"Giri no Musuko "
"Cukup, cukup—" berusaha menjauhkan pria itu dari tubuhnya, "Shika, cukup—aku—Shika ku mohon."
Digesernya fusuma hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.
"Oh Kami, orang tuamu akan menyadari kehadiranku."
"Orang tuaku pergi ke pesta bodoh itu."
"Gaara akan mencariku."
"Aku tidak peduli."
"Aku harus berada di sana."
"Kamu tidak akan dihukum karena datang ke rumahku."
"...."
Diam sesaat, Temari berusaha mengalihkan pandangannya ke arah meja di sudut kamar, sementara Shika tak berpaling sedikitpun dari wajah cantik itu.
Wajah mereka sangat dekat, Temari bahkan dapat menghirup aroma rokok tembakau.
Shika bukan tipe pria tampan seperti Sasuke atau Sai. Shika juga bukan tipe pria semanis Naruto atau Kiba. Shika adalah Shika, dan dia punya style sendiri.
Wajah itu tak pernah tersenyum, terkesan kaku, tapi bukan berarti ia garang terhadap orang-orang.
Kumis tipis menghias di sana, hidungnya mancung sempurna, beberapa freckles bertaburan, dan yang paling menonjol adalah bibir seksi yang selalu menjadi ciri khasnya.
Well, Shika adalah pria paling maskulin se antero Konoha, walau tidak populer di kalangan para gadis, tapi orang tua para gadis selalu mendambakannya sebagai menantu.
Ciri-ciri menantu idaman ada pada Shika, beberapa shinobi mengakui itu. Termasuk Tuan Yamanaka, awalnya ia berencana menikahkan Ino dan Shika, tapi karena Ino lebih memilih Sai, niat itu batal. Lagipula Ino sering memukul Shika, yang notabene membuat Tuan Yamanaka sedikit khawatir.
"Apa yang kamu lihat di sudut."
Shika mencintai Temari, Kakak perempuan sang Kazekage.
Gadis cantik berusia dua puluh lima tahun itu adalah Hime dari Desa Sunagakure. Dia kebanggaan Desa, icon Desa, keselamatannya nomor satu, dan kesuciannya adalah kehormatan keluarga, maka jangan heran jika Kakak dan Adiknya selalu kolot untuk urusan jam malam.
"Aku harus pergi."
Kegugupan di wajahnya tak sanggup dibendung, jemarinya bahkan basah oleh keringatnya sendiri. Tatapan Shika bagai intimidasi, tak seorang yang pernah sedekat ini dengannya, maksudnya, dekat dalam arti yang sebenarnya—seperti dua tubuh yang saling berhimpitan di tempat sepi.
Di masa-masa kemarin, jangan harap. Ketika datang ke Suna, ia selalu disibukkan dengan urusan misi, ketika Temari datang ke Konoha, Gaara dan Kankuro tak akan melepasnya kemanapun, mereka hanya akan berada di penginapan dan kantor Hokage.
Awal bertemu, Shika berusia tujuh belas tahun dan Temari berusia empat belas tahun. Apa yang kamu harapkan dari seorang gadis kecil nan lugu, hanya sebagai Adik atau sekedar partner team. Beberapa kali mereka terlibat aksi bersama, dan itu sudah cukup baginya untuk menyadari betapa sempurna Kakak sang Kazekage itu.
Tahun berganti tahun, Shika selalu mengikuti perkembangan Temari. Jika dulu tubuhnya lebih kecil dan pendek, kini si gadis lebih tinggi dengan tubuh semampai.
Wajah manis itu kian cantik, bahkan sangat cantik. Matanya seksi berwarna hijau, mata itu tajam seolah siap menggigitmu.
Bibirnya menggemaskan, percaya atau tidak, ia mendambakan sentuhan bibir itu di usia Temari yang ke tujuh belas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel My Soul
Fanfic[Naruto: Masashi Kishimoto] Aku buta akan dirimu, aku tak mengenalmu, kau datang bagai benang kusut yang membelit erat sisi hatiku. [Dewasa] [Uchiha Sasuke X Hyuuga Hinata][Status: Republish-2021]