Part 19

2.7K 120 5
                                    

Happy Reading

"Kamu udah makan?" pertanyaan Revan itu langsung menyadarkan Auryn, Iapun kembali menoleh ke arah Revan

"Sudah, aku hanya mengantarkan handphonemu.. Kalau gitu aku pulang sekarang ya" kata Auryn

"Kamu udah jauh-jauh datang ke sini terus udah mau pulang aja? Di sini aja dulu sampai jam makan siang, abis itu aku bakal anterin kamu pulang" Revan merangkul bahu Auryn manja seolah tak rela melepas istrinya itu untuk pergi

"Gak Revan, aku gak mau entar kerjaan kamu keganggu" tolak Auryn kembali melepaskan rangkulan Revan

"Tapi Ryn..."

"Udahlah, bukannya tadi kamu mau nelfon seseorang? Lanjutin kerjaan kamu, aku pulang sekarang ya" Revan mendesah kecewa lalu Ia dengan terpaksa mengangguk

"Ya udah, hati-hati di jalan" pesan Revan dan sebelum Auryn pergi, Revan terlebih dahulu mengecup bibir istrinya itu singkat

Revan kembali bekerja. Sementara Auryn sudah keluar dari ruangannya. Auryn berjalan menuju lift, setelah menunggu beberapa saat pintu lift tersebut terbuka, Auryn pun segera masuk ke dalam ruang kecil itu yang akan membawanya ke lantai dasar. Tiba-tiba seseorang ikut masuk ke dalam lift tersebut, Auryn tersenyum ramah menyapanya namun hanya tatapan datar yang diterima oleh Auryn. Pintu lift pun tertutup dan keadaan pun terasa begitu sunyi, hingga beberapa detik kemudian gadis yang berdiri di belakang Auryn itu tiba-tiba menggumamkan sesuatu

"Dasar jalang"

Auryn langsung menoleh terkejut

"Apa?"

Gadis itu yang tak lain adalah Shena itu tersenyum sinis

"Gak usah kaget gitu dong, bukannya ucapanku itu benar"

Auryn semakin terkejut lalu membalikkan badannya menghadap Shena

"Apa maksudmu? berani sekali Kamu ngatain aku kayak gitu. Kamu tahu kan aku ini Istrinya Revan, pemilik perusahaan ini!" balas Auryn menantang, emosinya terpancing melihat gadis didepannya yang bersikap begitu angkuh

"Cihh, apa kamu pikir aku takut sama kamu? Kalau bukan karena kamu hamil, kamu tidak akan pernah dinikahi oleh Revan. Asal kamu tau, seharusnya aku yang menikah dengan Revan, aku mantan pacarnya dan mantan calon istrinya sedangkan kamu hanya perempuan jalang yang menghancurkan semuanya!"

Tatapan mata Shena semakin menajam menatap Auryn tidak suka. Sementara Auryn menganga lebar mendengar hinaan Shena padanya, Ia masih tidak menyangka gadis itu benar-benar berani melawannya dan bahkan mengatainya 'perempuan jalang'

"Kamu hanya mantan, sekarang Revan adalah milikku! Sekali lagi kau mengataiku jalang aku tidak akan pernah memaafkan mu!" geram Auryn yang sudah begitu emosi

"Aku tidak butuh maaf mu lagipula aku tidak merasa salah apa-apa. Bukankah kamu memang hamil di luar nikah, apa namanya kalau bukan jalang..."

"Tutup Mulutmu!"

Auryn tak tahan lagi dan dengan dorongan yang begitu besar Ia menampar keras pipi mulus Shena

Shena meringis meraba pipinya yang terasa perih, aura gelap memancar dari kedua bola matanya menatap Auryn. Ia tidak terima Auryn menamparnya dan Iapun dengan begitu emosi mendorong keras tubuh Auryn hingga membentur dinding

"Aaahhh..."

Auryn merintih panjang. Tubuhnya seketika merosot ke lantai, tangannya menyentuh perutnya yang entah mengapa begitu terasa sakit.. sakit sekali.. sakit yang tak tertahankan dan beberapa saat kemudian cairan kental berwarna merah terlihat membasahi lantai yang Ia duduki, matanya membulat begitu terkejut melihatnya namun rasa sakit di perutnya membuatnya benar-benar merasa lemah

(NOT) FAKE LOVE [END] - REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang