9

121 26 32
                                    

WP DOWN, KU UNPUBLISH.. TAPI KU PUBLISHED LAGI EHEHE

Semua kembali ke Jakarta, tempat ramai dengan hiruk pikuk kota yang selalu memberikan banyak hal di sekeliling mereka. Di sisi lain Severus bisa berhasil mendapatkan tujuan awal kedatangannya di negara tersebut, terlebih di sambut baik oleh banyak orang di sana.

Langit malam dihiasi awan mendung yang mengantarkan rintik deras membasahi bumi. Cara semesta menahannya kembali ke tempat asalnya.

Severus sudah mengurus surat suratnya untuk kembali ke Inggris, tapi ia merasa ada sesuatu yang tertinggal di tempatnya berada kini, mungkin kenangan indah di tempat itu atau justru perasaannya. "Akhirnya kita sampai Severus, bagaimana dengan surat kepulanganmu.. apakah semuanya sudah beres?"

Severus hanya mengangguk dan menjawab singkat, "Sudah"

"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah kembali ke London?"

Severus ingin menghiasi wajah gelapnya dengan senyuman yang ia berikan kepada gadis itu, tapi usahanya untuk melakukan hal sederhana itu demikian berat. "Melanjutkan tugasku membuat ramuan seperti yang telah di minta oleh Kementerian Sihir dengan tambahan anggrek itu"

Rany masih setia memegang pot bunga indah itu. "Kau harus menjaga bunga ini untuk senantiasa tumbuh untuk membantumu melaksanakan tugas tugasmu nanti"

"Itu pasti" jantungnya berdebar mendengar suara gadis itu yang lembut dan khas, dingin udara mencekik tubuhnya hingga ke tulang tusuk, namun jantung memompa darah lebih cepat hingga tubuhnya senantiasa hangat. Semua berkat tatapan teduh gadis yang tengah berdiri berhadapan dengan dirinya. Rasanya ia tak ingin kembali ke negara asalnya.

"Apa yang akan kau lakukan setelah ini, Rany?" Severus ingin mengetahui lebih dalam mengenai gadis misterius yang selalu terlihat terbuka kepada semua orang, tetapi ia selalu menutup dirinya dibalik keterbukaan itu.

"Sekarang liburan, aku tak pernah ingin kembali ke Jawa. Aku akan tetap di sini"

"Tanpa berlibur?"

"Aku masih bisa menghibur diriku Severus" nada lemah terdengar di ruang dengarnya, penuh kesedihan yang diantarkan dari penuturan gadis itu. Keinginan menggebu bagi Severus untuk menemani dan menghibur waktu kosong gadis itu nanti. "Setelah liburan kau akan melakukan apa saja?"

"Berkuliah seperti biasa, aku sudah semester akhir. Tahun depan aku akan lulus, jadi doakan aku" Rany tersenyum dalam jawabnya. Ia ingin segera melepas semua bebannya dan orang orang yang selalu memberinya beban selama ini, terlebih masa kelamnya di masa lalu. Ia ingin pergi jauh.

"Aku akan selalu mendoakan mu, kau pasti bisa melewatinya, nak"

Senyum rekah semakin mengembang di wajahnya ayu. Semilir ketenangan menusuk hingga ke kalbunya, Severus tak terlalu mencemaskan gadis itu lagi. "Terima kasih Severus, kau selalu ada untukku selama beberapa hari terakhir ini"

"Aku yang sesungguhnya berterima kasih kepada mu Rany. Kau selalu ada untukku membantuku di saat mencari bunga itu bahkan saat aku di tahan kemarin"

Gadis itu tertawa selagi menatapi deras air yang masih setia membasahi bumi yang ia pijak. "Itu sudah tugasku, setidaknya aku bisa pergi berlibur ke luar kota.. bersama denganmu"

Severus merasa seluruh beban hidupnya menjadi ringan. Gadis itu seperti harum yang dapat ia nikmati, membuatnya merasa bahagia dengan hal sederhana, bahkan hanya senyumnya.

"Kita saling menguntungkan bukan?"

"Sangat.. sangat Severus" gadis itu masih tidak bisa berhenti tersenyum, sedangkan di sisi lain batinnya terasa pedih. Ia tidak bisa merelakan diri meninggalkan gadis di hadapannya sendirian. "Karena mu aku bisa liburan gratis"

Amor AmertaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang