Bab 4

2.1K 181 2
                                    

Pagi-pagi Tio bangun dan bersiap untuk ke sekolah.

“ bi, Inah” panggi Tio sambil menuruni tangga.

“ ya, aden. Ada apa? “ jawab bibi.

“ Mom, dimana ?” tanya Tio.

“Nyonya sedang berada di luar kota.” Jawab bibi.

Tio hanya bisa menghela nafas pasalnya memang mamanya Tio itu sangat sibuk dikarenakan perusahaan peninggalannya papanya Tio itu sangat besar.

“ kenapa mom, tidak mengabari Tio bi ?” tanya Tio sekali lagi.

“ kata nyonya, hpnya aden tidak bisa dihubungi jadi bilang ke bibi buat ngasih tau sama aden.” Jawb bibi.

“oh, jadi gitu bi. Tio kecapean tadi malem bi, jadi tidak pegang ponsel.” Ucap Tio.

“Aden langsung ke sekolah atau makan terlebih dahulu? “ tanya bibi.

“Langsung berangkat aja bi, nanti saya makan di sekolah.” Jawab Tio.

Tio lupa bahwa dia tidak tau jalan menuju sekolahnya. Jadi Tio minta tolong supirnya untuk mengantarkan nya. 20 menit kemudian, Tio sampai didepan gerbang sekolah ia turun dari mobilnya dan langsung menuju kelasnya.

Saat Tio baru masuk dari gerbang sekolah terdengar bisikan murid murid yang menjelekkannya.

Wah itu ada si cowok nerd

Ngapain dia masuk lagi sih

Cih cowok cupu kayak dia tu maluin sekolah tau nggak

Gw pengen siram dia pakek air comberan deh

Tio hanya mentap mereka tajam bahkan tidak segan hanya bisikan saja malahan ada yang teriak teriak memaki dirinya.

“WOI CUPU MENDING LO BERHENTI DARI SEKOLAH INI”

Tio hanya diam sambil jalan dan memanggil salah satu siswi yang keliatannya mentapnya dengan iba. Tio menghampiri siswi itu dan meminta tolong untuk mengantarnya ke kelas.

“Nama?” tanya Tio pada cewek itu sambil berjalan menuju kelas.

“Hah..?” cewek itu terkejut karna pertanyaan Tio.

“Nama ?.” tekan Tio sekali lagi.

“Nama siapa yang lo maksut?.” Tanya cewek itu.

“ Nama? “ tekan Tio sekali lagi denga nada dingin.

“ Nama siapa sih, kalok nanya itu yang bener” jawab cewek itu.

“ck!” decak Tio alhasil ia menujuk cewek itu.

“ gw? “ tujuk cewek itu pada dirinya sendiri.

“Hm” singkat Tio.

“Kalok nanya itu yang bener jangan singkat singkat amat, jadi gak paham kan gw. “ jelas cewek itu.

“ck! Berisik tinggal jawab” decak Tio.

Sebenarnya Tio itu malu menanyakan nama cewek itu karena dikehidupan sebelumnya ia tidak punya teman sama sekali. Friska a.k.a Tio dulu home schooling ia selalu di didik oleh kakeknya untuk selalu fokus pada latihan pelajaran militer jadi membuatnya tidak mempunyai teman dan membuatnya menjadi lebih dingin dari sebelumnya.

Tio merasa kasian pada kehidupannya yang dulu meskipun punya banyak harta, banyak yang memujanya. Tapi ia merasa hatinya kosong setelah orang tuanya mati karena kecelakaan pesawat. Meskipun ia kasian dengan kehidupannya yang dahulu tidak bisa ia elak bahwa ia menyayangi kakeknya dan mengkhawatirkannya. Apa ia baik baik saja setelah kematiannya, dia hanya bisa mendo’akannya saja.

AntonioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang