Bab 16

235 34 9
                                    

Tio sampai dirumahnya, ia langsung disambut bi Inah yang sedang membersihkan ruang tamu.

" Bibi ini sudah malam, kenapa masih membersihkan rumah."  Tanya Tio.

" Oh, Aden sudah pulang. Ini hanya tinggal sedikit Aden. Nanggung besok mau bersihin yang laen soalnya. " Jawab bi Inah.

" Sudah tinggalkan saja bi, dilanjut besok. Lagian mama pasti tidak akan marah sekalipun bibi menunda pekerjaan."

" Tapi, Aden. " Jawab bi Inah ragu.

" Tidak apa-apa bi Inah, turutin omongan saya. "

" Baik Aden, tadi bibi sudah masak. Aden ganti baju biar bibi siapin makanannya. "

" Tidak usah bi, Tio sudah makan. Lebih baik bibi pulang dan istirahat. Minta supir untuk mengantar bi Inah pulang. " Suruh Tio.

" Baik Aden, terima kasih."

Tio meninggalkan bi Inah, menaiki tangga menuju kamarnya.

Tio meletakkan tasnya dan mengambil ponselnya. Untuk menelpon mamanya pasalnya ini sudah malam tapi mamanya belom pulang.

Tut..

" Halo, mom"

" Iya sayang, ada apa."

" Mom, masih belum selesai, ini sudah malam."

" Ini mama baru selesai mengurus pemindahan nama sayang, nanti mama jelasin. Mama pulang dulu okey."

" Hem, okey. Tio tunggu."

" Bye, sayang."

" Bye, mom."

Tut.

Tio membersikan diri, dan mengganti pakaiannya menjadi lebih santai untuk ia kenakan. Tio mengambil ponselnya dan turun kebawah menuju ruang tamu.

Ia mau menunggu mamanya pulang, kelihatanya mulai besok ia akan sibuk dengan masalah pekerjaan. 
Tio duduk disofa sambil melihat-lihat isi dalam ponselnya. Iya belom sempat mengecek sosial media dan galeri dari si Tio asli.

Setelah ia lihat sosial medinya, ternyata Tio asli sangat tertutup sekali pantas saja dibilang nerd tidak ada sosial sama sekali. Dan galerinya hanya terdapat 2 foto yang tersimpan.

Foto masa kecil Tio dan 3 orang anak kecil. Tio langsung menajamkan pandangannya pada ponsel. Ada 4 anak kecil, 2 perempuan dan 2 laki - laki. Tio tau itu fotonya , Zura , dan juga Andre. Tapi siapa perempuan yang sedang dirangkul oleh Zura.

4 anak kecil saling merangkul satu sama lain. Terlihat dari senyuman mereka bahwa merak sangat bahagia.

Siapa anak kecil perempuan ini, kenapa dalam ingatan Tio asli tidak ada. Apakah anak kecil ini yang menjadi kunci pertengkaran mereka saat ini. Tapi bagaimana bisa dan bagaimna ceritanya.

Tio harus tanya ke mama Yesa pasti tau ini tentang foto ini.

Oh.. iya, Tio lupa kalau ia juga mau mencari tau dulu latar belakang keluarga Andre dan juga Zura. Siapa tau ia menemukan sesuatu.

Nanti ia akan minta tolong pada sekertaris mamanya, mungkin dia punya kenalan seorang peretas atau seorang informan.

Terdengar suara deru mobil dari luar rumah.

Ah.. itu pasti mamanya sudah pulang.

Terlihat mamanya memasuki ruang tamu Tio langsung berdiri menghampiri mamanya. Dan menyaliminya.

" Hai, mom."

" Hai, sayang. Nunggu lama." Tanya mama Yesa.

" Tidak mom, Tio baru aja pulang."  Jawab Tio sambil menuntun mamanya untuk duduk di sofa.

AntonioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang