Kesehatan fasha memburuk

1K 61 5
                                    

Sudah hampir 4 hari fasha di rawat di rumah sakit, dan keadaan fasha sudah mulai membaik meskipun tajarang fasha mengeluh bahwa kepalanya sering terasa sakit.



Hari ini, alara sudah siap untuk pergi kerumah sakit di temani oleh zesen. Zesen juga sangat sering ikut menjaga fasha.



Mobil yang di kendarai oleh zesen berhenti di parkiran rumahsakit, alara turun terlebih dulu lalu di susul oleh zesen.



Alara membuka pintu ruang rawat fasha dengan hati - hati, dan alara melihat mamah fasha yang tengah membujuk fasha untuk makan.


"Assalamuallaikum" ujar alara dan zesen bersamaan lalu menyalimi tangan mamah fasha



"Waalikumussalam" jawab mamah fasha dan fasha bersamaan



Alara meletakan tas selempang nya, di sofa yang memang ada di ruangan fasha. Lalu alara berjalan kearah brangkar fasha dengan berkacang pinggang.



"Dia susah makan lagih ya mah?" Tanya alara


Mamah fasha mengangguk. "Iyah, dia susah makan lagih" jawab mamah fasha



Alara mengangguk lalu mengambil semangkuk bubur di atas nakas, alara mulai menyendok bubur itu sedikit lalu menyuruh fasha membuka mulut nya tapi fasha terus menolak.



"Bang, kalo lo ga makan. Lo bakal lama sembuhnya, kalo lo lama sembuhnya mending gue nyariin cowok baru buat teh ala" ujar zesen



Fasha langsung mendelik sebal kearah zesen. "Rese lo, gue sleding mampus" ujar fasha



"Tapi, ide nya zeze bagus juga loh la. Di coba ajah nanti yakan ze" ujar mamah fasha menaik turunkan alis nya




"Mah" ujar fasha dengan nada merengek



Alara hanya terkekeh pelan melihat keusilan adiknya dan juga mamah fasha.



"Mereka cuma bercanda, tapi itu bukan ide yang terlalu buruk buat di coba loh, sa" ujar alara




Seketika fasha langsung membuka mulutnya meminta alara untuk menyuapinya makan, meskipun rasa bubur itu sangat membuat fasha ingin muntah.




"Uuuu, pinternya. Ze gajadi ya nyari abang barunya" ujar alara



"Nah kalo gini, gue gajadi nyari abang baru" ujar zesen lalu duduk di sofa bersama dengan mamah fasha



Sejak pertama bertemu dengan zesen mamah fasha sudah akrab sekali dengan zesen, malah fasha sering tida di anggap oleh mamah nya ketika ada zesen fasha seperti anak pungut.




"Udah la, kenyang" ujar fasha menolak suapan alara




Alara mengangguk kecil, lalu tersenyum kearah fasha perlahan tangan alara mengusap lembut rambut hitam legam milik fasha.



Fasha tida menolak, dirinya menikmati elusan alara pada rambunya. Fasha mulai memejamkan matanya sepertinya fasha akan tertidur.



Tida lama dengkuran halus pun terdengar menandakan bahwa fasha sudah tidur, alara memutuskan pandangannya pada wajah fasha. Akibat kecelakaan itu fasha jadi memiliki luka tepat di bagian mata kiri nya. Dan kata dokter santo itu akan sulit untuk hilang.



Tapi percalah, luka itu tida mengurangi ketampanan seorang reyfasha putra hermawan.





Alara membalikan badannya melihat kearah mamah fasha dan zesen yang tengah asik mengobrol.



CARAPHERNELIA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang