Chapter. 16

2.8K 231 133
                                    


"Baishunpu"


Hinata POV

Langkahku hati-hati menyusuri roka, es tipis mulai membentuk jejak di sana. Selasar kami bahkan telah tertutup es tebal, para pelayan telah berusaha mengeruknya, tapi hasilnya sia-sia.

Udara dingin ini mampu membekukan tulang, aliran chakra dapat terganggu, dan tentu saja mampu membuat jemarimu mengeriput.

Roka ini licin, mereka telah membersihkannya sejak pagi, tapi jejak-jejak es kembali membuat koloninya. Sasuke-san tak akan membiarkanku melewati lorong ini, seseorang harus memanduku, sangat berbahaya jika terjatuh, itu akan beresiko terhadap bayinya. Dan ku rasa dia ada benarnya, tapi karena rasa gerah ini, sengaja kulanggar aturan itu, lagipula ia tak berada di mansion sejak pagi.

Aku baru saja menyelesaikan kegiatan mandiku, tidak buruk berendam di air hangat di cuaca sedingin ini.

Semenjak menikah dengan Sasuke-san, aku tak pernah berlatih jutsu, satu kali pun tidak pernah, mungkin itu alasannya hingga byakugan terasa perih, urat chakraku beku, da berendam di air hangat adalah keputusan terbaik.

Oh iya, kini para pelayan tidak lagi tinggal bersama kami, Sasuke-san telah membuat peraturan baru. Selepas pukul delapan belas, para pelayan harus beranjak pergi, ia mengambil keputusan ini guna bisa mengambil waktu berdua denganku. Walau menurutku itu terlalu berlebihan, tapi ia adalah pria yang keras, membantah sama halnya mencari mati, dan aku tak akan mengambil resiko itu.

Kini mansion sepi, hanya aku seorang, dan aku harus berhati-hati agar tidak terjatuh.

Jujur aku bingung, terkadang ia baik, terkadang ia kejam. Ku rasa itu tergantung suasana hatinya, jika hatinya senang, sikapnya manis. Tapi jika hatinya kurang baik, ia menjadi sangat menyeramkan.

Di awal pernikahan, aku sering menerima tamparan dan tendangan darinya. Masa itu adalah Neraka, aku tak betah berada di mansion, ingin rasanya kubatalkan pernikahan ini, tapi terlanjur sudah, aku telah menjadi miliknya. Pantang bagiku kembali ke klan Hyuuga dalam keadaan tidak utuh—walau beberapa kali kucoba, tapi itu jelas tidak mungkin, Ayah tak akan sudi menerimaku.

Uchiha Sasuke membatasi pergerakanku, aku tidak diizinkan keluar mansion, kalaupun terpaksa, ia harus ikut menemani. Jika aku pergi diam-diam, dia akan menyusulku, dan setelah kami pulang, kami akan bercinta semalaman penuh—sebagai hukuman karena tidak mematuhi aturannya.

Hyuuga Hinata adalah budak Uchiha Sasuke, ku rasa itu adalah gelar yang cocok untukku.

Jika dia menginginkanku, dia harus mendapatkanku. Apapun yang sedang terjadi, apapun yang sedang kulakukan, jika Sasuke-san ingin mengajakku tidur, maka aku harus melayaninya.

Aku bahkan diperkosa beberapa kali, kukatakan begitu karena memang seperti itu adanya. Walau aku menolak, ia tetap akan memaksaku, bahkan jika itu harus melukai tubuhku, ia sama sekali tak peduli.

Seolah aku hanyalah boneka, seolah tubuhku tak akan merasa sakit, soolah aku adalah wanita tanpa hati.

Walau pada kenyataannya itu sangat menyakitkan, aku bukan boneka seks, dan tubuhku bisa merasakan sakit.

Tapi.

Di luar dari sikap kasarnya, ada satu hal yang membuatku tetap bertahan.

Dia adalah orang yang akan selalu berdiri di sampingku jika Ayah mengungkit kelemahanku.

Walau Ayah membuangku, tapi Sasuke-san siap menerimaku.

Seiring berjalannya waktu, sikapnya mulai berubah. Kini ia jarang berbuat kasar, sikapnya lebih baik, justru ia sangat protektif di masa kehamilanku.

Feel My SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang