ya gitu

7.2K 606 107
                                    

*sorry for typo.

Jeno mendengar pertanyaan Jaemin langsung gelagapan, tidak tau mau menjawab apa. Dan dari mana Jaemin bisa memikirkan pertanyaan itu, Jeno harus jawab apa sekarang.

"Kamu kok tanya gitu sih?" Tanya Jeno. "Aku ngga pernah sex" lanjutnya.

Jaemin tersenyum remeh, lalu tangannya terangkat untuk menunjukkan benda yang ia temukan tadi. "Ini yang kamu bilang ngga penah sex?" Tanya Jaemin dengan tangan yang memegang kondom.

Jeno membelakkan matanya, dari mana Jaemin mendapatkan nya. Jeno semakin diam membisu, tidak mampu menjawab pertanyaan Jaemin. Pikirannya kemana-mana, kalau dia berkata jujur apa Jaemin akan meninggalkannya, lalu memutuskan hubungan mereka. Tidak, itu tidak boleh terjadi.

"Sayang, dengerin aku dulu. Aku bakal je- "

"Apa? mau jelasin? mau jelasin kalau kamu benar-benar ngelakuin itu sama orang lain, iya?" Ucap Jaemin memotong perkataan Jeno.

"Bukan begitu, Jaemin" balas Jeno lirih.

"Udah lah, aku mau pulang aja" ucap Jaemin dengan mata berkaca-kaca dan langsung melangkah keluar dari kamar itu. Sedangkan Jeno langsung menyambar kaos nya, dan sebelum itu dia sudah memakai celana.

Jeno berlari menyusul Jaemin, dia tidak mau kalau hubungannya dengan Jaemin berantakan begitu saja. Dan jujur saja, Jeno memang pernah melakukan sex dengan seorang wanita. Tapi percayalah, Jeno waktu itu dalam keadaan mabuk.

Jeno menyusul Jaemin keluar, beruntungnya Jaemin bisa ia tangkap. Jeno menarik tangan Jaemin lalu mengarahkan tubuh Jaemin menghadap ke arahnya.

Jeno terkejud, Jaemin menangis. Jaemin menangis, karena Jeno. Jeno merutuki kebodohannya, tidak seharus nya dia melakukan itu.

"Sayang, jangan menangis. Aku mohon, maafkan aku" ucap Jeno memohon sembari memeluk badan Jaemin, "saat aku melakukan itu, aku sedang dalam keadaan mabuk" lanjutnya.

Jaemin menepis pelukan Jeno, langsung berlari keluar dan meninggalkan pekarangan rumah Jeno. Jeno tergesa-gesa mengambil motornya, lalu menyusul Jaemin.

Jeno menjalankan motornya dengan sangat hati-hati, siapa tau disekitar sini masih terlihat kekasihnya itu. Ternyata Jaemin sudah tidak terlihat lagi, Jeno harus mencari nya kemana sekarang?

"Sayang, maafkan aku" batin Jeno.

¤°¤°¤°¤°¤°¤°¤

Jaemin sudah berada di rumah nya, beruntung tadi dia menemukan taxi, jadi ia langsung menaiki taxi itu lalu pulang ke rumah. Jaemin masih tersedu-sedu di kamarnya, memikirkan Jeno nya sudah melakukan itu dengan orang lain.

Tiba-tiba pintu kamar nya diketuk, Jaemin segera menghapus air mata nya dan cepat-cepat membasu muka agar tidak terlihat kalau dia habis menangis.

"Siapa?" Tanya Jaemin sambil berjalan ke arah pintu dan akan membuka pintu nya.

"Ini aku, Jeno. Buka pintu nya, sayang" ucap Jeno masih mengetuk pintu Jaemin.

Jaemin yang tadinya ingin membuka pintu tangannya terhenti. "Ngapain kamu kesini? Pergi sana, hus hus" usir Jaemin ketus.

"Sayang, please. Aku melakukan itu saat mabuk, aku tidak sadar. Ku mohon, buka pintu nya" Jeno terus memohon agar kekasih nya itu mau membuka pintu.

Jaemin menghela napas kasar, lalu dengan berat hati dia membuka pintu kamar nya. Dan langsung diserang Jeno dengan pelukan, Jaemin yang belum bisa menyeimbangi jadi terjatuh ke lantai, dan Jeno berada diatasnya.

"Awas, jen" Jaemin mendorong Jeno sampai Jeno terjatuh ke samping nya. Jaemin segera berdiri dan merapika baju nya yang sedikit berantakan.

"Sayang" panggil Jeno ikut berdiri.

Bad Boy Bucin | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang