chapter 38

599 76 23
                                    

Dirumah sakit yang bernama HOSPITAL CEMPAKA sudah ada orang tua rayen, rayen, ratu, alvaro dan jefan

Mereka berdatangan setelah mendapatkan kabar kalau cila masuk ke rumah sakit akibat stres berat dan juga pecah ketuban

Awalnya mereka tak percaya karena mana mungkin cila pecah ketuban? Sedangkan usia kandungannya baru menginjak 7 bulan

Setelah kejadian disekolah tadi, rayen buru-buru membawa cila ke rumah sakit terdekat. Sesampainya dirumah sakit rayen langsung memanggil suster untuk membawa cila ke ruang UGD

Dan mereka sekarang menunggu didepan pintu ruang UGD, mereka ada yang duduk sambil terus merapalkan doa keselamatan untuk cila serta bayi nya dan ada juga yang berdiri mondar-mandir seperti rayen saat ini

"Rayen kamu tenang dulu dong" mama rina terus saja membujuk rayen untuk duduk dan bertenang diri, namun rayen terus saja menolak nya

"Ra, mending duduk dulu deh. Cila di dalem juga udah ada yang ngurus jadi lo harus tenang" kini alvaro yang berucap

Rayen menggigit kuku nya dan sesekali menjabak rambutnya frustasi "kalo sampe terjadi hal-hal yang gak diinginkan, gw bakal pastiin amel bakal tanggung semua"

Jefan berdiri untuk merangkul pundak rayen dan sesekali menepuknya pelan "gw yakin kalau mereka bakal selamat ra"

Rayen menghembuskan napas panjang dan mengangguk, ia harus tenang demi semuanya "thanks semua"

Drtt... Drtt... Drtt....

Getaran ponsel rayen membuat semua orang teralihkan ke arahnya

"A--adam?" Guman rayen

Rayen mengakat telpon dari adam, kakak iparnya yang satu ini pasti akan memarahi dirinya

"H--halo dam"

"Tudep aja, lo bisa gak sih jagain adek gw hah?!"

"Udah tau dia lagi hamil anak lo, kenapa lo bikin dia stres ampe pecah ketuban sih ra"

"Dam tenang, gw juga gak tau kenapa bida begini"

"Gw gak mau tau, kalo ampe terjadi sesuatu sama adek gw tercinta. Abis lo di tangan gw"

Tut.. setelah mengatakan hal itu, adam buru-buru mematikan sambungan telpon sepihak. Ia tadi mendapatkan kabar dari salah satu anggota OMORVOS kalau adik kecil nya mengalami pecah ketuban disekolah

Rayen mengusap wajahnya kasar, kalau seperti ini adam tak akan percaya lagi padanya. Ia telah lalai menjaga istri serta calon anaknya, rayen berjanji jika ada suatu hal buruk terjadi pada anak dan istrinya maka dia tak akan memaafkan dirinya sendiri seumur hidup

Cklek...

Pintu ruang terbuka menampilkan seorang dokter prempuan dan salah satu perawat yang menggunakan jubah steril berwarna hijau

"Keluarga ibu aqeela" panggil dokter itu

"Saya dok, saya suami cila. Gimana keadaan istri dan calon anak saya dok? Mereka baik-baik aja kan?" Tanya rayen dengan beruntun, ia sangat takut dan khawatir sekali pada mereka

"Bu aqeela harus segera di sesar, karena air ketubannya sudah pecah dan HTN nya juga sudah cukup tinggi jadi rawan untuk mengalami kematian" tutur dokter itu membuat semua orang yang mendengar nya terkejut

"Tapi kandungan nya masih 7 bulan dok" seru mama rina

"Tidak ada jalan lain bu, pak. Kalau tidak segera diambil tindakkan maka resiko nya besar, salah satunya kematian ibu dan anak nya"

Rayen menggelengkan kepalanya, ia tak mau kehilangan cila "lakukan apapun demi menyelamatkan istri dan anak saya dok. Saya akan bayar semua biaya nya asal istri dan anak saya selamat"

RAYENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang