chapter 40

509 69 17
                                    

Seorang murid laki-laki tampan berlari kencang ke ruangan rapat sekolah, ia harus segera menemui pemilik sekolahan ini sebelum sekolahhan ini runtuh dan muridnya semua pada menyerah akan keadaan

Tanpa mengetuk pintu lagi pemuda itu langsung membuka pintu dengan kasar

"Kenapa tidak mengetuk pintu dulu?" Tanya rayen yang sedang duduk sambil merapihkan buku-buku besarnya

Pamuda itu ngos-ngossan karena terlalu cepat berlari "i--itu pak anu---"

"Anu apa sih? Ngomong itu yang jelas"

"Anak-anak bapak---"

••••

"aca ica, don't be like this, how will Uncle Rayen see it?" Ujar gita, gadis itu sedang memperhatikan aca dan ica yang terus saja mencoret-coret mobil para guru menggunakan spidol permanen milik papa merek--rayen

Aca menaruh telunjuknya didepan bibirnya "shuttt camu jangan ngomong telus, muyut camu bawu yigong" balas aca

"Yigong? What is yigong?" Tanya gita tak paham

"Udah deh camu duduk manis dicana aja, nanti kalo papi datang biyang ke kica ok" seru ica

Gita yang tak paham pun hanya diam sambil melihat ke sekitar apakah rayen datang atau tidak, sebenarnya ia takut karena baru kali ini gita menemukan anak nakal seperti aca dan ica ini

Gita menggaruk pipi gembulnya, frustasi

Saat sedang senang-senang nya melukis sebuah gambar abstrak, tiba-tiba saja telinga aca dan ica ditarik oleh seseorang dari belakang

"Aduh aduhh cakit anet, ciapa cih yan--- PAPI" aca dan ica seletika diam tak bergeming, mengapa papi nya tahu kalau mereka sedang disini? Apakah gita mengadu? Tidak mungkin

Rayen menggeleng-gelengkan kepalanya "siapa yang nyuruh kalian corat-coret mobil orang sembarangan hah?" Tanya rayen sambil berjongkok didepan mereka

Aca dna ica menunduk dan menggeleng lemah "ndak ada" jawabnya kompak

"Terus kenapa dicoret kaya gitu?"

"Mobiy nya jeyek"

Alasan aca dan ica barusan membuat rayen mengusap wajah frustasi, mengapa anak-anak nya bandal sekali? Bukan kah dulu dirinya tak sebandal anak-anak nya sekarang kan?

Rayen berdiri sambil berdicak pinggang "sekarang kalian mau apa? Mau dihukum sama papi atau sama mami kalian?"

Mendengar kata 'mami' seketika bulu kuduk aca dan ica bergidik ngeri mengingat mami mereka sangat amat lah galak dan bawel

Dulu saat aca dan ica tak sengaja membunuh kucing tetangga yang bernama egot menggunakan racun tikus (masih ingat?) Cila marah besar pada mereka bahkan mereka berdua dihukum tidak diberi yupi dan es krim selama sebulan penuh. bahkan bukan itu saja, aca dan ica disuruh membereskan tempat mainnya sendiri ketika sesudah main, hal itu membuat mereka takut pada hukuman yang diberi cila

Sempat berpikir beberapa menit namun akhirnya mereka menemukan jawabannya

"Cama papi aja, kayo cama mami ntal kica ndak dikacih yupi" ucap aca sambil terus menunduk takut menatap papi nya

Rayen tersenyum, dia sudah tau kalau anaknya akan takut pada cila karena istrinya itu sangat galak

"Ok, sebagai hukumannya kalian harus merenung madep tembok selama 1 jam. Dan buat gita, berhubung gita gak nakal jadi dia bakal papi kasih permen yupi banyak-banyak" ujar rayen dengan melirik ke arah gita yang masih diam tak bergeming antara tak paham dengan bahasanya atau tak tahu harus berujar apa

RAYENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang