dan Retta saling menatap memberi kode agar meniupnya secara bersamaan. Sebelumnya mereka berdua merapalakan doa. Dan setelahnya baru mereka meniup lilinnya. Semua bertepuk tangan dengan meriah.

"Happy anniversarry ya sayang, semoga kamu gak bosen cinta sama aku" ucap Ethan sambil memberi kecupan sayang pada kening sang istri, Retta juga membalas dengan kecupan manis pada pipi Ethan.

Tuan Watanabe tersenyum melihat pemandangan manis didepannya "Kalian udah nikah selama tiga tahun, berarti anaknya udah gede ya ?"

Senyuman yang tadi mengembang dibibir Ethan maupun Retta kian meredup "Kebetulan kita belum dikasih momongan tuan"

"Oh kalian childfree ?" Kini giliran Nyonya Watanabe yang bertanya.

Ethan memegang kuat tangan Retta, karena dirinya tau jika sudah mengenai hal ini istrinya pasti akan sedih.

"Memang belum dikasih"  jawab Ethan seadanya.

"Wah kalian harus belajar dari Reyhan sama Clarisa, mereka baru nikah tiga bulan, udah langsung isi ya ?"

Reyhan maupun Clarisa tersenyum kikuk, padahal mereka berdua sudah dimintai Ethan agar kabar kehamilan Clarisa untuk tidak dibeberkan terlebih dahulu, karena pasti Retta akan merasa sedih.

Menyadari air muka Retta menjadi sedih, dan suasana menjadi canggung. Tuan Watanabe menyenggol lengan istrinya. Untuk tidak membahas perihal keturunan.

"Maaf jika perkataan saya tadi membuat suasana menjadi canggung"

"Selamat ya Reyhan, Clarisa atas kabar kehamilannya. Semoga bunda sama baby nya sehat-sehat" ucap Retta terpaksa tersenyum walau hatinya menangis.

.

.

.

.

.

"Kamu dari tadi diem terus, kenapa sayang ?" Tanya Ethan menghentikan langkahnya saat menuju parkiran mobil .

"Aku udah gagal ya than jadi istri ? Kita udah tiga tahun menikah tapi aku belum bisa ngasih kamu keturunan"

Ethan menghadap pada sang istri, "Letak gagalnya dimana ? Bagi aku kamu itu istri yang sempurna. Lagian mau kamu ngasih keturunan ke aku apa enggak. Enggak ada pengaruhnya Re, aku bakal tetep cinta sama kamu"

"Tapi tetep aja aku ngerasa gagal... aku..."

Ethan langsung mendekap tubuh Retta dia paling tidak suka Retta seperti ini. Dia sudah berjanji setelah menikah, Ethan pastikan Retta tidak akan menangis lagi, tapi nyatanya janji Ethan itu tidak bisa ditepati.

Sedangkan Retta masih sibuk dengan pikirannya, Retta merasa kesalahannya ini ada pada dirinya. Buktinya dulu Ethan dengan Mira bisa langsung berhasil, sedangkan dengan Retta sampai tiga tahunpun belum diberi keturunan juga.

Retta melepas pelukannya, beralih menggenggam tangan dingin milik Ethan. Wanita itu menatap mata indah milik suaminya, dia sangat menyanyangi Ethan, selama ini Ethan sudah menjadi suami yang nyaris sempurna, selalu menyanyangi Retta, tidak pernah marah ataupun mebentak Retta. Ada rasa tak rela. Tapi dia harus mengucapkannya.



























"Ethan, ayo kita pisah..."

















-

Lah gimana sih ? Tiba-tiba minta cerai aja ?
Ada yang mau sequel Rethan gak nih ? Sequelnya bakal nyeritain kehidupan pernikahan Rethan, kalian bisa bayangin gak sih sesweet apa Ethan jadi suami untuk Retta ??? Hshshshshshshs kalau rame aku publish ceritanya.

Tapi aku mau hiatus dulu, kalau masih diberi kesempatan aku bakal balik abis lebaran. 

Dilihat dari covernya kira" bakal agst atau fluffy ? Awowkwowko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dilihat dari covernya kira" bakal agst atau fluffy ? Awowkwowko

RETHAN |  Heeseung X Ryujin [√ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang