tikus

8.8K 828 22
                                    

Hari ini Lia akan melakukan rencana nya kemarin, rencana yang hanya di ketahui oleh Lia, Yeri, dan Tzuyu saja.

Mereka bertiga berangkat bersama dalam satu mobil, supaya lebih muda mengatur siasat untuk memberi pelajaran kepada Jaemin.

"Udah ngga sabar nih pengen ngerjain tuh anak..." ucap Lia sambil menyetir mobilnya.

"Sama Li" balas Yeri.

"Emang ngerjain apa sih?" Tanya Tzuyu yang agak miring otaknya.

"Udalah, nanti ikut aja neng juwi" jawab Yeri.

Perlahan mobil mereka memasuki area parkiran sekolah, dan memarkirkannya dengan rapi. Tak butuh waktu lama mereka langsung saja keluar menuju kelas. Gaya mereka sudah mengalahkan model papan jeplok, mereka termasuk golongan cewek cantik tapi masih kalah dengan Jaemin. Jaemin itu emang cantik, banget malah, terus manis juga.

Setelah sampai di kelas mereka tidak langsung menuju kelasnya, tapi mereka ke kelas Jaemin terlebih dahulu. Untungnya kelas masih sepi, jadi Lia bisa melaksanakan rencananya.

Lia masuk ke dalam kelas Jaemin sedangkan kedua temannya menunggu di luar pintu kelas untuk berjaga. Lia menuju bangku yang di tempati Jaemin, dengan melihat kanan kiri dia memasukkan sesuatu ke dalam laci meja Jaemin.

Setelah di rasa sudah masuk Lia langsung pergi dari situ, sebelum ada yang mencuriganya. Dia memilih ke kantin sebentar memilih minuman sebelum melihat pertunjukkan yang ia buat.

Tak lama setelah itu sekolah langsung ramai, begitupun dengan kelas XI IPS 1, kelas nya Jaemin. Sedangkan itu, Jeno, Mark, dan Guanlin sudah datang dan duduk di bangku mereka.

"Selamat pagi semua..." suara dari pintu arah kelas, membuat semua orang harus melihat ke arah tersebut.

"Pagi jugaa"

"Too..."

"Morning..."

Jawab mereka kompak dengan bahasa mereka sendiri-sendiri.

Kemudian pemuda cantik itu -Jaemin- berjalan menuju bangkunya, disana dia juga menyapa teman-temannya itu. Kecuali Jeno, dia diam saja tidak mau menyauti sapaan dari Jaemin, sombong emang si jenong.

"Morning man teman" sapa Jaemin dengan senyum manisnya.

"Morning too, jaemin" balas Guanlin.

"Morning too, baby" goda Mark seraya mengedipkan sebelah matanya ke arah Jaemin.

"Morning" jawab Renjun dan Haechan bersamaan.

Kemudian Jaemin duduk dibangkunya dengan senyum tidak henti-hentinya pergi dari bibir Jaemin. Dan itu membuat teman-temannya heran.

"Nana" panggil Haechan.

"Iya chan, kenapa?" Tanya Jaemin.

Kemudian Haechan memegangi dahi Jaemin dan dahinya sendiri secara bergantian. Mungkin saja obat Jaemin habis jadi seperti itu.

"Ngga panas sih, tapi kok..." ucap Haechan.

"Hm, obat gue gak abis!" Kesal Jaemin.

"Terus kenapa senyum-senyum sendiri dari tadi?" Tanya Haechan.

"Karena gue tidur nyenyak, dan gak harus manjat gerbang lagi gara-gara telat haha..." ucap Jaemin sambil tertawa riang.

"Aneh.." gumam Jeno yang masih mampu di dengar oleh Jeno.

"Siapa?" Tanya Jaemin.

"Yang nanya!" Jawab Jeno membuat Jaemin kesal.

"Huhh!" Kesal Jaemin.

Bad Boy Bucin | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang