chapter 22

676 84 6
                                    

Keesokan harinya jenazah rey dikebumikan pukul 8 pagi tadi. Meninggalnya seorang rey adittiya pratama, ketua geng yang memiliki tingkah absurd namun dewasa ini sukses membuat para anggota OMORVOS merasa kehilangan sang ketua

Keluarga gadis yang dijodohkan dengan rey sudah diberi kabar, namun perjodohan tetaplah perjodohan. Jika tidak ada rey, maka ada damar yang masih jomblo. Begitulah konsep keluarga cila

Saat ini keluarga cila dan seluruh anggota OMORVOS ikut berduka karena kehingan sang leader kebanggan

Namun sepertinya sandy masih enggan untuk keluar, tubuhnya masih saja dikuasai oleh indy. Seperti saat ini, dimas-ayah rey, adam, damar dan cila kebingungan sendiri. Mengapa kekasih mendiang anaknya ini tak mereasa sedih? Ia malah mengkibas-kibas kan tanganya pertanda gerah karena hawa panas dari sekitar

"Kenapa kamu tidak sedih saat anak saya meninggal?" Tanya dimas pada indy dengan tatapan sulit diartikan

Indy menatap dimas sebentar sebelum kembali mengkibas-kibaskan tanganya "ngapain sedih? Toh kalo sedih gak bakal hidup lagi" ketus indy membuat dimas terkejut. Bisa-bisanya kekasihnya meninggal tidak ada sedih-sedihnya

Cila yang paham akan kebingungan ayah nya pun mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada sandy "ayah, dia bukan sandy. Dia indy, kepribadian lain dari sandy. Mungkin kedenger aneh dan asing, tapi yang namanya kepribadian ganda itu ada, contohnya sandy dan indy ini yah" tutur cila penuh pengertian

Dari luar adam berjalan sambil pokus melihat ke ponsel, entah apa yang ia liat diponselnya itu

"Indy bilangin ke sandy kalo besok gw dan dia nikah terus langsung terbang ke paris" ungkap adam sambil ikut bergabung duduk disofa bersama rayen, cila, sandy, dan damar. Ratu, alvaro dan jefan kemana? Mereka sudah pulang bersama anggota OMORVOS yang lain

Ucapan adam tadi membuat indy yang sedang minum pun tersedak, ia menatap kaget ke arah adam "g1la, yang merawanin sandy kan geri dan antek-anteknya. Kenapa lo harus cape-cape yang tanggung jawab? Dan gw rasa si sandy ini besok dia bakal hamidun deh" ucap indy tanpak enteng membuat dimas terkejut dibuatnya

"Merawanin? Hamidun? Maksudanya apa dam?" Tanya dimas dengan raut wajah antara emosi namun dirinya belum mengetahui info yang valid

Adam menepuk jidatnya, ia lupa kalo indy ini ucapanya sangat tidak sopan, berbeda dengan sandy

"Gini loh ayah, hmm" ucapan adam menggantung

Adam menatap damar meminta bantuan, namun sepertinya damar masih berduka. Laki-laki itu terus saja menunduk sambil memperhatikan poto rey

'bismillah' batin adam

Indy memutar bola mata malasnya"Ck, lama luh. Jadi gini ayah nya adam, si sandy itu di lecehin sama si geri pas dia mau balik ke rumah, dan parahnya lagi dilecehinnya itu bergilirran. Paham gak?" Ujar indy tanpa tau akibat selanjutnya membuat adam semakin kesal dibuatnya

Dimas menatap adam dengan tatapan penuh penjelassan, adam yang ditatappun mengangguk meng-iya-kan kata-kata indy tadi

Cila yang tahu kondisi ayahnya akan sangat kecewa pun meminta indy untuk bertukar kepribadian dengan sandy

Dengan ogah-ogahhan, indy mengikuti saja. toh kehidupan sandy ini sangat menguras kesabaran indy saja

"Hiks... Hiks.." setelah bertukar kepribadian, kini raga sandy sudah sepenuhnya diisi oleh sandy

Sandy terus menerus menangis, entah apa yang ia tangisi sampai menbuatnya terus saja menangis tak berhenti

Cila mengusap-usap pundak sandy guna menenangkan "sht.. lo jangan sedih terus, bang rey gak bakal tenang nanti"

RAYENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang