Sinar matahari menyinari kamar seorang pemuda yang tertidur lelap. Walau sinar matahari mengenai matanya, sama sekali tidak mengusik tidur pemuda tersebut.
Seorang wanita parubaya membuka pintu kamar pemuda tersebut. Wanita itu melihat keadaan kamar pemuda tersebut dengan menggelengkan kepalanya.
Betapa berantakannya kamar pemuda tersebut.Wanita itu adalah mama Yesa, yang tidak habis fikir dengan perilaku anaknya Tio.
Ya pemuda yang masih tertidur lelap itu adalah Tio. Tadi malam ia terlambat tidur lebih awal karena yaitu dengan alasan yang sama. Mengurus proposal pekerjaan kantor sang ayah. Tio tidak habis fikir ada berkas sebanyak itu dan harus memperlajari berkas itu dengan cepat.
Meski banyak berkas yang harus dipelajari oleh Tio. Tio tidak khawatir karena ia dapat belajar secara cepat. Iya dapat dengan mudah memahami maksut dari setiap berkas.
Tio masih belum berbicara tentang niatnya untuk mencari latar belakang keluarga Andre dan Zura kepada sekertaris mamanya. Takutnya nanti menambah kecurigaan pada mamanya. Dan mamanya nanti tau kalau ia menggali informasi keluarga mereka. Takutnya juga terjadi sesuatu yang dapat membahayakan mamanya.
Yang terpenting sekarang tujuannya didunia ini adalah membahagiakan dan menjaga orang yang disayangi.
Mama Yesa mendekati ranjang Tio berniat untuk membangunkan anak kesayangannya itu.
" Tio, sayang bangun " kata mama Yesa sambil menggoyangkan badan Tio.
Tio masih tidak bangun. Mama Yesa mencoba beberkali membangunkan Tio. Percobaan ke tiga akhirnya Tio merasa tidurnya mulai terusik.
Tio menggeram untuk menjawab pertanyaan mamanya.
" Tio, bangun sayang." Kata mama Yesa.
" Emrmmm." Jawab Tio.
" Ini sudah siang sayang, apa kamu tidak sekolah hmm."
" Jam berapa sekarang ?." tanya Tio yang masih menutup matanya.
" Jam set tujuh,sayang." Jawab mama Yesa.
Seketika Tio membuka matanya, setengah tujuh gawat ia bisa telat. Tio buru bangun, sial sekali kenapa setiap pagi harus ada drama telat. Lain kali harus pasang alarm astaga.
Mama Yesa yang menyaksikan Tio hanya menggelengkan kepalanya, mencoba menenangkan hatinya dengan perilaku Tio yang berubah total tidak seperti Tio yang ia kenal dulu. Tio yang dulu selalu menutup dirinya dari apapun, tidak peduli dengan apapun.
Tapi mama Yesa bersyukur Tio dapat berubah untuk lebih mencoba mendekati dirinya dan mencoba peduli padanyan.
" Tio, mom tunggu di meja makan okey." Teriak mama Yesa agar terdengar oleh Tio yang masih dikamar mandi.
" Iya mom, Tio akan cepat." Jawab Tio .
Tio memakai seragamnya dan menyisisr rambutnya. Tio mengambil tas sekolahnya di meja belajar, dan tak lupa Tio mengambil kacamata lalu memakainya.
Tio terburu buru menuruni tangga untuk menuju meja makan. Sesekali Tio melihat jam tangannya. Sial sudah sangat terlambat.
Tio berlari menujur meja makan, tanpa mengambil makanan Tio langsung menghampiri mamanya untuk berpamitan.
" Mom, Tio langsung aja okey. Udh terlambat banget soalnya" kata Tio.
" Tapi sayang, kamu belum makan. Takutnya kamu sakit loh." Jawab mama Yesa.
"Mom, tidak perlu khawatir nanti Tio makan dikantin." kata Tio.
" Mom sudah siapkan kamu bekal, itu aja makan okey."
kata mama Yesa." Okey, mom. Nanti Tio makan. "
Mama Yesa menyerahkan bekalnya ke Tio. Tio berpamitan ke mama Yesa.
Tio berlari menuju motornya yang ada di garasi rumah.
Tio memakai helm dan menyalakan motornya.
Mama Yesa menyaksikan Tio dari jauh.Tio melajukan motornya keluar halaman rumah.
" Mom, Tio berangkat dulu. Love you". Teriak Tio
Mama Yesa hanya menggelengkan kepala. Dasar Tio
KAMU SEDANG MEMBACA
Antonio
Teen FictionMencerita seorang jendral wanita berusia 20 tahun, bertransmigrasi sebuah novel romansa berjudul 'you are mine'. Dan tidak ia sangka malah memasuki tubuh remaja laki-laki cupu yang hanya tokoh figuran. "shit, kenapa harus cowok" -umpatnya.