kemarahan fasha

1.9K 128 2
                                    

Pagi ini fasha sudah berada di parkiran sekolah bersama teman - temannya, dan juga beberapa anggota red blood.

Fasha sengaja datang lebih cepat dari biasanya, karna diri nya ingin bertemu dengan alara.

Fasha sangat heran mengapa selama hampir 2 minggu ini alara selalu menghindarinya, dan fasha hanya ingin menanyakan kenapa alara selalu menghindar?

"Sa, aing ke kelas duluan nya" pamit beberapa anak red blood

(Sa, gue ke kelas duluan ya)

Fasha pun mengangguk pelan.

"Sa, maneh nungguan saha sih?" Tanya ivan dengan penasaran

(Sa, lo nungguin siapa sih?)

Fasha menoleh kearah ivan. "Kepo lo" ujar fasha

Ivan pun langsung mendelik kesal. "Heh babi, aing teh nanya. Udah lah aing duluan ke kelas" ujar ivan lalu pergi meninggalkan fasha

(Heh babi, gue tuh nanya. Udah lah gue duluan ke kelas)

Iko dan kenzi pun ikut pergi bersama ivan, mereka sudah diam di parkiran sekitar 28 menit. Dan entah apa yang fasha tunggu.

Setelah semua teman - temannya pergi, fasha pun bersandar di motor nya, dan setelah beberapa menit menunggu di parkiran sekolah akhirnya orang yang sejak tadi fasha tunggu datang juga.

~~~~

Alara baru sajah sampai di pakiran sekolah, alara keluar dari dalam mobil nya lalu setelah memastikan mobil nya sudah terkunci dengan benar alara pun berjalan meninggalkan parkiran.

Tapi ketika alara baru sajah ingin menginjakan kaki nya di koridor sekolah, tiba - tiba ada seseorang yang memegang pergelangan tangannya. Dan mau tidak mau alara pun membalikan badannya.

Dan seketika mata alara langsung membulat sempurna, ketika melihat reyfasha. Orang yang selama 2 minggu ini selalu diri nya hundari kini berdiri tepat di depannya.

"Lepas, fas" ujar alara sambil berusaha melepaskan cekalan fasha pada pergelangan tangannya

Bukannya melepaskan cekalannya dari tangan alara, fasha justru semakin mencekal kuat pergelangan tangan alara hingga membuat alara sedikit meringis.

"Lepasin, fas sakit" ujar alara lagih

Setelah mendengar ucapan alara barusan fasha pun mengurangi cekalan tangannya.

Fasha menatap alara dengan tatapan tajam nya, tapi alara justru membalas tatapan fasha takalah tajam.

"Kenapa lo ngehindarin gue?" Tanya fasha

Alara mengangkat bahu acuh. "Enggak tuh, biasa ajah juga" jawab alara

Fasha pun sedikit menggeram kesal setelah mendengar jawaban alara.

"Apa ada yang bilang sesuatu sama lo, atau gue ngelakuin ke salahan sama lo?" Tanya fasha lagih

Karna alara sudah tida ingin memper panjang permasalahan ini, alara pun hanya tersenyum kecil kearah fasha.

"Gaada, kalo gitu gue duluan" jawab alara lalu pergi meninggalkan fasha

Fasha mengepalkan tangannya hinggal membuat kuku jari - jari nya memutih.

"Okeh kalo lo gamau ngasih tau, gue bakal cari tau sendiri alasan lo sampe ngehindarin gue terus alara" gumam fasha di iringi dengan seringaian kecil di bibir nya

Fasha pun mengejar alara, dan berjalan tepat di belakang tubuh alara. Sedangkan alara tida menyadari hal itu, alara justru sibuk bebicara tida jelas.

"Astagfirullah, ya allah. Bunda teteh gakuat ini kenapa pacar teteh ganteng banget sih" ujar alara pelan namun dapat di dengar oleh fasha

CARAPHERNELIA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang