Hari ini hari yang ditunggu tunggu Jimin. Hari wisudanya setelah empat tahun akhirnya bisa lulus dan menyandang gelar sarjana arsitektur (S.Ars.). Dia cukup sibuk sejak tadi dirinya dapet banyak buket dari temen seangkatanya dan anak anak organisasinya.
"Selamat ya kak Jimin" Ucap salah satu junironya di organisasi.
"Iya sama sama, makasih banyak buketnya jadi ngerepotin kalian"
"Gakpapa kok ka, kan sekali setahun doang"
"Jimin! Chim! My lovely endut! Sini aku bawain nih"
Seulgi dateng dengan heboh bawain dia paper bag ber merk. Kayaknya ini sepatu yang dia incer dari lama deh.
"Congrats sayang ku much" Seulgi mencium pipi Jimin.
"Congrats juga seulgi, hadiah lo di mobil nanti ya gue kasih jangan balik dulu"
"Iya iya gampang"
Sibuk ngobrol dari tadi seulgi akhirnya notice kedatangan jungkook.
"Eh... Doi tuh, sana gih"
Jimin menarik nafas dan berjalan mendekati Jungkook. Kekasihnya itu juga berdandan rapih tampan sekali berbeda sama bocah tengil yang ia temui selama ini.
"Hai, selamat ya sayang" Jungkook memeluk Jimin dan bercepika cepiki.
Dirinya membawa satu buket uang yang gak tau berapa jumlahnya tapi dmgede banget.
"Kan aku bilang gak usah repot kook"
Jungkook tersenyum melihat ekspresi kekasihnya satu ini yang lucu.
"Ya masa aku tangan kosong, lagi juga kapan lagi kan?"
"Thank you"
"Soooo sebenrnya ada yang mau omongin tapii-
" Eitsss tahan dulu puisi gombal kamu aku dulu yang ngomong "
Jimin meletakan telunjuknya di depan bibir Jungkook.
"Pertama tama aku mau bilang makasih karena udah jadi penyemangat aku dan gak selalu ada di samping aku sampe sekarang, aku berterimakasih banyak udah kamu udah sayang banget sama aku"
Jungkook tersenyum senang mendengar ungkapan Jimin.
"But... Aku rasa kamu harus sabar ya nunggu lagi..... Aku mau ambil studi di Australia....
Senyum Jungkook luntur perlahan tanganya kembali lagi masuk dalam saku celananya.
Awalnya rencana aku gitu.... "
Awalnya? Alis Jungkook menyatu.
"Tapi aku punya satu hadiah buat kamu, aku harap sih jadi hadiah ya"
Jimin ngeluarin satu kotak kecil berbentu persegi pajang dari sakunya dan dia kasih buat Jungkook. Jungkook nerima itu dan sibuknya kotak dari Jimin. Gak ada reaksi apa apa dari jungkook perasaan Jimin mulai gak tenang. Kayaknya ini bukan kabar baik buat jungkook.
"Kook? You're not happy?" Tanya Jimin
"Eum.... Sayang.... Maaf... Tapi aku gak tau ini apa"
Jimin speechless astaga jadi Jungkook diem karena gak ngerti? Bisa bisanya Jimin hampir aja nanggis gara gara kepolosan jungkook. Jimin mengerucutkan bibirnya dan berbisik di telingan Jungkook.
"I am pregnant jungkook"
"Kamu apa? Sayang?"
"Iya anak kamu"
Jungkook menangis membuat Jimin panik kemudian dirinya di tarik ke dalam pelukan pria bergigi kelinci itu.
"Makasih makasih, kalo gitu will you marry me?"
Betapa kagetnya Jimin ketika sebuah cicin tersaji di depan matanya? Jadi jungkook juga berniat ngelamar dia? Astaga! Apa ini yang dinamakan jodoh?
"Kook seriusly? Kamu mau lamar aku sejak tadi?" Tanya Jimin gak yangka.
"Iya"
"Omg I fell it, so sweet so kiss me at home"
"Oke let's go home now"
.
..
.Setelah menemui Jimin dan Jungkook yang menyampaikan kabar bahagianya Taehyung berlari menuju ke mobil yang diparkir tak jauh dari gedung serba guna. Dimana Yoongi menunggu disana sendirian. Dia menolak untuk ikut bersama jungkook tadi karena dia bilang dia ngadem aaj disini kasian baby Yeonjun.
Yoongi terlihat celingukan dengan beby stroller junie di sampingnya. Taehyung dengan banyak buket ditanganya mendekat ke arah Yoongi. Pasanganya terlihat senang melihat Taehyung datang.
"Congratulations papanya junieeee" Yoongi memeluk Taehyung.
"Thank you mamanya junie, makasih udah dateng mau nungguin aku"
"Maaf ya aku gak nunggu di dalem"
"Iya aku faham kok kamu kan bawa baby, mana nih dia kok gk ke dengan suranya"
Taehyung menengok stroller Yeonjun yang ternyata si baby lagi tertidur dengan dot yang masih menempel di mulutnya.
"Ya aampun kasiannya anak papah"
Taehyung mencium kedua pipi anaknya gemas. Bayi gembul itu mengusak wajahnya terganggu.
"Eh eh papah sih gangguin" -Yoongi
"Maaf sayang gemes banget sih pipinya"
"Gimana? Mau kemana kita habis ini?" Tanya Taehyung.
"Makan malem di rumah bunda kan udah janji"
"Okeeee terus hadiah aku mana?"
Yoongi melotot bener bener udah bapak anak satu masih aja kayak bocah to the point banget lagi minta hadiah.
"Ada di mobil taro dulu tuh buket kamu biar gak ribet"
"Uwww apatu kok di mobil"
"Heh! Jorok yaaaa" Yoongi menjitak kepala Taehyung.
"Aw sakit yang, maaf deh"
"Udah buruan yuk panas kasian baby jun"
Taehyung menaruh buketnya di bagasi belakang.
"Masukin baby aku yang tari strollernya"
Taehyung mengendong Yeonjun dan memindahkanya pada kursi bayi di bangku penumpang. Padangan Taehyung langsung tertuju pada satu buket kecil si samping bangku bayi punya Yeonjun ketika buka pintu penumpang. Taehyung naro Yeonjun dengan hati-hati terlebih dahulu kemudian melongokkan diri melihat buket apa yang di siapkan dari Yoongi.
"Congrats papa from your second child"
Taehyung kaget bukan main ternyata buket kecil itu berisi foto USG da lima tespek kertas yang di susun.
Yoongi menyentuh punggung Taehyung dari belakang Taehyung kemudian langsung berdiri tegak mencium pucuk kepala Yoongi.
"Best present ever I get, love you"
"Love you to"
Finally! 🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳
End
Huhu terharu banget book ini kelar juga. Capek banget ikutin alurnya padahal aku yang nulis tapi ikut emosi 😭😭
Maaf ya kalau masih ada kekurangan di cerita ini 🙏🏻. I hope so far you guys like it ya~
See you on my next book 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Blanket
FanfictionWARN! BXB AREA MPREG 🔞 Taehyung pacarnya Jimin tapi temen mainya Yoongi yang gak sengaja kena karma.