PROLOG

29.4K 1.5K 131
                                    

Seorang cowok bertubuh tinggi, hidung mancung, bibir tipis, berkulit putih, badan atletis, sedang berjalan melewati lorong sekolah dengan gaya cool nya.

Banyak pasang mata yang menatapnya
dengan tatapan kagum, paras yang siapa saja ingin memiliknya.

Banyak siswi yang selalu mencari perhatiannya, banyak cara yang mereka lakukan. Ada yang pura-pura jatuh didepannya, menabrak badannya, dan berpura-pura pingsan, bahkan ada yang terang-terangan menggodanya.

Walaupun dia memiliki banyak fans tapi dia bukanlah orang yang muda didekati bahkan bisa dibilang sangat sulit untuk mendekatinya apalagi cewek, dia akan bersikap dingin dan acuh tak acuh pada cewek yang mendekatinya. Karena dia berfikie semua cewek sama aja, mengejarnya karena paras dan popularitas saja.

"Jen buruan, jangan jalan kayak orang mau fashionsow napa dah, risih gue nih" geram salah satu sahabatnya.

"Iya Jen, jangan tebar pesona dulu njeng, kasian kita-kita pada kek gak ada disebelah lu" saut sahabat satunya.

"Santuy aja kali, belum bel juga" ucapnya mempercepat langkahnya menuju ke kedua sahabatnya itu yang sudah berjalan didepannya beberapa langka.

Iya itu mereka, tiga cowok keren nan kece namun dijuluki sebagai biang rusuh, jama sekarang yang suka dibilang badboy, yang suka mencari gara-gara dan tidak taat peraturan sekolah. Siapa lagi kalau bukan Jeno Rajendra dan kedua sahabatnya, Mark Gavinanda, Guanlin Rafaelang.

Sekarang mereka berjalan menyusuri koridor sekolah untuk menuju ke kelas mereka.

Sebenarnya mereka males untuk masuk kelas, tapi mau bagaimana lagi masa iya baru masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas sudah dapat hukuman, kan kagak seru bestiqqhh.

"Itu beneran Jeno ya kan, makin ganteng aja deh"

"Ya Allah, baru juga setengah bulan gak ketemu udah kece aja"

"Mark juga ganteng banget"

"Noh, si Alin juga gak kalah ganteng"

"Tapi tetep Jeno gebetan gue yang paling paling dan paling kece diantara mereka bertiga."  Ucap siswi bernama Lia yang selalu menganggap Jeno pacarnya, padahal itu hanya haluan dari Lia.

Terlalu berharap itu tidak baik🙏

Mereka bertiga tidak menghiraukan omongan para siswi caper itu.

Sesampainya dikelas, mereka langsung memilih tempat duduk yang berada paling belakang dan dipojok, kebiasaan suka tempat duduk yang belakang.

Jeno memilih tempat duduk sendiri di bangku belakang, sedangkan didepannya ada Mark dan Alin. Banyak siswi yang ingin duduk disebelahnya tapi sayang semua ditolak oleh Jeno.

Saat mereka bertiga asyik bercanda datanglah perusuh, siapa lagi kalau bukan Lia Anjani dan kedua antek-anteknya.

"Pagi Jeno" Sapa Lia dengan nada centil dan manja.

Namun Jeno hanya melirik sekilas dengan jengah dan tidak ada niatan untuk menyahutinya. Tapi itu bukan masalah bagi Lia, dia akan terus mendekati Jeno.

"Jeno, tau gak gue kangen sama lu, udah lama gak ketemu setelah liburan." Cerocos Lia tanpa jeda membuat Jeno kesal.

"Lo makin ganteng aja Jen" lanjut Lia sambil duduk dikursi kosong sebelah Jeno dan menatap Jeno dengan lekat.

Melihat Jeno yang hanya diam saja membuat Lia ditertawakan seisi kelas IPS 1, mereka semua merasa jika Lia terlalu mengejar-ngejar Jeno walaupun sudah
ditolak berkali-kali.

"Diamm!!" Teriakan itu terdengar sangat kesal, sambil memandangi satu persatu murid-murid yang berada dikelas tersebut.

Malu, itu yang sebenarnya Lia rasakan, tapi mana mungkin memasang tampang malunya didepan gebetannya. Sebenarnya Lia bukan siswi kelas tersebut, Lia dan kedua temannya Yeri Elleana, Tzuyu Claeris  adalah siswi dari kelas XI IPS 4. Tapi setiap hari mereka selalu menyempatkan untuk datang ke kelas IPS 1 karena ingin bertemu Jeno.

Bad Boy Bucin | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang