chapter 10

814 98 3
                                    

Tetaplah berputus asa
Karena hal yang kamu lakukan saat ini itu hanya sia-sia saja:)

~RAYEN-OMORVOS~

HAPPY READING


Kini cila, rey, adam dan dimas-ayah cila sedang duduk bersiap di ruang tamu. Dimana damar? Ntalah, abang cila yang satu itu sedang disuruh oleh tuan putri untuk menunggu pangerannya diteras. Sebenarnya damar malas sekali menunggu diluar, karena diluar terlalu banyak nyamuk

"Anjirr lama banget, gw udah jadi makan malam nya nyamuk nih" gerutu damar sambil mengusap usap lengan nya yang bentol-bentol akibat nyamuk

Tak lama kemudian yang ditunggu datang, mata damar tak buram kan? Mobil pajero berwarna putih itu masuk pekarangan rumahnya "mampus gw bakal punya adik ipar om-om" ujar damar saat orang yang keluar duluan dari mobil itu bapak-bapak yang masih terlihat muda

Ehh tunggu deh, tapi kok keluarnya disusul wanita paruh baya tapi masih terlihat sangat cantik "masyaallah, ayah baik banget deh. Ayah udah siappin jodoh juga buat gw, gakppah lah suggar mommy yang penting masih cantik kaya gitu" gumam damar memuji

Damar terkejut, karena suggar mommy itu menggandeng bapak-bapak yang ada disamping nya. Sepertinya mereka pasutri=pasangan suami istri

Mendadak bahu damar merosot lesu kebawah. Tak lama kemudian pasutri tersebut melangkah ke-arah damar, membuat damar kembali pres dan tersenyum sopan. Menjaga image

"Hallo om dan tante" sapa damar sopan sambil tersenyum hangat

Pasutri itu membalas senyum damar tak kalah hangatnya "hallo, kamu abang nya cila?" Tanya wanita paruh baya sambil mengelus rambut damar

'dielus dong haha' batin damar

"Ah, iya tante. Tante dan om calon mertua cila?" Tanya damar sedikit kepo. Padahal damar kan tau kalo malam itu ada acara pertemuan keluarganya dengan calon keluarga barunya cila

'damar bodoh, ngapain elu nanyain kek gitu sih! Ya pastilah jawabanya iya' oceh damar mengomeli dirinya sendiri

"Iya sayang" jawab wanita paruh baya itu

Damar kalabakkan, ia tak tahu harus bagaimana selain menyuruh mereka masuk "ywdah tante dan om nya silahkan masuk, sudah ditunggu sama ayah dan cila di dalam" ucap damar sambil memberikan jalan pada mereka

"Makasih ya" balas bapak bapak itu

Sementara di ruang tamu, cila sudah sangat cantik. Dengan dres hitam sebatas lutut dan rambut dibiarkan menjutai begitu saja tak lupa poni lucu yang menutupi keningnya

"Udah dek jangan gerogi, ini masih pertemuan pertama belum malam pertama" ucap rey menenangkan cila tapi dibalas delikkan oleh sang ayah

Rey yang ditatap seperti hanya bisa cengegesan "maaf bos hehe"

Adam yang dari tadi hanya bermain ponsel pun memutar bola matanya malas "stres semua" ucap adam

Cila menggenggam tangan rey "bang kalo ntar calon suami cila itu om-om atau suggar daddy gimana?" Tanya cila khawatir

"Bagus dong cil, ntar gw punya adik ipar kaya raya" jawab rey diakhiri dengan tawa kecilnya

Cila mencibikkan bibirnya, bertanya dengan abang pertamanya itu hanya membuat hati dia menjadi semakin gelisah. Ia beralih menatap dan menggenggam tangan adam "bang gimana ini?" Tanya cila

Adam tak merespon, ia hanya membalas pesan entah dari siapa membuat cila kesal. Cila menggoyang goyangkan lengan sang kakak "bang jawab dong, jangan diem aja dong" protes cila

RAYENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang