"Jadilah kekasihku, menjadi nyonya Snape!"
Rany terharu mendengarkan ucapan pria di hadapannya. Ia tak tau harus berkata apa. "Mas.."
"Rany aku mohon jangan menolak ku. Aku tidak akan mungkin menemui wanita lain lagi nanti di usiaku yang sudah tua ini"
Rany yang semulanya terharu justru menjadi terkekeh setelahnya. "Kenapa ketawa, kau membuatku merasa kesal"
"Oh.. sayangku, bukan begitu Severus" Rany kini binggung harus berbuat apa, Severus kini memasang wajah cemberut nya. "Jangan menangis lagi nya, jangan cemberut begitu. Aku tak bisa menghiburmu nanti"
"Kau bisa! Asalkan kau jadi kekasihku!"
"Akan aku pikirkan" Severus mendengus kesal. Gadis itu menjadi misterius. "Terima aku ya"
Severus menunjukkan sisi manjanya, entah mengapa ia menjadi begitu, Rany merasa gemas, bagaimana bisa pria tua seperti itu bisa menjadi sangat kekanak-kanakan kepadanya.
Ia justru teringat dengan seseorang di masa lalunya yang selalu bergelayut manja ketika keinginannya tidak ia turuti. Seperti lamunan indah di masa lalu. "Kau gadis cantik asal Indonesia yang menggaet perasaanku yang beku ini"
"Iya Severus, aku gadis Indonesia yang membuatmu jatuh cinta" Rany masih membalas pelukannya, ia juga merasa nyaman bersama pria itu. "Kau tidak kedinginan memelukku begini"
"Tidak.. jadi tidak merasa sumuk" Rany terkekeh. Ia bersyukur memilih tempat yang sepi, sebab jika keduanya sedang terpatri begitu dengan ditatapi oleh banyak pasang mata, pasti malunya tak karuan. "Coba kau pikirkan sayang, di Inggris, aku dikejar banyak perempuan yang berusaha meluluhkan hatiku. Tapi aku lebih memilih gadis manis asal Indonesia ini"
Severus mencubit pipi Rany karna gemas. "Kalau begitu sebaiknya kau menerima gadis asal Inggris yang selalu mengejar ngejarmu saja"
"Tidak.. tidak mau, aku hanya menginginkan mu" Severus memasang tampang memelasnya. Rany hanya terkekeh melihat tingkah mengemaskannya.
****
Dewo masih menahan rasa sakit dan pegalnya karena terkena serangan dari gadis yang sudah menjadi mantan kekasihnya. Ia sedang menikmati sentuhan obat merah yang sedang sahabat nya oleskan pada luka luka di lutut dan kakinya. "Kenapa sih Dew, lo kok bisa lecet lecet gini, lu nelpon gue kirain mau ngajakin nongkrong kemana malah disuruh begini"
"Gue gini gara gara Rany" Dewo masih meringis kesakitan.
"Lah kok bisa emangnya tuh cewe ngapain lu?" Rama adalah sahabat dekat Dewo. Dia adalah laki laki yang sama selama ini Rany maksud kalau orang itu yang menyebarkan keburukan dirinya kepada orang banyak. "Emang gila dia ya, bisa sampe ngalahin lu Dew, jahat banget dia"
"Gelagat nya Rany beda banget sekarang, tangannya juga dingin banget seriusan"
"Gerogi kali dia"
"Ga mungkin Ram, dia bener bener emosional kemaren. Emang gila dia"
"Mungkin gara gara di putusin lu kali jadinya gitu, biarin aja udah.. paling dia bakalan minta maaf sama lu"
"Ga mungkin Ram, Rany bukan tipikal orang yang gampang buat ngucapin maaf ke orang lain, egonya dia tinggi"
"Lebih ke songong si dia" keduanya terkekeh. "Lu tau ga si, dia pelukan ciuman juga sama cowo bule. Dah bapak bapak lagi, dia yang nginep di hotel ayah"
"Gila, emang perempuan murahan dia"
*****
Severus kembali bersama Rany ke penginapan. Rany hanya mengantarkannya hingga depan gerbang. Severus masuk ke kamar nya, ia membenamkan diri ke dalam bak mandi, rasanya seperti terlahir kembali setelah perjalanan panjang di dalam kehidupannya. Ia tak pernah menyangka perjalanan jauhnya bisa membuatnya merasakan nyaman di dalam dirinya sendiri dan kembali merasakan cinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Amerta
أدب الهواة"Aku tak bisa melupakannya, lalu aku akan hidup dengan siapa nanti? Mengapa aku sangat setia mencintai seseorang, mengapa aku terlalu dalam mencintainya. Bodohnya aku."