Bukanya itu gadis yang kemaren ada dicafe.
Melihat gadis itu berlari mendekati motornya.
“Syukur banget ketemu ama lo. Gw nebeng lo ya ke sekolah, soalnya gw tadi kesiangan.” Tutur gadis itu lalu tanpa persetujuan dari Tio, ia langsung duduk dijok belakang motornya.
“Anda kenapa menaiki motor saya?.” Kata Tio ketika menyadari jika seorang gadis seenaknya duduk di motornya.
“Ayo berangkat, 5 menit lagi gerbangnya udah ditutup, lo mau kita berdua telat? Hari ini yang piket pak Agus loh, lo tau sendirikan gimana ganasnya pak Agus? Lagian kita juga satu arah kok, lo Sma Bangsa kan? Jadi sekarang nyalain motor lo terus kita berangkat. Ngebut pokoknya.” Jelas gadis itu panjang lebar lalu menepuk pelan pundak Tio.
“Tidak, sekarang turun dari motor saya!.”
“Loh, kok gitu sih?.” Protes gadis itu.
‘Lagiankan searah, pelit amat sih.’ Batin gadis itu.
“Turun.” Ucap Tio mutlak.
Membuat gadis itu harus turun dari motor tersebut. Namun belum sampai kedua kaki gadis itu menyentuh jalanan, Tio lebih dulu melajukan motornya yang otomatis membuat gadis itu terjatuh di aspal hingga lututnya sedikit lecet.
“AH, KAKI GW!.” Teriak gadis itu saat lututnya menyentuh aspal.
Tio yang melajukan motornya seketika menghentikannya setelah mendengar teriakan gadis itu.
Tio menghela napas gadis itu menyusahkannya saja. Ia membelokkan motornya menuju gadis itu yang terduduk diatas aspal.Melihat Tio kembali membuat Tio gadis itu langsung berdiri dan melupakan rasa sakit dilutunya sambil memasang senyum lebar. Saking lebarnya membuat Tio sedikit was-was jika mulut gadis itu akan sobek karena senyumya terlalu lebar.
“Gw nggak papa, gw baik-baik aja.” Ujar gadis itu sambil mengepalkan tangannya diudara lalu memukul pelan dadanya.
“Saya tidak peduli.”
Gadis itu menggembungkan pipinya mendengar perkataan Tio, “Yaudah kali.”
“Mau berangkat atau tidak?.”
Masih dengan raut wajah kesal gadis itu melirik Tio yang masih menggunakan helm.
“Kalau tidak mau ya sudah.”
Saat Tio menaiki dan meyalakan motornya, gadis itu langsung berteriak lalu naik ke bagian belakang motor Tio dengan wajah cemberut. Padahalkan gadis itu maunya dipaksa berangkat bareng.
“Pegangan.” Ucap Tio.
“Hm.”
Setelah mendengar gumaman dari gadis itu, Tio menancapkan gas dengan kecepatan tinggi menuju sekolah.
Saat hampir sampai disekolah, Tio melihat satpam yang akan menutup gerbang, ia pun menambahkan kecepatan motornya.
Tinnn!!
Tio menekan klakson panjang membuat pak satpam terkejut dan memundurkan langkahnya saat motornya ninjanya lewat.
“Makasih pak!.” Tariak gadis itu saat melewati pintu gerbang sekolah.
Saat sampai diparkiran, gadis itu langsung turun dari motor bersamaan dengan Tio membuka helm fullfacenya. Gadis itu membolakan matanya.
“Lo cowok resek yang di cafekan.” Pekik gadis itu yang masih syok. Namun Tio yang diajak bicara hanya diam memperhatikan gadis didepannya.
Walaupun masih syok dan kesal terhadap Tio. Gadis itu tetap masih ada rasa terima kasih.
“Makasih. Dan kenalin gw Azura Cathline Hans kelas 12 Ipa 3 kalau lo?.”
Zura terpaksa tersenyum sambil mengulurkan tangannya. Namun saat Tio mendengar nama gadis itu ia langsung tercengang tapi hanya sesaat dan menampilkan raut wajahnya menjadi lebih dingin.
Azura Cathline Hans pemeran antagonis wanita dinovel ‘you are mine’. Ia adalah anak tunggal keluarga terkaya ketiga di negara N. Azura adalah tersangka utama dalam kasus pembunuhan dan pembullyan dari Antonio. Padahal Antonio adalah sahabatnya waktu kecil.
Namun yang mebuat Tio heran adalah kenapa Zura tak mengenalinya. Padahal Tio tidak merubah penampilannya ia masih menggunakan kacamat bulat ciri khas si cowok cupu.
Pasti ada sesuatu yang terjadi ah! dia tidak mau ambil pusing, malah enakan kalau si Zura tidak mengenalinya jadi ia bisa menghilangkan bayang-bayang bakal mati muda.“KALIAN BERDUA KENAPA TIDAK MASUK KELAS ? TIDAK DENGAR TADI SUDAH BEL ?!.” Ternyata yang berteriak adalah pak Agus yang sedang berkeliling, melihat raut muka guru kesiswaan itu Zura bergidik ngeri melihatnya.
“Iya pak, ini mau masuk kelas kok.” Jawab Zura lalu melirik ke Tio yang hanya terdiam sejak tadi.
“Gw duluan ke kelasnya ya, um..” Zura menjeda perkataanya sejenak lalu menggeleng pelan.
“Siapapun nama lo, sekali lagi makasih. Bye.” Setelah mengucapkan kalimatnya dan tak lupa dengan senyuman terpaksanya. Zura segera berlari meninggalkan Tio yang masih terdiam sambil terduduk diatas motornya.
“Cath..” Gumam Tio.
Lalu melangkahkan kakinya menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antonio
Teen FictionMencerita seorang jendral wanita berusia 20 tahun, bertransmigrasi sebuah novel romansa berjudul 'you are mine'. Dan tidak ia sangka malah memasuki tubuh remaja laki-laki cupu yang hanya tokoh figuran. "shit, kenapa harus cowok" -umpatnya.