Jam sudah menunjukan pukul 22:08 malam, tapi alara berencana untuk pergi ke alfamart, alara dengan menggunakan baju tidur dengan motif tayo, rambu yang di cepol asal, sendal jepit kebanggaan semua orang apalagih jika bukan swalow, dan dompet kecil berwarna hitam
Penampilan alara sangat sederhana, setelah di rasa siap alara pun turun ke bawah dia melihat sang adik dan kedua orangtua nya yang belum tidur padahal ini sudah sangat malam.
"Mau kemana?" Tanya zesen kepada alara
"Mau ke alfamart, kenapa. Mau nitip?" Jawab alara
Tapi zesen tida menjawab melainkan, zesen mengambil kunci mobil alara dan menyudahi acara bermain game nya.
"Ikut" ujar zesen lalu berjalan lebih dulu keluar dari rumah
Sedangkan alara hanya bisa menghela nafas sajah dengan kelakuan adik nya itu.
"Yah, bun teteh pergi dulu sama si bocil assalamualaikum" pamit alara sambil menyalimi kedua orangtua nya.
Alara berlari menyusul zesen yang sudah duduk manis di dalam mobil nya itu.
Sedangkan kedua orangtua mereka hanya menggelengkan kepala lalu tersenyum, mereka senang tentu sajah. Mereka memiliki anak - anak yang saling menyayangi satu sama lain meskipun cara menunjukan kasih sayang kedua anak mereka sangat berbeda sekali.
Zesen tuh tipikal cowo yang ga banyak omong, tapi lebih banyak bertindak langsung manis banget:)
Setelah memastikan sang kakak duduk dengan nyaman, zesen pun menjalankan mobil nya dengan kecepatan sedang.
"Ze gimana sekolah nya?" Tanya alara
"Biasa ajah, ga ada yang seru teh" jawab zesen sambil fokus menyetir
Alara pun mengangguk. "Kenapa ga satu sekolah sama teteh ajah sih ze, kan teteh enak ga perlu cape - cape bawa mobil bisa di supirin kamu" ujar alara dengan terus melihat kearah luar jendela
"Teteh mau, zeze pindah sekolah?" Tanya zesen, alara pun menganggukan kepala nya. "Yaudah besok teteh bakal liat zesen jadi murid baru di sekolah teteh gimana?" Ujar zesen lagih
Alara yang tadinya hanya fokus melihat kearah luar jendela mobil pun, seketika melihat kearah zesen dengan memelototkan mata nya tida percaya.
"Ze, serius ini mah ih" ujar alara lalu memukul tangan zesen pelan
Zesen pun melihat kearah alara sebentar. "Kapan zeze ga serius teh?!" Ujar zesen
Alara langsung menepuk jidat nya, diri nya lupa kalo adik nya ini tida pernah bercanda sama sekali dengan setiap ucapannya.
"APAAN, GAUSAH - GAUSAH ZE TETEH TADI BERCANDA DOANG ZE" seru alara heboh
Zesen pun terkekeh pelan lalu memarkirkan mobil kakak nya tepat di depan sebuah alfamart.
Zesen membalikan badan nya lalu melihat kearah sang kakak, lalu zesen kembali terkekeh karna ekspresi muka alara yang menurut zesen sangat menggemaskan.
"Yakin cuma bercanda?" Tanya zesen dengan menaikan satu alis nya.
Alara pun mengangguk dengan cepat. "Serius ze serius ini mah gausah" ujar alara
Zesen pun mengangguk lalu keluar dari dalam mobil di ikuti alara.
Zesen membiarkan kakak nya berjalan lebih dulu, itu sudah menjadi kebiasaan zesen sejak dulu berjalan di belakang sang kakak. Menurut zesen itu cara dia melindungi sang kakak.
Alara dan zesen pun berjalan kearah makanan ringan dan buah - buahan, mereka berdua membeli beberapa cemilan, minuman bersoda kesukaan zesen, dan beberapa buah - buahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/298447785-288-k288328.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA[END]
Teen Fiction(Belum Revisi) Menurut reyfasha takdir itu sangat unik dan sulit sekali untuk di tebak, kenapa? Karna takdir, mempertemukan dirinya dengan seorang gadis bernama Alara. Gadis dengan sejuta kesabaran yang ada pada dirinya, dan karna kehadiran Alara da...