Semenjak kehamilan Rose, suaminya itu lebih suka pulang awal bahkan sampai mengambil cuti hanya untuk menemani istrinya agar tidak kenapa-napa di kehamilan pertamanya
Tapi Rose tidak membiarkan suaminya seenaknya mengambil cuti atau pulang seenaknya hanya untuk menemaninya. Rose hanya membiarkan Bimo mengambil pulang awal hanya di dua bulan awal. Disaat-saat itu kandungannya memang butuh pengawasan ekstra suaminya, karna kadang kala tubuhnya terasa benar-benar pegal hingga sulit untuk berjalan, dan kehadiran Minsuk sangat dibutuhkan saat itu. Ayah dan ibu mertuanya pun tidak masalah jika Bimo mengambil libur untuk menemaninya, selama yg Anaknya mau. Namun Rose tidak semanja itu membiarkan suaminya menelantarkan pekerjaan nya hanya untuk menjaganya.
Untung saja pada tiga bulan pertama kondisinya sudah lebih baik. Tubuhnya tidak selemah pada saat dua bulan pertama, jadi suaminya tidak perlu khawatir akan kesehatannya pada kehamilan pertamanya ini
Mau tidak mau, Bimo harus meninggalkan istrinya selama beberapa jam karna pekerjaannya. Namun, Bimo juga tidak begitu tega untuk meninggalkan sang istri sendirian dirumahnya ketika Ia sedang tidak bersamanya. Kadang ia selalu meminta kedua orang tuanya, mertuanya, kakak dari suaminya ataupun adiknya untuk menemani Rose sampai ia pulang
Namun tidak setiap hari kedua orang tuanya, mertuanya, adiknya dan kakak iparnya mampu menemani menjaga istrinya. Karna masing-masing dari mereka punya kesibukan masing-masing. Rose juga meyakinkan suaminya bahwa ia baik-baik saja, kehamilan awalnya ini tidak seperti gejala-gejala yg suaminya ketakuti, malah terbilang aman tidak sampai menyakiti dirinya sendiri, hanya terkadang istrinya suka mengidam yg aneh-aneh tapi masih bisa diatasi olehnya sendiri
Bimo cukup bersyukur karna di kehamilan pertama Rose tidak membebankan kesehatan istrinya. Jadi ia sedikit tenang untuk meninggalkan Rose sendirian dirumah, tidak selalu sendirian juga sih, karna Rose selalu bilang jika orang tua mereka tidak bisa datang untuk menemani, ada ketiga tetangga sekaligus sahabatnya yg siap menjaga dirinya
...
Rose dengan daster satinnya yg membalut tubuhnya berjalan ke depan pagar untuk membeli sayuran dan beberapa bahan makanan untuk mekan siangnya hari ini
Rose yg terkenal sopan dan ceria, menyapa Pak ujang, tukang sayur yg biasa lewat depan komplek dengan grobaknya dan juga ibu-ibu komplek yg sedang berbelanja
Rose menimpali pertanyaan ibu-ibu disana yg baru mengetahui bahwa dirinya tengah hamil. Sesekali dirinya tertawa ketika ibu-ibu disana yg sudah berumur memuji dirinya karna terlihat semakin segar saja ketika hamil
...
"Suamimu pulang kapan Rose" tanya mba Jisoo, istri dari mas Sunan tetangganya
"Malam lagi mba soalnya restoran emang lagi rame-rame nya sekarang" balas Rose sambil memakan kripik yg disediakan oleh Lisa
Kini mereka ber-empat, mba Jisoo, mba Jennie, Lisa dan juga dirinya tengah berada dihalaman rumah Lisa sambil mengawasi anak-anak mereka. Memang, dari semua tetangganya, hanya dirinya yg baru akan memiliki anak. Lisa yg notabennya lebih muda satu tahun darinya sudah memiliki anak yg bernama Leon berusia sekitar 3tahun, dari suaminya yg bernama Jefri.
Sedangkan mba Jisoo lebih tua beberapa tahun darinya sudah memiliki 2 orang anak, yg pertama berusia 5tahun namanya Jehan, sedangkan yg paling kecil namanya Jisya umurnya baru mau 4tahun bulan depan nanti. Oh iya, suami mba Jisoo ini namanya mas Sunan
Dan untuk pasangan mba Jennie dan mas Tian baru memiliki satu anak laki-laki yg umurnya sepantaran dengan anaknya mba Jisoo si Jehan, namanya Vinan
(Ada perubahan yh disini)"Kamu emang ga kenapa-napa ditinggal sendirian gitu? Yg mba tau kan ibu kamu sama yg lain gabisa setiap hari jagain kamu" saut Jennie yg sedang membantu PR mewarnai Jisya anaknya mba Jisoo yg akan dikumpulkan besok