*sorry for typo Setelah selesai acara pernikahan dan semua tamu undangan juga sudah pergi. Jeno memutuskan untuk langsung membawa Jaemin ke apartemen nya yang baru di belikan papa nya. Barang-barang mereka berdua juga sudah berada di sana, jadi mereka tidak perlu repot-repot membawa barang lagi.
Untuk ke apartemen membutuhkan waktu setengah jam lama nya, membuat Jaemin mengantuk dan alhasil tertidur di mobil. Jeno hanya fokus menyetir, sesekali mencuri pandang ke arah Jaemin yang tertidur dengan nyenyak.
Tangan Jeno ia arahkan di paha Jaemin yang masih terbalut celana. Tangan nya bergerak untuk mengelus paha Jaemin, dan sesekali juga meremat nya dengan pelan karena takut Jaemin terbangun.
Sesampainya di apartemen, Jeno keluar terlebih dahulu dari mobi lalu berjalan ke arah Jaemin yang masih tidur. Jeno melepas safetybelt yang Jaemin pakai, setelah itu dengan perlahan Jeno menggendong Jaemin ala bridal style.
Jeno membawa Jaemin masuk ke dalam kamar, sampai di kamar Jeno membuka pintu dengan kaki nya lalu masuk dan menidurkan Jaemin di ranjang. Jeno berjalan ke arah pintu untuk mengunci pintu nya.
Badan Jeno berbalik dan menemukan Jaemin yang terbangun serta sedang mengerjapkan mata nya beberapa kali. Jeno terkekeh, lalu menghampiri Jaemin.
"Udah bangun, mau mandi dulu?" Tanya Jeno mendudukkan dirinya di samping Jaemin yang masih berbaring.
Jaemin mengangguk lalu bangun untuk mendudukkan dirinya. "Kamu udah mandi, Jen?" Tanya Jaemin seraya mengucek matanya.
"Belum, mau mandi bareng?"
"No, aku mandi duluan." Jawab Jaemin cepat lalu berlari ke kamar mandi. Jeno tertawa kecil, meskipun tidak mandi bersama nanti juga akan mendesah bersama bukan? Begitulah pikir Jeno.
Terdengar suara germecik air, Jeno menunggu Jaemin sambil mengganti pakaian nya karena sangat gerah. Beberapa menit kemudian, Jaemin keluar dari kamar mandi hanya menggunakan Bathrobe.
"Mandi sana, Jen." Ucap Jaemin seraya mengeringkan rambut nya dengan hair dryer di depan meja rias.
Jeno mengangguk lalu mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan Jaemin mengganti pakaiannya di walk in closet, memilih pakaian untuk tidur. Namun, tiba-tiba Jaemin teringat akan sesuatu.
"Kalau Jeno minta gimana, gue belum siap. Tapi gue tau, Jeno udah nahan itu selama ini." Batin Jaemin.
Jaemin tersenyum, dia sudah memutuskan untuk melakukannya sekarang juga. Ia mengambil baju haram yang ia beli dengan Renjun sebelum hari pernikahan. Jaemin akan membuat kejutan untuk Jeno setelah ini.
"Huh, percuma juga mandi" gumam Jaemin.
Setelah selesai memakai baju haram itu, Jaemin berjalan menuju ke ranjang. Ia menidurkan tubuh nya dengan tengkurap membuat bokong sintal nya terlihat jelas.
Tunggu, bahkan baju itu mustahil untuk di sebut baju.
Jaemin mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, dia tersenyum miring. Jaemin melihat Jeno keluar dari kamar mandi, lalu Jaemin membuat ekspresi wajah sesensual mungkin.
Jeno yang ingin menghampiri Jaemin pun terdiam, membelakkan matanya seraya menganga. Setelah itu Jeno menghampiri Jaemin yang membuat nya tertarik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau mencoba untuk menggoda ku, hm?" Tanya Jeno sembari terus menatap bokong Jaemin.
"Ugh, menurut mu?" Tanya balik Jaemin dengan nada sensual.
"Sial." Batin Jeno tak sabaran lalu mengangkat Jaemin dan membawa nya ke dalam gendongan koala nya. Lalu Jeno kembali mendudukkan dirinya di kasur.
Dengan perlahan Jaemin menidurkan tubuh Jeno, membuat Jaemin terduduk di atas perut Jeno. Jaemin menurunkan badannya, memainkan rambut Jeno yang masih sedikit basah.
Jarak diantara keduanya hanya 5 senti. Membuat deru napas masing-masing terdengar. Jeno menatap Jaemin. Cantik, sangat cantik.
"Baby." Panggil Jeno.
"Eungg?"
"Look at me."
Mendengar jawaban dari Jeno, Jaemin menghentikan acara memainkan rambut Jeno. Beralih menatap Jeno, pandangan kedua nya saling bertemu. Mereka saling memuji dalam diam.
Tangan kanan Jeno menarik kepala Jaemin, mulai mencium satu sama lain. Awal nya hanya ciuman biasa, namun lama kelamaan menjadi lumatan agresif. Jaemin kualahan membalas lumatan Jeno.
Tangan Jeno merambat ke pinggang Jaemin, meraba pinggang nya membuat pinggang Jaemin naik dan terlihat seperti menungging.
"Mmahhhh..."
Jaemin melepas tautan bibirnya dengan bibir Jeno, lalu mengelus dada bidang Jeno.
"Daddy.." bisik Jaemin.
"Yes, babe?"
Wajah Jaemin memanas begitupun dengan tubuhnya, Jaemin sedikit bergetar. "Anghh panashh dadhhh"
"So?"
"I need you to help me!"
Jeno menyeringai, "what should i do to help?" Tanya Jeno seraya jemari nya mengelus hole Jaemin yang mengeluarkan lendir. Uhh, Jeno sangat suka.
"Help me. . .anghhh! I need your dick, i really want your dick, daddyhh..." Dan ya, dirty talk Jaemin sukses membuat kejantanan Jeno menegang.
"Are you serious, baby?" Tanya Jeno yang diangguki oleh Jaemin. Lalu Jaemin menggesekkan bokong nya dengan milik sang dominan, menimbulkan sensasi menyengat yang nikmat dan membuat Jaemin mendesah.
"Okay, and stop...!" Jeno menahan pinggang Jaemin agar berhenti bergerak. Setelah itu menatap Jaemin dengan tajam, seperti tatapan dominan pada umum nya.