Tio sekarang ada diruang BK ia tidak akan berada disini kalau saja bocah tengik itu tidak membuat emosinya tersulut. Suasana ruang bk terasa hening tak satupun dari mereka yang memulai pembicaraan.
Pak Agus selaku guru kesiswaan merasa mau mencekik murid murid yang saat ini ada didepannya. Guru yang teriak dikantin itu pak Agus, pada saat ia mau menuju ke ruang guru tiba tiba ada seorang siswi yang memberitahukan perkelahian dikantin. Hem.. ini lagi murid yang baru ia hukum pagi tadi sekarang malahan membuat onar.
“Kalian jawab pertanyaan bapak, kenapa kalian bekelahi jelasin ke bapak?.” Ucap pak Agus.
“...” Hening tidak ada dari mereka yang mau membuka mulut.
“Ayo kalian jelasin ke bapak.” Ucap pak Agus.
“...” Lagi lagi tidak ada yang mau membuka mulut.
Pak Agus mencoba sabar menghadapi bocah bocah yang ada didepannya ini.
“Kalian tidak ada yanga mau menjelaskan ke bapak, baik bapak akan melaporkan kalian ke orang tua masing masing.” Ucap pak Agus.
Tio yang mendengar kata orang tua langsung angkat bicara.
“Jangan pak, nanti mama saya kecewa.” Mohon Tio.
“Hah..dasar anak mama, cupu lo.” Ejek Andre.
“Diam!! Kamu Andre. Kamu juga Tio tadi pagi sudah bapak hukum sekarang kamu buat onar lagi.” Ucap pak Agus.
“Pak mereka yang mulai duluan, saya hampir mati karena mereka.” Ucap Tio, dengan pembelaannya.
“Untuk sementara, kalian bapak adukan ke orang tua kalian. Ini peringatan pertama kalian jadi bapak hanya memberi tahu orang tua kalian saja. Tapi jika terjadi sekali lagi tidak segan saya akan skors dan bahkan mengeluarkan kalian.” Jelas pak Agus panjang lebar.
“Hm.” Jawab mereka serentak.
“Kalian ini membuat saya pusing saja, kalian tunggu disini orang tua kalian sebentar lagi akan datang.” Ucap pak Agus.
Eh, sontak Tio menggebrak meja.
Brak!!!
Mereka menatap tajam kearah Tio.
“Tidak bisa pak, saya lebih baik dihukum dari pada menghadapi mama saya.” Tolak Tio mentah mentah. Tio tidak bisa melihat raut muka kecewa dari mamanya kalau bukan karena bocah sialan ini. Tio tidak akan berada dalam situsiasi seperti ini.
“Tidak bisa Tio, lagian bapak sudah menghubungi mereka.” Ucap pak Agus.
Mendengaarkan ucapan dari pak Agus, Tio langsung lemes seketika. Tamat sudah riwayat Tio baru mau mencoba membuat mamanya bahagia ia malah membuatnya kecewa. Tio sangat menyesali perbuatannya.
10 menit kemudian.
Brak !!!
Suara dobrakan dari arah pintu, terlihat wanita paruh baya yang menggunakan setelan formal. Dengan keadaan rambut acak-acakan tidak menperlihatkan kebiwaannya.
“huh...huh..air” Minta wanita itu.
Tio yang melihat wanita itu langsung memberikan botol air yang ada dimeja pak Agus entah siapa yang punya. Tio tidak peduli yang penting wanita itu mendapatkan airnya.
Glek
Glek“Hah...makasih Tio.” Ucap mama Yesa.
Mama Yesa yang melihat wajah Tio babak belur langsung menangkup wajah Tio.
“Astaga sayangnya mom, kok bisa gini. Coba lihat wajah kamu lebam semua.” Tanya mama Yesa dengan nada khawatir.“Pasti sakitkan? Siapa yang mukul kamu? Siapa yang buat masalah sama kamu? Siapa-
Pertanyaan bertubi tubi yang dilayangkan ke Tio, langsung Tio potong.
“I’m fine, mam.” Jelas Tio.
Tio dapat merasakan kehawatiran yang besar disetiap pertanyaan mamanya ini. Tio baru pertama kali dikhawatirkan seperti ini jadi ia merasa terharu.
Tapi tidak dengan mereka yang ada diruang itu.
Ekhm
Deheman membuyarkan adegan yang terjadi antara Tio dan mamanya.
“Mohom maaf dengan walinya Tio.” Ucap pak Agus.
Mamanya Tio langsung menatap tajam ke arah pak Agus. Enak saja guru itu mengganggunya.
“Ya, dengan saya sendiri.” Jawab mamanya Tio.
Pak Agus yang ditatap seperti itu merasa sedikit gugup.
“Tio melakukan perkelahian, jadi dimohon ibu supaya menegur dan menasehati Tio agar tidak terjadi kejadian seperti ini lagi.” Jelas pak Agus.
Mamanya Tio mendengarkan penjelasan dari pak Agus, langsung melayangkan tatapan tajam kearah Tio.
“Baik pak, saya akan hukum dia dan saya permisi.” Ucap mamanya Tio.
Dan menyeret Tio untuk mengikutinya ia mau minta penjelasan kepada anak kesayangannya ini. Baru pertama kali ia dipanggil guru karena masalah perkelahian anaknya.
Ehm.. apa karena Tio pingsan kemaren membuatnya menjadi berbeda dan suka mememukul. Ia tidak bisa membiarkannya itu terjadi harus dikasih hukuman agar Tio jera.Kita tinggalkan drama anatra emak anak itu kita beralih kedalam ruang bk.
Sedangkan lima orang yang berada didalam ruang bk saling memandang satu sama lain.“Itu nyokabnya, si cupu.” Tanya teman Andre yang bernama Bagas Pratama.
“Anaknya cupu, emaknya aneh. Bener bener cocok.” Ucap Stiven Abigel temen Andre juga.
Andre dan temen satunya yang bernama Aldi Kenan memandang kepergian Tio dan mamanya dengan tatapan sulit diartikan.
“Orang tua kalian kenapa belum datang?.” Tanya pak Agus membuat mereka berempat terdiam.
Mereka hanya menundukkan kepala dan mengangkat bahu mereka tanda tidak tahu.
“Yasudah nanti saya beritahu mereka, kalian ke uks obati luka kalian.” Ucap pak Agus khawatir.
Tio sampai dirumahnya ia hanya diam tidak berani membuka suara.
“Duduk Tio.” Perintah mama Tio.
Sekali lagi Tio hanya diam dan menurut.
“Jelaskan!! .” tegasnya.
“ Mereka melempar botol saus dan mengenai kepala saya bagian belakang dan bahkan mereka tidak merasa bersalah malahan mereka tertawa. Dan kelakuan mereka iti sudah termasuk dalm undang undang kekerasan terhadap seorang pelajar.” Jelas Tio menundukkan kepalanya ia tidak berani mentap wajah mamanya.
“ Mama seneng kamu bisa melawan mereka, tapi usahakan jangan sampai kamu terluka kayak gini. Mama ikutan sakit kalok lihat kamu terluka kayak gini. “ ujar mamanya Tio mendekat ke anak kesayangannya ini dan mengobati luka yang ada diwajah Tio.
Tio langsung mengangkat wajahnya setelah mendengar apa yang dikatakan mamanya. Jadi mamanya tidak kecewa terhadap apa yang dilakukannya, ia sungguh terharu mamanya tidak kecewa malahan mengkhawatirkanya.
“Aws..” Ringis Tio saat dinginnya alkohol menyentuh lukanya.
“Sakitkan, lain kali hati hati ok.” Lirih mamanya Tio.
Tio yang berpikir mamanya akan kecewa tapi tidak sama sekali, ia langsung memeluk mamanya dengan erat dan rasanya sangat hangat ditambah aroma mamanya yang membuatnya menjadi lebih rileks.
“Tio sayang sama mam.” Ucap dengan tulus, mama Yesa yang dipeluk oleh anaknya merasa sangat senang sekali. Akhirnya penantianya selama ini membuahkan hasil sikap pendiam Tio membuatnya merasa jauh dengannya. Jarang interaksi terjadi dengan dan Tio ia menegratkan pelukannya.
“ Mom, juga sayang sama Tio.” Balas mamanya Tio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antonio
Teen FictionMencerita seorang jendral wanita berusia 20 tahun, bertransmigrasi sebuah novel romansa berjudul 'you are mine'. Dan tidak ia sangka malah memasuki tubuh remaja laki-laki cupu yang hanya tokoh figuran. "shit, kenapa harus cowok" -umpatnya.