“Antonio G. Frans. “ Ucap Zura sambil melihat name tag seragam Tio.Tio yang merasa dipanggil seketika berhenti dan menatap Zura.
“Hm.” Singkat Tio.
“ oh, itu nama lo. Nama lu keknya gak asing deh.”
“ Hm.” Tio malas menanggapi ucapan Zura yang tidak bermutu dan memilih, melanjutkan langkahnya.
“Lu, itu bisa nggak sih jangan hm, hm doank.” Gerutu Zura mulai kesal dengan sikap Tio.
Drrt
DrrtPonsel Zura berbunyi.
“Halo mang.” Ucap Zura.
‘ Non, maaf saya tidak bisa menjemput.”
“ Kenapa, mang ?”
‘Ban mobilnya meletus ditengah jalan, dan ini saya masih dibengkel.’
“ Kok, gitu mang. Terus Zura pulang sama siapa ? “
‘Maaf, non. Mang Adeh masih dibengkel.’
“Yaudah, mang. Zura tidak papa pulang sendiri.” Ucap Zura dengan pasrah.
Zura bingung bagaimana ia bisa pulang, ini juga sudah mulai sore pasti angkutan sudah tidak ada yang lewat. Pasti kalian berfikir kenapa Zura tidak memesan taksi maka jawabanya ia mau merakyat.
Walaupun Zura dari keluarga kaya dan terpandang ia masih ingin merasakan fasilitas yang tersedia.
Zura seketika memfokuskan pandangannya ke Tio, ia mendapatkan ide agar bisa pulang.
Zura mencekal tangan Tio dari samping. Tio hanya berhenti tanpa menoleh ke Zura.
“ Tio.” Rengek Zura mengayunkan tangan Tio.
Tio masih diam dan menatap kedepan.
Zara tidak menyerah ia memanggil nama Tio berkali-kali.
Tapi Tio hanya diam.Tio terlalu malas untuk menanggapi karena ia harus segera menuju Toilet untuk menyelesaikan hukuman secepatnya. Zura mulai kesal karena tidak medapat respon dari Tio.
Zura memegang bahu Tio dan membalikkan badan Tio untuk menghadap padanya.
“ Tio, gw pulang bareng lu ya.” Pinta Zura dan menampilkan ekspresi seimut mungkin.
Sedangkan Tio dalam keadaan syok pasalnya dia dibalik paksa oleh Zura. Dan kalian harus tau pada saat Zura memegang bahunya darahnya berdesir dan ada rasa aneh yang menjalar pada tubuhnya.
Tio masih syok.
Zura yang melihat yang meliha Tio menatapnya dengan pandangan kosong. Zura langsung mengerutkan keningnya. Kenapa si cowok kulkas ini, apa dia lagi kesambet.
Zura melambaikan tangannya ke wajah Tio dan memanggil nama Tio.
“ Tio.”
“ Tio.”
“ Tio.”
Sudah tiga kali mencoba memanggil Tio tapi tidak mendapatkan respon juga.
Ok, Zura. Tarik napas dalam-dalam lalu tahan.
1
2
3
“ANTONIO.” Teriak Zura.
Dan yang tidak diduga oleh Zura sama sekali. Si cowok kulkas ini masih aja bengong. Zura berfikir apa teriaknnya itu masih kurang kencang tapi ia rasa sudah kencang sekali malahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antonio
Teen FictionMencerita seorang jendral wanita berusia 20 tahun, bertransmigrasi sebuah novel romansa berjudul 'you are mine'. Dan tidak ia sangka malah memasuki tubuh remaja laki-laki cupu yang hanya tokoh figuran. "shit, kenapa harus cowok" -umpatnya.