15. Nasihat

502 103 17
                                    

"Retta, gue deg-degan banget. Gue pulang aja deh kayaknya" keluh Ethan, dari tadi dirinya sibuk mengulang-ngulang kalimat itu. Hari ini final turnamen basket, beberapa tahun belakangan ini club basket kampus Ethan tidak pernah masuk pada tahap Final. Tapi tahun ini dimana Ethan yang menjadi kapten basket berhasil sampai tahap Final. Senang sekaligus sangat mendebarkan.

Posisi Ethan dan Retta sekarang berada didalam mobil. "Ethan, keep calm. Lo pasti bisa oke ? Gue yakin itu" ucap Retta dengan menangkup kedua pipi Ethan.

Ethan menghela nafasnya panjang, Retta tau pasti saudara kembarnya itu sangat nervouse. Seharusnya Haris juga ikut andil dalam turnamen ini, tetapi kesehatan mentalnya yang sedikit tidak baik, Haris mengundurkan dirinya dari club basket dari beberapa bulan yang lalu, sangat disayangkan tapi itu keputusan yang terbaik untuk Haris. Sebenarnya Ethan dan Haris itu hampir sama, sama-sama populer, lelaki dengan segudang bakat, makanya mereka terkenal dipenjuru kampus terutama kaum hawa, ditambah paras mereka yang tampan.

"Kok bajunya belum diganti, ayo ganti, pakai jersey nya dulu." Retta membantu Ethan untuk memakai jersey nya. Hari ini Ethan sedang mode manja.

"Tetep aja gugup, gimana kalo gak menang ? Gue pasti bakal dihujat"

Tanpa diduga, Retta mengecup pipi Ethan. Membuat sang empu membolakan matanya. "Dah, sekarang gak gugup lagi kan ?" Kata Retta.

Ya memang sudah tidak gugup lagi, tapi sekarang Ethan malah tremor dibuatnya.

"Masih gugup, yang satunya lagi belum disun juga soalnya"

Retta menjitak kepala Ethan dengan kasar. "Dih, didiemin malah ngelunjak lo"

"Yaudah deh kalau gitu gue jadi gak semangat mainnya"

Kini giliran Retta yang menghela nafas panjangnya, dengan hati-hati dia mengecup kembali pipi Ethan.

"Nah gitu dong, gue semangat banget nih jadinya. Doain gue ya Re ? Biar tim gue menang." Ucap Ethan dengan memeluk tubuh Retta dengan kuat, sampai Retta sesak nafas.

"Iya, cepet dah masuk. Temen lo pasti udah pada nungguin"

Beberapa saat kemudian Retta masuk kedalam gedung dimana pertandingan itu diadakan, Retta menonton dari tribun yang letaknya berada ditengah-tengah bersama dengan ketiga temannya yakni Saka, Wina dan juga Somi.

"Yaampun pacar kita ganteng banget bestie !"

"Yang pakai jersey putih pokoknya cowok gue"

"Keringetnya bau surga !"

"Ethan !!! Mending lo istighfar deh ! Ganteng banget YaAllah !"

Teriakan itu Retta dengar disepanjang pertandingan, diantara teriakan itu Wina juga ikut andil. Somi sesekali menyemangati pacarnya yakni Gafian, sedangkan Retta hanya diam tetapi dari dalam hatinya tidak berhenti berdoa untuk kemenangan saudara kembarnya. Apalagi Saka, dia terlihat tidak minat.

Sampai dimenit menit akhir, Ethan terlihat seperti orang linglung skornya menipis dengan tim lawan. Ethan seperti sedang mencari seseorang, pandangannya tidak fokus.

"Retta, itu Ethan kayaknya lagi nyariin lo deh" celetuk Wina.

"Enggak lah, dia pasti nyariin ceweknya"

Wina mengerucutkan bibirnya kesal dengan Retta yang tidak peka. Wina berdiri sambil membawa banner yang bertuliskan Ethan Mahesa "ETHAN !!! RETTA DISINI !!!" Teriak Wina, hampir semuanya menengok kearahnya tanpa terkecuali Ethan.

"Anjing ! Malu gue" keluh Saka menutupi wajahnya karena semua penonton juga menatap kearahnya.

Ethan tersenyum saat sosok yang dicarinya bertemu tatap. Retta memberi isyarat bahwa saudara kembarnya itu pasti bisa mencetak skor lagi. Ethan hanya mengangguk dan tersenyum kemudian melanjutkan permainannya kembali. Sepertinya doa Retta mujarab hasil akhir permainan dimenangkan oleh tim Ethan.

RETHAN |  Heeseung X Ryujin [√ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang