Selamat jalan, sang ketua red blood yang begitu hebat.
Setelah mendengar kabar fasha yang keadaannya tiba - tiba memburum, alara langsung pergi ke rumah sakit tempat fasha di rawat selama beberapa hari ini.
Alara terus berlari di sepanjang koridor rumah sakit, sekarang yang ada di fikiran alara hanya fasha.
Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada fasha?
Alara langsung menepis pemikiran itu jauh - jauh.
"Mamah, mas rey gimana?" Tanya alara kepada mamah fasha yang sedang manangis
"Al-ala, hiks....hiks, mas rey dia" ujar mamah fasha terhenti karna tida kuat melanjutkan ucapannya
Alara langsung memeluk mamah fasha. "Mamah tenang, semua bakal baik - baik ajah. Mas rey itu anak mamah dia pasti kuat ala yakin" ujar alara berusaha menenangkan mamah fasha
Alara terus berusaha menenangkan mamah fasha, tapi diri nya sendiri tengah gelisah memikirkan keadaan fasha di dalam.
Kenapa sangat mendadak sekali? Padahal tadi sore fasha masih baik - baik sajah, bahkan dokter sudah mangatakn bahwa fasha bisa pulang lebih cepat.
Alara yang tengah melamun pun terkejut dengan kedatangan ketiga teman fasha.
"Tante, om, la gimana keadaan fasha?" Tanya iko
"Dokter belum keluar dari tadi ko" jawab papah fasha dengan nada lesu
"Semuanya bakal baik - baik ajah kan? Fasha. bakal sembuh kan?" Tanya ivan dengan muka yang sangat cemas
Kenzi pun mengangguk dengan mantap. "Dia pasti baik - baik ajah, dia ketua red blood yang kuat. Kita berdoa supaya fasha ga kanapa - napa" ujar kenzi menenangkan ivan
Mereka semua terus menunggu dokter santo keluar dari dalam ruangan fasha.
Dan beberapa menit kemudian dokter santo keluar dari dalam ruangan fasha, membuat semua orang yang sejak tadi duduk kini langsung berdiri.
"Dokter, gimana anak saya baik - baik sajah kan dokter" tanya papah fasha dengan muka panik
"Kalian semua silahkan masuk, pasien ingin bertemu dengan kalian" ujar dokter santo mempersilahkan mereka semua masuk
Mereka semua langsung memasuki ruang rawat fasha, dan di sanah fasha tengah berbaring lemah dengan semua alat bantu hidup nya.
"Sayang, anak kuat mamah. Dimana yang sakit nya sayang bilang sama mamah mas" ujar mamah dengan air mata yang mengalir deras dari mata nya
Fasha pun tersenyum, lalu melepaskan alat bantu pernafasannya, namun langsung di tahan oleh papah nya
"Gausah di buka son" ujar papah melarang fasha memubuka nya
Namun fasha menggeleng dan melepaskan alat itu.
"Semuanya sakit mah, mas rey gakuat" ujar fasha
Mamah fasha menggeleng. "Mamah harus apa biar sakit nya ilang mas? cepet bilang sama mamah sayang" tanya mamah fasha
"Iklasin mas rey, buat pulang ya mah biar rasa sakit nya ilang" ujar fasha lirih
"Iyah, besok mamah bawa mas rey pulang ke rumah ya" ujar mamah
Fasha pun mengangguk lalu trsenyum lembut kearah mamah nya.
"Tapi, son kamu belum bisa pulang" ujar papah fasha
Tiba - tiba mata fasha memanas ketika mendengat ucapan papah nya. "Pah, mah. Mas rey mau pulang ajah, ini sakit semua mas rey mau pulang biar semua nya ga sakit lagih. Tapi sebelum mas rey pulang, tolong maafin mas ya pah, mah kalo masih gagal jadi anak papah sama mamah" ujar fasha dengan suara yang semakin lemah

KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA[END]
Teen Fiction(Belum Revisi) Menurut reyfasha takdir itu sangat unik dan sulit sekali untuk di tebak, kenapa? Karna takdir, mempertemukan dirinya dengan seorang gadis bernama Alara. Gadis dengan sejuta kesabaran yang ada pada dirinya, dan karna kehadiran Alara da...