11. tendangan

681 63 6
                                    

"Bagus! Dateng dateng ngajak ketemuan katanya mau temu kangen bla bla bla... Tiba tiba ambil cuti?"

Jimin dengan keadaan yang berapi api duduk di hadapan Yoongi yang baru aja mau sedot minumnya. Terus si munggil satu itu dengan enaknya narik gelas minuman Yoongi dan minum gitu aja.

"Eum... Manggo greantea" Jimin menebak minuman milik Yoongi.

"Bener" Yoongi cuman bisa diem ngeliat JiMin dengan tatapan polosnya. Kadang JiMin emang jangan di pancing emosinya jadi bawel banget anaknya.

"Lo tau gk sie! Gue marah bgt sma lo!"
JiMin membuat postur menyilangkan tangan di depan dada manatap tajam Yoongi. Sayangnya bagi Yoongi JiMin jadi keliatan gemes.

"Sorry?" Ucap Yoongi sambil memasang senyum miring dan menaikan alisnya sebelah.

"Lo nyebelin gi, ini enak buat gue aja" Jadilah es Yoongi pindah kepemilikan.

"Ya gimana... Gue harus ikut mamah sementar gue cuti cuman satu semester"

"Ah... Mamah lo gak asik sih giiiiii males... Lo tau gak sie gue banyak banget unek unek yang mau curhatin"

Yoongi tertawa kecil mendengar celotehan JiMin. Walaupun terlintas sedikit perasaan tak nyaman karena dirinya menipu sahabatnya yang jelas baiknya.

"Okey, gantian. First gue say sorry karena  gue sempet libur beberapa hari karena gue sakit, gue minta maaf karena gak bisa nemenin lo ketika lo minta, dan sorry banget gue gak ngasih tau kalo gue sakit"

Mendengar penjelasan Yoongi muka JiMin cembetut marah. Bisa bisanya dia gak dianggap saat Yoongi sakit.

"Lo tuh anggep gue apa sih gi?"

"Gue gak mau ngerepotin lo... Gue rasa itu bukan saat yang tepat juga buat bilang gue lagi sakit?"

JiMin menganguk faham sebagai sahabat Yoongi pasti ngerti posisi dimana saat telfon nada bicaranya berbeda dari biasa. Walaupun jutek sahabatnya ini paling perasa dia gampang banget baca aura JiMin. Mau ditutupipun Yoongi pasti ngerti apa isi perasaanya waktu itu.

"Gue punya sedikit surprise buat lo, jangan marah ya. Gue putus"

Aura ceria JiMin berubah jadi sendu dan Yoongi adalah orang yang paling pantas untuk disalahkan karenanya. Pandangan mata Yoongipun ikut berkaca kaca dalam hatinya dia mengucap seribu maaf.

"Eh! Jangan nanggis! Gue tinggal ya" JiMin menepuk pundak Yoongi pelan.

"Kok bisa? You have problem?" Sekarang Yoongi hanya perlu pura pura gak tau.

"Yaps! I feel kayaknya dia udah gak sayang sama gue, kita mulai fight dan gue mutusin buat pisah"

"I feel sorry for that, you strong Jimin. Lo gak butuh dia"

"Iya si gue gak butuh tuh bajingan, tapi masih butuh lo dan lo mau pergi"

"Yahh muter lagi kesitu deh pembahasanya"

"Lo kapan pindah ikut nyokap? "

"Lusa kenapa?"

"Fine lo punya gue dua hari"

"Oke. Sini dulu dong peluk lo gak kangen gue?"

JiMin loncat ke bangku di sebalah Yoongi dan berpeluman erat menumpahkan isi perasaan yang tak tercurah pada pelukan hangat yang disajikan Yoongi. Gak lama Jimin terlonjak kaget karena ada suara duk dari perut Yoongi? Si empu juga ikut terdiam sesaat at least first time babynya nendang? Udah segede itu ya ternyata tapi Yoongi gak sadar.

"Heh! Kenapa?" Jimin menguncang bahu Yoongi yang terdiam sambil memluknya.

"Gue laper~"

Untung aja reflek Yoongi bagus dia gak keceplosan dan bisa kontrol fikiranya.

"Udah gue duga, pantes perut lu bunyi tadi"

Melihat respon Jimin Yoongi bisa bernafas lega. Untung saja sahabatnya itu percaya.

"Yuk makan"

.
.

Taehyung duduk di sofa sambil memeluk bantal menatap lurus ke arah pintu masuk apartemen Yoongi. Izinnya main sebentar ini udah malem belom pulang malah dia laper. Pintu apart terbuka Yoongi kemudian tertawa kecil melihat Taehyung yang cemberut duduk di sofa.

"Kenapa sih?"

"Masih tanya? Yang bener aja gi? Laper kali~"

"Galak banget sih singa satu ini, tenang ugi bawa bakmi Jawa sama fuyunghai"

Yoongi tarok tasnya di samping sofa dan langsung kedapur siapin makanan buat makan malem mereka berdua.

"Beli bakmie dimana?"

"Di kemang, sekalian lewat"

Yoongi meletakan piring mie di hadapan Taehyung dan dirinya masing masing kemudian menyajikan fuyunghainya di piring yang lain. Mereka mulai menatap makanan dengan nikmat tiba-tiba Yoongi terdiam.

"Kenapa gi?"

"Babynya nendang lagi"

"Hu? Emang bisa?"

Yoongi menatap Taehyung gak percaya astaga calon bapak satu ini lugu banget soal peranakan. Giliran bikinya paling faham.

"Bisa sini" Yoongi menarik tangan  Taehyung menaruh di atas perutnya.

Bayinyapun merespon dengan kembali memberi tendangan. Taehyung memasang wajah kagetnya sambil menatap Yoongi.

"Baby udah gede udah bisa nendang dj dalem" Jelas Yoongi me Taehyung yang masih terpaku.

"Jadi dulu aku kayak gitu ya gi"

Yoongi tertawa kecil melihat sifat naif Taehyung yang muncul.































Hai Hai




Papiiiiii










Wkwk

In The BlanketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang