Hai, orang cantik gak boleh sedih
Orang cantik gak boleh putus asa
Dan orang cantik jangan berharap sama orang yang gak nganggep kamu ada
Tetap keep strong ya cantik~RAYEN~
"ini gak pahit ra"
"Ayolah rayen, kita mau ke kelas"
"Iya, kita udah cape, kita juga mau istirahat"
Upacara sudah selesai setengah jam yang lalu, Saat amanat pembina upacara tiba-tiba rayen merasa amat pusing dan berakhir pingsan. Sebenarnya cila tak peduli dengan kondisi rayen karen ia tahu kalo cowok itu hanya pura-pura saja, cila daritadi membujuk rayen untuk meminum obat namun hasilnya nihil, rayen tetap tak mau minum obat
"Enggak cil, itu pasti pahit" ujar rayen
Kedua teman cila yang daritadi menemani cila untuk membuju sudah terlihat sangat lelah karena banyak sekali siswa dan siswi yang pinsan sekarang
"Cila, kita berdua balik ke kelas ya. Kita udah lelah, letih dan lesu" ujar nindy-teman PMR cila
Cila mengangguk "iya, gw juga mau balik ke kelas. Kayanya dia mau mati aja deh" ucap cila menakut takuti rayen
Rayen membulatkan matanya "emang kalo gak minum obat bisa bikin mati?" Tanya, antara polos atau memang bodoh
Cila memutar matanya malas "dahlah gw cape ray, yuk gays kita balik. Toh dia juga gk mau minum obat dan katanya mau mati aja" ujarnya seraya berjalan kearah pintu UKS
"Ehh tunggu cil" ucap rayen membuat langkah ketiganya terhenti
Rayen berjalan ke-arah cila "kalian berdua balik aja gih, gw mau berduan sama calon pacar gw" ujar rayen sambil merangkul pundak cila
"Ywdah cila, kita berdua balik ya. Awas jangan khilaf" ucap nindy seraya meninggalkan mereka berdua
Cila melepaskan rangkulan rayen "gk usah rangkul gw" ucap ketusnya
Cila menarik pergelangan tangan rayen dan menyuruh rayen duduk diatas brankar UKS
Cila mengambil obat obattan yng ada di P3K dan memberikan obat obattan itu ke rayen "nihh minum" ucapnya seraya menyodorkan air putih
Dengan ragu rayen tetap meminum obat itu. Benar kata cila, kalo obat itu gk ada rasanya sama sekali
Setelah menaruh gelas dinakas UKS, kini cila beralih menyatat nama rayen, keluhan dan obat yang tadi ia minum "nama lo rayen apa?" Tanya cila tanpa menoleh sedikit pun ke arah rayen, ia tetap pokus merapihkan obat obattan tadi
Rayen menaikkan satu alisnya bingung "buat apa? Oh elo pasti mau bikin kartu keluarga kan sama gw? Udah gw duga sih usaha gw gk bakal sia sia selama ini" ujarnya
Cila mendongak dan menatap tajam rayen "dihk najis, gw mendingan disuntik berkali kali daripada harus satu KK sama lo" ucapnya ketus
Rayen terkekeh seraya turun dari brankar dan berjalan ke arah cila "nama gw tuan RAYEN DIRGANTARA HIDAYAH dan nama elo adalah nyonya AQEELA IQUENA HIDAYAH" bisik rayen tepat di telinga cila, membuat jantung cila jedag jedug sekaligus merinding
Plakk
Satu tamparan mendarat di pundak rayen membuat sang empu meringis kesakittan "awww sakit cil, elo pendek dan kecil tapi sekali nampol pedes juga ya" rintihnya sambil mengusap usap pundaknya yang terasa sakit
"Nama ujung gw itu cleva bukan hidayah" ujarnya tegas
"Iya hari ini masih cleva, suatu saat nanti pasti diganti jadi HIDAYAH" ucap rayen dengan kekehan kecil
Cila menggelengkan kepalanya "g*la lo, gw baru tau efek samping pingsan itu bisa buat orang lain g*la"
"Iya gw emang udah g*la, gw udah tergila-gila sama elo iquena" ucapnya diakhiri senyum manis tulus
Cila tak menggubris, ia segera mencatat itu semua dan setelah itu ia langsung keluar UKS dengan raut wajah kesal
Sedangkan rayen masih di UKS dengan raut wajah sumringah karena berhasil membuat kesal cila. Sepertinya ia tak akan masuk ke kelas, alasanya simpel yaitu malas bertemu huruf huruf dipapan tulis
Piww
Jelek ya? Kalo jelek ntar aku revisi deh
Kalian boleh request alurnya ceritanya kok#salam_kompak_SQV
Karawang, 5 february 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYEN
Teen Fiction' maju terus pantang mampus ' - OMORVOS bertema: SYAQEEL Start: 4 februari 2022 Finish: 24 mei 2022 Penulisan berlangsung selama 3 bulan 20 hari