Bab 13

842 126 25
                                    


Uh!!!

Tio apa yang kau pikirkan sadarlah dia adalah penyebab kematianmu.

Tapi pikirannya tidak bisa diajak kerja sama, Tio membayangkan sensasi bibir lembut yang mengenai pipinya terasa kenyal, dan basah. Bagaimana jika bibir itu bertemu dengan bibirnya.

PLAK 

Tio menampar pipinya  dengan keras. Sadarlah Tio apa yang kau pikirkan, kotor sekali pikiranmu. Bagaimana ia bi sa berfikir seperti itu padahal dikehidupannya dulu ia tidak pernah berfikir sekotor ini.

Tio masih bergelut dengan pemikiranya sendiri.

Sedangkan Zura membulatkan matanya pada saat melihat Tio menampar pipinya sendiri dengan keras. Si Tio ini kenapa sih tadi syok pada saat Zura mencuim pipi Tio  terus melamun lagi lalu tiba-tiba menampar pipinya sendiri.

Apa Zura harus mencoba sekali lagi cara itu agar menyadarkan Tio. Zura  melakuka itu bukan tanpa alasan setiap ia meminta sesuatu  jika tidak dipenuhi maka ia akan merengek dan mencium agar permintaannya terkabul. Itu sudah kebiasaan sedari kecil.

Ok Zura  sadarkan Tio, agar bisa cepet pulang.
Zura  mendekatkan wajahnya dan 

Cup 

Bibirnya mencuim pipi Tio.
Zura  tanpa sadar menambahkan api yang menyala dalam tubuh Tio.

Huh!!

Tubuh Tio terlalu cabul.
Tio menghadap Zura sepenuhnya. Mata hazelnya hanya fokus pada satu titik yaitu bibir Zura.

Pink

Mungil

Lembut

Tio melangkahkan kakinya mendekati Zura. Membuat Zura perlahan berjalan mundur. Hingga tanpa sadar badan Zura sudah mengenai dinding.

“lo mau apa?.” Tanya Zura dengan gugup.

Tio tidak menjawab ia masih  menatap intens bibir Zura yang terlihat menggiurkan.

Tio mendekatkan badannya ke Zura dan mengurung Zura dengan kedua tangannya.

“lo mau apa?.” Tanya Zura dengan gugup.

Tio sekali lagi tidak menjawab pertanyaan Zura. karena yang ada dipikirannya sekarang hanya benda kecil terlihat menggiurkan di matannya.

Tio menulusuri setiap bagian yang ada di wajah Zura, mengusap lembut pipi gembul Zura. Dan sampailah pada bagian yang membuat ia ingin merasakannya. 
Ibu jari Tio mengusap, sesekali menekan bibir lembut Zura.

Sedangkan Zura hanya diam tidak bisa berkutik. Zura memejamkan matanya disaat tangan Tio menelusuri bagian wajahnya. Jantungnya berdeguk sangat kencang.

Tio mendekat dan membisikan sesuatu pada Zura.

“ Cath..., apa yang kamu lakukan terhadap saya? “ Tio dengan suara seraknya.










Maaf, saya akan up sesuai waktu luang saya. Karena saya sibuk dengan tugas menumpuk.

Saya berterima kasih pada semuanya yang mau mendukung saya. 🙏🙏

Maaf upnya pendek😂

AntonioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang